Kamis, 28 Mei 2015



Adnan Rico Saputra
1402055161

Ruang “Neraka” di Fisip

Suasa kelas yang tentram dan sejuk merupakan faktor utama agar mahasiswa dapat betah di dalam ruangan dan mampu berkonsentrasi menyimak penjelasan dari dosen. Bayangkan bagaimana kita ditempatkan di ruangan yang sangat panas dan gaduh? Sudah pasti kita bakal tidak konsen menerima pelajaran yang diberikan oleh dosen. Kita akan lebih sibuk mengelap keringat yang keluar daripada memperhatikan materi yang disampaikan dosen.
Hal ini pun terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman, banyak ruangan belajar mengajar yang minim fasilitas pendingin udara atau AC. Ruangan yang telah banyak dikeluhkan oleh mahasiswa maupun dosen yang mengajar adalah ruangan 17. Ruangan yang terletak disamping ruangan dosen ini telah mendapat predikat sebagai ruangan “neraka” atau “sauna” dari beberapa mahasiswa atau dosen.
Ruangan 17 sebenarnya memilki dua buah pendingin udara dan sebuah kipas angin tetapi yang berfungsi hanya kipas angin saja. Pendingin udara yang terpasang tak berfungsi sebagai mana mestinya atau bisa dikatakan hanya sebagai pajangan.
Banyak mahasiswa yang mengeluhkan situasi ini, “Ruang 17 ini sebenarnya bagus kok tetapi fasilitasnya memang kurang, ac cuma berfungsi sebagai pajangan. Karena ruangan yang panas akibatnya saya gak fokus untuk menerima pelajaran” ungkap Muhammad Abdul Aziz mahasiswa jurusan ilmu komunikasi.
Para mahasiswa maupun dosen berharap kegiatan belajar mengajar tak terganggu oleh ruangan yang panas, sehingga konsentrasi belajar tidak terganggu. Semoga saja fasilitas ruangan lebih dipedulikan oleh petinggi di jurusan fisip ini. Mudah-mudahan keluham yang telah disampaikan tak sekadar didengar tetapi secepatnya direalisasikan keinginan mahasiswa untuk mendapat ruangan yang layak pakai. (adn)