Adnan Rico Saputra
1402055161
Ruang
“Neraka” di Fisip
Suasa
kelas yang tentram dan sejuk merupakan faktor utama agar mahasiswa dapat betah
di dalam ruangan dan mampu berkonsentrasi menyimak penjelasan dari dosen.
Bayangkan bagaimana kita ditempatkan di ruangan yang sangat panas dan gaduh? Sudah
pasti kita bakal tidak konsen menerima pelajaran yang diberikan oleh dosen.
Kita akan lebih sibuk mengelap keringat yang keluar daripada memperhatikan
materi yang disampaikan dosen.
Hal
ini pun terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman,
banyak ruangan belajar mengajar yang minim fasilitas pendingin udara atau AC. Ruangan
yang telah banyak dikeluhkan oleh mahasiswa maupun dosen yang mengajar adalah
ruangan 17. Ruangan yang terletak disamping ruangan dosen ini telah mendapat
predikat sebagai ruangan “neraka” atau “sauna” dari beberapa mahasiswa atau
dosen.
Ruangan
17 sebenarnya memilki dua buah pendingin udara dan sebuah kipas angin tetapi
yang berfungsi hanya kipas angin saja. Pendingin udara yang terpasang tak
berfungsi sebagai mana mestinya atau bisa dikatakan hanya sebagai pajangan.
Banyak
mahasiswa yang mengeluhkan situasi ini, “Ruang 17 ini sebenarnya bagus kok
tetapi fasilitasnya memang kurang, ac cuma berfungsi sebagai pajangan. Karena
ruangan yang panas akibatnya saya gak fokus untuk menerima pelajaran” ungkap
Muhammad Abdul Aziz mahasiswa jurusan ilmu komunikasi.
Para mahasiswa maupun dosen berharap
kegiatan belajar mengajar tak terganggu oleh ruangan yang panas, sehingga
konsentrasi belajar tidak terganggu. Semoga saja fasilitas ruangan lebih
dipedulikan oleh petinggi di jurusan fisip ini. Mudah-mudahan keluham yang
telah disampaikan tak sekadar didengar tetapi secepatnya direalisasikan
keinginan mahasiswa untuk mendapat ruangan yang layak pakai. (adn)