Kamis, 04 Juni 2015



                                       


Elvi junianti 
1402055152
                                                                                                                        


TUGAS ORGANISASI PERS
1.      Top Manager  (Pemimpin Umum)
 Pemimpin umum adalah orang pertama yang mengendalikan perusahaan penerbitan pers baik bidang redaksional maupun bidang usaha. Pemimpin umum bertanggung jawab terhadap maju mundurnya perusahaan, dan memiliki kekuasaan yang luas,  mengambil kebijaksanaan, menentukan arah perkembangan penerbitan dan memperhitungkan rugi laba dari perusahaan.
Dalam mengembangkan perusahaan, pemimpin umum memegang tiga kendali :
1.      Bidang redaksi (editor department), yang dipimpin oleh seorang pimpinan redaksi, dan                bertanggung jawab terhadap isi penerbitan/ redaksional
2.      Bidang percetakan (printing department), yang dipimpin oleh pemimpin percetakan, dan             bertanggung jawab terhadap produksi percetakan.
3.      Bidang usaha (Bussines department), yang dipimpin oleh seorang pimpinan perusahaan, dan        bertugas mengembangkan usaha penerbitan sebuah perusahaan.
 Secara teknis, ketiga bidang di atas melaporkan tentang pelaksanaan tugas sehari-hari. Dalam uapaya mencapai hasil yang optimal, pemimpin umum harus mampu mensinkronkan tugas dan wewenang ketiganya untuk maju secara bersama.
Hasil akhir dari semua komponen kerja pada perusahaan, pemimpin umumlah yang harus bertanggung jawab kepada pemiliknya (owner). Jika perusahaan itu milik perseorangan, pertanggungjawabannya langsung kepada pemilik perusahaan tersebut. Tapi pada perusahaan penerbitan pers berskala besar, diaman pemiliknya adalah para pemegang saham, maka pertanggungjawabannya dilakukan kepada rapat umum pemegang saham. Ada kalanya pemimpin umum dari perusahaan penerbitan pers tersebut adalah pemiliknya sendiri, sehingga pertanggungjawabannya tidak terlalu rumit.
 2.      Editor Departement  (Bidang Redaksi)
 A.    Pemimpin Redaksi
Pemimpin redaksi adalah orang pertama yang bertanggung jawab terhadap semua isi penerbitan pers. Sesuai dengan Undang-undang Pokok Pers, pemimpin redaksi bertanggung jawab jika ada tuntutan hukum yang disebabkan oleh isi pemberitaan pada penerbitannya. Tapi dalam prakteknya, pemimpin redaksi bisa mendelegasikan kepada pihak lain yang ditunjuknya.
Pemimpin redaksi dengan tanggung jawabnya yang besar, mempertaruhkan namanya dalam pencantuman nama pada surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP). Itu sebabnya pemimpin redaksi adalah pemegang SIUPP. Pada masa orde baru prosedur perubahan nama pemegang SIUPP sulit dilakukan karena perusahaan tersebut harus membatalkan SIUPP lama dan menggantikannya dengan SIUPP baru. Sekarang setelah orde baru digantikan dengan orde reformasi perubahan total terjadi pada SIUPP. Pemimpin redaksi sekaranf bukan sekaligus pemegang SIUPP. Perusahaan yang ingin menerbitkan pers bisa mengajukan surat izin usaha penerbitan persdengan tidak mencantumkan nama pemimpin redaksinya sebagai pemegang SIUPP. Dengan demikian, pemilik SIUPP bisa melakukan perubahan nama pemimpin redaksinya setiap saat.
Tugas utama pemimpin redaksi adalah mengendalikan kegiatan keredaksian di perusahaannya yang meliputi penyajian berita, penentuan liputan, pencarian fokus pemberitaan, penentuan topik, pemilihan berita utama (headline), berita pembukaan halaman (opening news), menugaskan atau membuat sendiri tajuk dan sebagainya. Pendeknya, baik dan buruk isi pemberitaan pada penerbitan tergantung pada ketajaman pemimpin redaksi dalam mencari dan memilih materi pemberitaan. Itu sebabnya pemimpin redaksi harus memiliki wawasan yang luas terhadap perkemabangan situasi baik politik, sosial, budaya, dan sebagainya.
Pemimpin redaksi dalam melakukan tugasnya dapat dibantu oleh beberapa tenaga lain seperti redaktur pelaksana (managing editor), dan redaktur halaman (editor), dan asisten redaktur (subeditor). Namun, pemimpin redaksi tidak berwewenang terhadap bidang usaha, urusan pengangkatan karyawan, gaji, penerimaan iklan, dan sebagainya.
