Selasa, 02 Juni 2015



Wisnu Prasetya
1402055125
Edit Berita dan Membuat Tulisan Yang Baik

5 W+1H

·         What         : Seorang remaja hampir bunuh orang tua dengan pisau.

·         Where        : Di jalan ER. Martadinata, Samarinda ulu

·         Why          : Hanya karena (ER) tidak diberi uang oleh kedua orang tuanya untuk membeli sebuah Gir motor, dengan emosi yang memuncak ia nyaris membunuh kedua orang tuanya.

·         When         : Siang kemarin pada tanggal 10,april 2015 di tengah cuaca panas terik.

·         Who          : Seorang remaja yang berinisial ER (15) anak tertua dari 3 bersaudara.

·         How          : Dengan penuh emosi remaja putus sekolah yang berinisia (ER) itu mengancam kedua orang tuanya dengan sebuah pisau, yang diacungkan kearah kedua orang tuanya untuk mencoba melukai mereka.










TIDAK DIBERI UANG SEORANG ANAK
NYARIS MEMBUNUH KEDUA ORANGTUANYA

 

Samarinda, sebagai seorang anak tertua mestinya dapat membantu meringankan beban kedua orang tua, bukannya menambah kesusahan bagi keluarga, bahkan sampai mengamuk dan mengancam kedua orang tua dengan sebuah pisau.

Perilaku tak layak ditiru itu dilakukan oleh seorang remaja berinisial ER (15), warga Jalan Martadinata, Samarinda ulu siang kemarin.
Ditengah panasnya matahari, Er berbuat onar dikampungnya sendiri. Remaja putus sekolah itu membuat tetangganya meradang lantaran ia melakukan aksi percobaan membunuh kedua orang tuanya dengan sebuah pisau dapur.

Dengan emosi yang memuncak Er mengacungkan sebuah pisau itu kearah ibu dan ayahnya. Perilaku Er itu tentu membuat kedua orang tuanya ketakutan. Beruntung kehebohan itu, cepat di ketahui oleh para tetangga.

Warga yang tak ingin kampungnya terkena bala karena, ulah anak durhaka tersebut segera dilaporkan ke kantor polisi. Tak berselang lama seseorang yang memakai seragam polisi dengan mengendarai sebuah mobil patroli tiba, hingga membuat nyali Er ciut dan menyerahkan diri.

Diketahui, akibat mengamuknya Er karena ibu dan ayahnya tidak memberi uang. “katanya, mau beli Gir motor ” kata ayah Er yang namanya dikorankan. Dan ayah Er juga mengakui anaknya jarang pulang, namun begitu pulang selalu mencari masalah dengan kedua orang tuanya, maupun  kepada tetangga sekitar. “seperti tadi, karena tidak dikasih uang dia mengambil pisau di dapur  mengacungkannya ke saya” beber ayah Er.