Rabu, 03 Juni 2015

Nama : Ihsan Kamil Hasbar
Nim : 1402055140



Persiapan Menjelang Ramadhan
Kunjungan di kediaman Ibu femmy. Rumah yang sederhana dijadikan tempat pembuatan kue-kue tradisional. Dia mampu berinovasi, membuat pisang ijo yang baru-baru ini laris di kota Samarinda. Usaha yang digelutinya itu mampu mencapai omset Rp. 3.000.000,- perbulan.
Saya mengunjungi sebuah rumah, tempat tinggal Ibu femmy . Di tengah kunjungan, saya temui Bu femmy sedang asik dan sibuk membuat adonan . Ibu femmy ini sekarang menggeluti usaha bisnis pembuatan kue. Satu jenis kue yang paling laris dijualnya yaitu pisang ijo. makanan ini berbahan dasar pisang yang dibalut dengan adonan berwarna ijo “Bahan dasar pisang ijo memang cukup sederhana dan pembuatannya juga mudah”. ujar Bu femmy.
Usaha kue  seperti pisang ijo ini memang menguntungkan. Ini sudah dibuktikan sendiri oleh Bu femmy. Apalagi kue tersebut untuk di daerah Kota Samarinda  masih tergolong asing alias langka, kue ini merupakan kue yang banyak dijumpai. Baik di toko-toko kue bahkan penjualan dengan gerobak dorong pun sudah menjamur.
Pisang ijo  buatan Bu femmy memang beda. Meskipun kita belum merasakannya dengan perbandingan pisang ijo yang lain di Samarinda ini. Seiring manisnya pisang ijo, penjualannya juga laris manis. Keuntungan bisa dua kali lipat dari modal yang dikeluarkan untuk bahan dasarnya. Perhari Bu femmy mampu membuat pisang ijo sebanyak 150 buah dengan total biaya modal dasar sebesar Rp 50.000,-. Satu buah piscok dijual seharga Rp. 1.000,-. Dapat diketahui keuntungannya Rp. 100.000,- perhari. Apabila dihitung selama satu bulan berarti keuntungannya bisa mencapai omset Rp. 3.000.000,-.
Bu femmy menyiapkan beberapa strategi khusus untuk mengatasi lemahnya penjualan. Agar tetap laris manis strategi yang dapat dibocorkan olehnya yaitu pertama mempertahankan dan mengembangkan rasa.  Selama  ini kue-kue buatan Bu femmy dikemas biasa-biasa saja karena kapasitas produksi masih terbatas. Tapi untuk pisang  ijo ini, Bu femmy  lebih serius mengelola pembuatannya. Karena konsumen sudah banyak yang membeli dan berlangganan. Terutama nanti menjelang bulan ramadhan, banyak persiapan-persiapan yang dilakukannya mulai dari penambahan modal, penyediaan tempat yang strategis, sampai dengan kemasan dan iklan yang akan dibuat lebih menarik lagi. “Biar pengunjung lebih manis lagi.” ujarnya.