Wisnu Prasetya
1402055125
Edit Berita
dan Membuat Tulisan Yang Baik
5
W+1H
·
What :
Seorang remaja hampir bunuh orang tua dengan pisau.
·
Where :
Di jalan ER. Martadinata, Samarinda ulu
·
Why :
Hanya karena (ER) tidak diberi uang oleh kedua orang tuanya untuk membeli
sebuah Gir motor, dengan emosi yang memuncak ia nyaris membunuh kedua orang
tuanya.
·
When :
Siang kemarin pada tanggal 10,april 2015 di tengah cuaca panas terik.
·
Who :
Seorang remaja yang berinisial ER (15) anak tertua dari 3 bersaudara.
·
How :
Dengan penuh emosi remaja putus sekolah yang berinisia (ER) itu mengancam kedua
orang tuanya dengan sebuah pisau, yang diacungkan kearah kedua orang tuanya
untuk mencoba melukai mereka.
TIDAK
DIBERI UANG SEORANG ANAK
NYARIS
MEMBUNUH KEDUA ORANGTUANYA
Samarinda,
sebagai seorang anak tertua mestinya dapat membantu meringankan beban kedua
orang tua, bukannya menambah kesusahan bagi keluarga, bahkan sampai mengamuk
dan mengancam kedua orang tua dengan sebuah pisau.
Perilaku
tak layak ditiru itu dilakukan oleh seorang remaja berinisial ER (15), warga
Jalan Martadinata, Samarinda ulu siang kemarin.
Ditengah
panasnya matahari, Er berbuat onar dikampungnya sendiri. Remaja putus sekolah
itu membuat tetangganya meradang lantaran ia melakukan aksi percobaan membunuh
kedua orang tuanya dengan sebuah pisau dapur.
Dengan
emosi yang memuncak Er mengacungkan sebuah pisau itu kearah ibu dan ayahnya.
Perilaku Er itu tentu membuat kedua orang tuanya ketakutan. Beruntung kehebohan
itu, cepat di ketahui oleh para tetangga.
Warga
yang tak ingin kampungnya terkena bala karena, ulah anak durhaka tersebut
segera dilaporkan ke kantor polisi. Tak berselang lama seseorang yang memakai
seragam polisi dengan mengendarai sebuah mobil patroli tiba, hingga membuat
nyali Er ciut dan menyerahkan diri.
Diketahui,
akibat mengamuknya Er karena ibu dan ayahnya tidak memberi uang. “katanya, mau beli
Gir motor ” kata ayah Er yang namanya dikorankan. Dan ayah Er juga mengakui
anaknya jarang pulang, namun begitu pulang selalu mencari masalah dengan kedua
orang tuanya, maupun kepada tetangga
sekitar. “seperti tadi, karena tidak dikasih uang dia mengambil pisau di
dapur mengacungkannya ke saya” beber
ayah Er.