 B.     Sekretaris Redaksi
Sekretaris redaksi adalah pembantu pemimpin redaksi dalam hal administrasi keredaksionalan. Misalnya menerima surat-surat dari luar yang menyangkut redaksi, membuat surat-surat yang diperlukan, dll.
 C.    Redaktur Pelaksana
Redaktur pelaksana (managing editor) adalah pembantu pemimpin redaksi dalam melaksanakan tugas-tugas keredaksionalannya. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari redaktur pelaksana mengatur pelaksanaan tugas sesuai dengan yang digariskan oleh pemimpin redaksi. Dalam keadaan tertentu, redaktur pelaksana bisa membebankan tugas kepada para redaktur halaman (editor) sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tanggung jawab redaktur pelaksana adalah langsung kepada pemimpin redaksi.
 D.    Redaktur (Editor)
Redaktur adalah  yang bertanggung jawab terhadap isi halaman surat kabar. Itu sebabnya ada sebutan redaktur halaman dan redaktur bidang.
Tugas redaktur adalah menerima bahan berita, baik dari kantor berita, wartawan, koresponden atau bahkan press release dari lembaga, organisasi, instansi pemerintahan, atau perusahaan swasta. Karena banyaknya bahan berita yang diterima oleh redaktur setiap harinya maka seorang redaktur dibantu oleh asisten (subeditor). Tugas asisten redaktur hanya sebatas mengedit, memberi tambahan data, literatur agar sesuai dengan gaya penulisan pada penerbitan. Wewenang dimuat atau tidaknya sebuah berita tetap berada pada redaktur.
 E.     Wartawan
Wartawan atau reporter adalah seseorang yang bertugas mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita, untuk disiarkan melalui media massa. Dari status pekerjaanya, wartawan dibedakan menjasi tiga. Wartawan tetap, wartawan pembantu, dan wartawan lepas (freelance).

-          Wartawan tetap artinya wartawan yang bertugas di satu media massa (cetak atau elektronik) dan diangkat menjadi keryawan tetap perusahaan itu. Istilah karyawan tetap adalah mereka mendapat gaji tetap, tunjangan, bonus, fasilitas kesehatan, dan sebagainya serta diperlakukan sebagaimana karyawan lainnya dengan hak dan kewajiban yang sama. Dalam melaksanakan tugas wartawan tetap selalu dilengkapi dengan surat tugas (kartu pers).
-          Wartawan pembantu adalah wartawan yang bekerja di satu perusahaan pers tetapi tidak diangkat sebagai karyawan tetap.
-          Wartawan lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada perusahaan media massa, bebas mengirimkan beritanya ke berbagai media massa. Jika beritanya dimuat akan mendapatkan honor.
Dalam perusahaan penerbitan pers, wartawan merupakan ujung tombak dari usahanyamereka yang paling banyak mensuplai bahan berita dan bisanya seorang wartawan dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang mendukung (tape recorder, telepon genggam, radio panggil, kamera, dsb.). pada perkembangannya wartawan dibagi menjadi dua, wartawan foto (fotografer), wartawan tulis (reporter), dan wartawan video (video jurnalis).
 F.     Koresponden
Koresponden (stringer) atau wartawan pembantu adalah seseorang yang berdomisili di suatu daerah, diangkat atau ditunjuk oleh suatu penerbitan pers di luar daerah atau luar negeri, untuk menjalankan tugas kewartawanannya, yaitu memberikan laporan secara kontinyu tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi di daerahnya. Tugas dan wewenang koresponden sama dengan wartawan tetap, dia mendapatkan fasilitas yang sama dan berhak mewakili kegiatan-kegiatan kewartawanan untuk mewakili penerbitannya.
 3.   Printing Department  (Bidang Percetakan)
Memang percetakan menjadi bagian terpenting pada penerbitan pers, tapi tidak mutlak harus ada. Penerbitan pers bisa mencetak pada perusahaan lainnya. Tapi ada juga perusahaan penerbitan pers yang memiliki mesin-mesin cetak sendiri dan bahkan melayani perncetakan pers lainnya.
Jika percetakan melayani perusahaan penerbitan pers lain, mereka melakukannya secara penuh berdasarkan bisnis dan orientasi profit. Tapi kalau mereka melayani penerbitan pers nya sendiri, perhitungan bisnisnya dilakukan bersama dengan perusahaan penerbitan pers sebagai manajemen induknya.
Proses kerja unit percetakan dimulai dengan menerima order cetak yang sudah jadi. Percetakan sudah menerima dalam bentuk layout dan tinggal dibuatkan plate (plate making). Semua isi percetakan dibuat berdasarkan layout dan plate tersebut sehingga percetakan tidak bertanggungjawab sedikitpun terhadap isi percetakan.
