Muhammad Mirza Aqmal
1402055143
Film All the President’s
Men ini membahas tentang kasus Watergate pada era kepemipinan presiden
ke 37 Amerika Serikat, Richard Nixon. Disutradarai dan diproduseri oleh Alan J.
Pakula dan Walter Coblenz, film ini bermula pada pencurian di markas Partai
Nasional Demokrat, Watergate.
Dua jurnalis The
Washington Post mencoba mencari kebenaran dibalik kasus ini. Dua jurnalis
ini adalah Carl Bernstein yang diperankan oleh Dustin Hoffman dan Bob Woodward
yang diperankan oleh Robert Redford. Kasus ini ditelusuri oleh Bernstein dan
Woodward dan mereka mencurigai ada campur tangan oleh para petinggi Gedung
Putih dalam kasus ini. Pada saat itu menuju kampanye pemilihan presiden di
Amerika, dan orang-orang di balik Richard Nixon mencoba menyabotase kampanye
pesaingnya dari Partai Nasional Demokrat dan akhirnya Richard Nixon menang.
Tapi data yang ada ditangan
Bernstein dan Woodward dianggap masih tidak memiliki sesuatu yang istimewa
untuk diberitakan. Semua data masih dianggap dangkal dan belum cukup oleh
pimpinan The Washington Post. Namun Bernstein dan Woodward tidak
menyerah begitu saja, mereka terus mencari data dan bukti-bukti dengan
mewawancara narasumber yang berasal dari karywan Komite Re-elect the
President, karyawan Gedung Putih, perpustakaan dan lainnya.
Pada akhirnya mereka bertemu
dengan Deep Throat. Seseorang yang akan mengungkap informasi tentang kasus
Watergate yang ia ketahui dengan cara memberi kata kunci. Yaitu tentang uang
sebesar $25.00 yang ada di dalam rekening salah satu tersangka.
Setelah berita tentang kasus
Watergate dicetak oleh The Washington Post, petinggi di Gedung Putih dan
orang-orang pemerintahan mejadi resah. Tiba-tiba Bernstein dan Woodward menjadi
orang yang sangat ditakuti. Hal ini tidak didiamkan oleh petinggi Gedung Putih
dan pemeritah, mereka menyadap Bernstein dan Woodward untuk memata-matai
seluruh gerak gerik keduanya.
Tidak mudah bagi keduanya
mengugkap kasus ini. Karena hampir seluruh informan menolak untuk membuka
suara. Karena pemberitaan The Washington Post yang dianggap sebuah
ketidakbenaran, pemerintah dan petinggi negara mengecam The Washington Post.
Tapi, pada akhirnya semua tersangka pencurian dalam kasus ini dinyatakan
bersalah oleh pengadilan. Magruder, Stans, Mitchell, Haldeman and Richard Nixon
serta para pemberi kesaksian palsu dan para pembantu pelolosan kejahatan ini.
Analisis
Film ini menunjukan sisi kuat
seorang jurnalis dan dunia kewartawanan. Penonton dibuat untuk mencoba terus
fokus kepada ceritanya. Film ini juga menunjukan hal-hal yang biasa dan
seharusnya dilakukan oleh para jurnalis dalam menyelesaikan sebuah kasus.
Isinya tidak hanya tentang bagaimana cara membuat berita, tapi juga bagaimana
cara bekerja sebagai jurnalis, bagaimana proses membuat berita, tapi bagaimana
kehidupan seorang jurnalis dan lainnya. Banyak yang bisa kita dapat dari film
ini, banyak trik-trik yang tidak terduga dalam aksi Bernstein dan Woodward
mencari narasumber, mencari data, bukti dan kejelasan informasi.
Kekurangan
Saya cukup kesulitan mencerna isi cerita film ini,
mungkin terlalu berat dan terbelit-belit bagi penonton awam atau orang yang
baru menonton film ini 1x. Perlu beberapa kali menontonnya sampai mengerti dan
dapat pokok utama ceritanya. Terlebih lagi banyaknya tokoh-tokoh yang ada di
dalamnya yang membuat saya berfikir, “Ini pemainnya yang mana ya? Ini orangnya
yang tadi ngapain ya?.” Dan juga kurangnya adegan-adegan hiburannya