Rabu, 03 Juni 2015

Nama :Ekki Gusti Prasetya

Nim :1402055155



Wawancara Pedagang Makanan


    Suatu hari saya mendapat tugas dari dosen untuk mewawancarai penjual makanan di sekitar kampus. Siang itu saya mencoba untuk mewawancarai pedagang siomay bernama mas Ikhsan Nugraha. Terik matahari tidak menyurutkan niat mas Ikhsan untuk terus menjual siomay dagangannya demi mendapat rezeki.
 
Di wawancarai oleh Ekki Gusti Prasetya
 
Ekki : Permisi mas, maaf mengganggu sebentar. Bolehkah saya mewawancarai mas ?
Mas Ikhsan : Ya, silahkan mas
Ekki : Siapa nama mas ?
Mas Ikhsan : Ikhsan Nugraha mas
Ekki : Sudah berapa lama mas Ikhsan ini berjualan siomay ini ?
Mas Ikhsan : Saya berjualan disini baru 8 bulan mas
Ekki : kenapa mas Ikhsan memilih untuk berjualan siomay ?
Mas Ikhsan : Ya karena pekerjaannya cuma ini aja mas
Ekki : Mas Ikhsan berjualannya disekitar sini saja atau berpindah pindah ?
Mas Ikhsan : Disini aja mas
Ekki : Mas ini asli orang mana ?
Mas Ikhsan : Saya asli orang Garut mas. Merantau disini.
Ekki : pertama kali buku usaha gini sendiri aja apa dibantu orang mas ?
Mas Ikhsan : Ini punya orang mas, saya cuma kerja doing jualin.
Ekki : Oh begfitu. Modal awalnya berapa mas buat usaha gini ?
Mas Ikhsan : Kalau yang dari rombong sih setau saya lima belas juta mas
Ekki : Terus ini bahan-bahannya apa aja mas untuk siomay sama batagornya ?
Mas Ikhsan : Kalau batagor kan keripik, tahu, dalemnya kan dari ikan mas. Kita pakai ikan tengiri. Terus pakai kanji,sag uterus masako gitu lah.
Ekki : Dalam sehari biasanya jualan dari jam berapa sampai jam berapa mas ?
Mas Ikhsan : dari jam 9 pagi sampai setengah 6 sore mas
Ekki : Rata-rata sehari biasanya pendapatannya berapa mas ?
Mas Ikhsan : Ya sekitaran 1,2 juta sih mas sehari
Ekki : Kalau masalah selama jualan disini ada gak mas ?
Mas Ikhsan : ya gitu mas biasanya takut salah aja. Biasanya kalau salah ya dimarahin. Saya terima aja.
Ekki : Oh gitu ya mas. Saya rasa cukup mas wawancaranya. Terimakasih mas atas segala informasi dan waktu luangnya. Maaf bila terdapat kata-kata yang menyinggung.
Mas Ikhsan : iya mas sama-sama