Dalam manajemen percetakan, pemimpin percetakan dibantu oleh dua manajer; manajer produksi dan manajer administrasi. Manajer produksi membawahi tiga bidang, yaitu bidang pracetak, cetak dan perawatan. Sedangkan manajer administrasi membawahi bidang administrasi keuangan dan administrasi umum/personalia.
1. Bidang Pracetak
Di bidang ini merupakan kumpulan bagian yang bekerja antara redaksi dan percetakan. Terdiri dari tata letak/perwajahan, desain, pembuatan film negatif dan plate making. Akibat bertambah pesatnya kemajuan teknologi komunikasi di bidang percetakan, ada tiga pekerjaan redaksional yang dialihkan ke bidang usaha, yaitu setting (pengetikan naskah), correcting (pengoreksian naskah) dan layout (tata letak).
Bidang pracetak memiliki 4 bagian, yaitu:
1.      Bagian Setting dan korektor adalah bagian yang menerima naskah dari luar.
2.  Bagian desain adalah satu pekerjaan yang menggabungkan antara seni dengan teknologi computer guna menghasilkan suatu karya seni yang dapat menunjang perwajahan dari sebuah penerbitan pers. Orang yang bertanggung jawab terhadap wajah dan penampilan koran atau majalah disebut designer dengan berkonsultasi dahulu dengan redaksi.
3.  Bagian layout (layout/perwajahan) lebih dikenal dengan sebutan layout dalam suatu penerbitan      pers, mempunyai peranan yang penting karena hasil kerja layout inilah yang berhadapan langsung dengan konsumen atau pembacanya. Jika layoutnya menarik, maka masyarakat  juga pasti tertarik untuk membacanya.
4.      Bagian reproduksi
Tugasnya membuat film dan plate cetak. Film dibuat dalam dua bagian yaitu positif dan negatif. Film positif adalah film warna putih tulisan hitam sedangkan film negatif adalah film hitam dengan tulisan putih. Film inilah yang kemudian diserahkan kepada bagian plate untuk dibuatkan master cetak berupa plate baja untuk diputar pada mesin cetak. Master cetak dari plate baja inilah yang akhirnya dipasang pada mesin cetak besar, untuk diputar pada kertas roll.
1.Bidang Cetak
Bidang cetak (printing) adalah bagian mencetak penerbitan baik untuk koran maupun majalah. Bidang cetak umumnya ditangani dua bagian, yaitu operator cetak dan bagian pengepakan hasil penerbitan.
1.Bidang Perawatan
Bidang perawatan (maintanance) tugasnya merawat mesin. Perawatan ini penting untuk menjaga kualitas percetakan.
D.    Administrasi Keuangan
Administrasi keuangan pada bidang cetak adalah bagian yang mengurusi persoalan keuangan. Misalnya, bagian kasir tugasnya menerima uang hasil dari menarik ongkos cetak, mengatur pembelian bahan baku percetakan seperti kertas, tinta, film, dan obat-obatan untuk reproduksi. Bagian inilah yang akhirnya menghitung untung dan rugi perusahaan percetakan.

E.     Bagian Administrasi Umum Dan Personalia
Tugasnya yaitu mengatur tenaga kerja (sumber daya manusia), mengurusi gaji dan kesejahteraan karyawan, keamanan kerja, serta pemeliharaan gedung.
 Dalam me-manage percetakan seorang manajer percetakan harus melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
 -  Mendorong aktivitas karyawan untuk memelihara keadaan lingkungan kerja, mengatur tata     letak ruangan, menyusun urutan tugas dan sistem kerja yang diberlakukan guna menciptakan lingkungan kerja yang enak dan menyenangkan.
-     Mendisiplinkan kerja karyawan.
-     Meningkatkan kemampuan karyawan dalam penguasaan teknik mencetak.
- Menyusun estimasi harga pokok (ongkos cetak) dengan menyelenggarakan program              pengendalian kualitas cetak.
-   Menyusun rencana penggunaan bahan baku, bahan penolong lainnya sesuai dengan order       yang diterima atau disesuaikan dengan bagian distribusi.
- Menentukan spesifikasi bahan baku serta komponen yang diperlukan dalam suatu                 percetakan, sekaligus menetapkan kuantitas dan volume kegiatan yang diproyeksikan dalam jangka waktu tertentu.
-   Menyimpan dan memelihara bahan-bahan, komponen-komponen percetakan, dan bahan       baku lainnya untuk memenuhi kebutuhan produksi harian sehingga tidak mengganggu aktivitas kerja dalam percetakan.
 4.        Business Department  (Bidang Usaha)
 A.    Pemimpin Perusahaan
 Pemimpin perusahaan adalah orang mendapat kepercayaan dari pemimpin umum untuk membantu dalam pengelolaan bidang usaha. Dia mendapat kepercayaan penuh mengendalikan usaha, untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya guna kesejahteraan semua karyawan.
