1402055123
BEDAH KASUS PREMANISME
FAHUTAN UNMUL
( Elemen : harus menjadi
pemantau kekuasaan )
Gonjang ganjing
Skandal aliran dana Fakultan Kehutan ternyata sangat menarik untuk kita bedah
singkat.
SAMARINDA - Masih ingat kisruh di Fakultas
Kehutansn (Fahutan) Universitas Mulawarman (Unmul) tahun lalu. Masalah yang
bergulir ke ranah hukum itu, kini menuai titik terang. Bahkan, selain Fahutan,
ternyata Fakultas Pertanian (Faperta) Unmul juga diusut kejaksaan.
Mengenai kasus
Fahutan, kejari telah menentapkan seorang tersangka berinisial CDB. Pria
tersebut diduga menyalahgunakan dana abadi Fahutan sebesar Rp 800 juta pada
kurun waktu 2009-2012.
Diketahui, kasus
ini semula dilaporkan ke Kejati Kaltim. Karena kasus tersebut tak jalan di
Kejati, pelapor kemudian melaporkan ke Kejari Samarinda. Oleh kejari Samarinda
Costantein Ansanay kasus ini langsung diselidiki. Dari hasil penyelidikan
ditemukan dugaan penyalahgunaan wewenang dilakukan oleh CBD dalam proses
penggunaan dana abadi tersebut.
Saya mendapatkan
penjelasan dari Hamzah Ponong seorang Humas Kejari Samarinda. Ternyata, dana
abadi terebut bersumber dari dua perusahaan yang meminta jasa Fahutan melakukan
survei atau penelitian.
Dari sangkaan
terhadap CDB, lanjut Hamzah, motif perkara terbilang sederhana. Fahutan
mendapatkan bantuan berupa dana riset atau penelitian dari pihak ketiga sebesar
Rp 2 miliar.
Nah, seiring
perubahan status unmul menjadi badan layanan umum (BLU), maka dana semacam itu
harus melalui rektorat dan disimpan di rekening universitas.
Selanjutnya,
setiap fakultas yang ingin menggunakannya harus menagjukan proposal. Tapi yang
terjadi adalah, dan kategori PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) tapi itu
malah disimpan di rekening pribadi. Bukan melalui rektorat sebagaimana
ketentuan terkait BLU.
Dana tersebut
bersumber dari PT. Turbaindo dan PT. Berau Coal. Karena status dana PNB, maka
bila terjadi penyimpangan akan menjadi kerugian keuangan negara.
Mantan Dekan
Fahutan Unmul Chandra Dewana Boer pernah menjelaskan, prihal dugaan
penyalahangunaan keuangan itu. Ia mengaku telah menyerahkan laporan keuangan
fakultas ketika serah terima jabatan dengan Abu bakar.