Pemimpin perusahaan mempunyai beberapa manajer dalam bidang-bidang yang dibutuhkan, antara lain bidang produksi, sirkulasi, iklan, keuangan, teknik, personalia, dan layanan pelanggan (customer care), dan memiliki wewenang untuk mengarahkan para manajer untuk mencapai hasil yang maksimal. Segala gerak yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan harus memperhitungkan bisnis, dengan upaya menekan biaya (cost) serendah-rendahnya dan menghasilkan (profit) sebanyak-banyaknya.
Dalam keadaan tertentu, pemimpin perusahaan harus mengadakan koordinasi dengan pemimpin redaksi untuk membahas produk yang dihasilkan agar sesuai dengan keinginan pasar.

B.     Bagian Iklan
Bagian ini menjual kolom-kolom yang ada pada surat kabar atau majalah dalam bentuk advertensi (advertising). Pejabat dari bagian iklan ini, disebut kepala bagian iklan atau manajer iklan. Iklan dibagi dalam dua jenis, yaitu iklan umum dan iklan khusus. Iklan umum artinya iklan yang benar-benar untuk kepentingan bisnis, misalnya perusahaan-perusahaan, lembaga bisnis, instansi pemerintah, atau siapa saja yang ingin mempromosikan hasil usahanya yang sasarannya diperuntukkan untuk mencari keuntungan.
Iklan khusus artinya iklan yang sasarannya diperuntukkan bagi kegiatan sosial, misalnya pengumuman-pengumuman, iklan keluarga, iklan layanan masyarakat, dan sebagainya. Sedangkan bentuk iklan bisa berupa iklan display, iklan kolom, iklan baris, dan pariwara (advetorial). Dalam melaksanakan tugasnya, manajer iklan mempunyai staf yang menangani administrasi dan mencari iklan (sales). Manajer iklan bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan dalam hal menentukan harga iklan karena ini menyangkut prestise perusahaan.
 C.    Bagian Sirkulasi
Bagian sirkulasi atau bagian peredaran merupakan satu dari tiga komponen penjualan yang khusus menjual produk penerbitan (koran atau majalah). Komponen lain adalah bagian iklan dan layanan pelanggan. Pejabat yang memimpin sirkulasi disebut kepala bagian sirkulasi atau manajer sirkulasi yang bertanggung jawab penuh untuk laku tidaknya produk penerbitan di pasaran. Untuk itu diperlukan orang yang benar-benar berjiwa wirausaha atau enterpreneur. Betapapun bagus isi penerbitan jika bagian sirkulasi tidak mampu menjualnya produk tidak akan sampai di pasaran.
Menangani sirkulasi memerlukan ketelitian, kejelian, dan kecermatan. Harus memperhatikan satu persatu pelanggan, jangan sampai ada yang kecewa karena tidak terlayani dengan baik.
Bagian sirkulasi, biasanya ditangani oleh beberapa tenaga seperti bagian langganan dalam kota, luar kota, eceran tetap, eceran konsinyasi, pengaduan tidak terima koran atau majalah, dan sebagainya. Dalam menyebar produk, sirkulasi membuka agen-agen baik di dalam maupun di luar kota. Agen-agen ini mengelola loper yang akan mengirimkan ke pelanggan atau pembacanya. Perlu diingat bahwa agen dan loper bukan merupakan karyawan tetap dari perusahaan penerbitan pers yang bersangkutan. Mereka mendapat imbalan berdasarkan persentase dari harga pelanggannya.
 D.    Bagian Keuangan
Bagian keuangan dipimpin oleh seorang manajer atau kepala bagian keuangan, yang tugasnya mengendalikan keuangan perusahaan yang meliputi menghitung pemasukan dan pengeluaran uang, menyimpan dan membayar uang, memungut dan membayar pajak, membayar kebutuhan operasional perusahaan, serta mengumpulkan kekayaan perusahaan. Kepala bagian atau manajer keuangan bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan.
 Sedikitnya ada empat tugas poko bagian keuangan, yaitu :
- Inkaso, tugasnya menerima setoran uang dari langganan koran atau majalah, mengumpulkan keuangan dari penjualan iklan, memungut setoran uang dari pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) dari pemasang iklan serta menerima uang dari penjualan jasa.
-  Kasir, tugasnya mengendalikan pengeluaran uang, berupa pembayaran-pembayaran operasional perusahaan sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan. Misalnya, membayar gaji karyawan, membayar honor penulis artikel, honor pemuatan foto, honor wartawan pembantu, dan lain-lain.
- Controller, yang bertugas mengontrol pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Pemasukan dikontrol dari hasil penjualan koran, iklan, dan jasa. Mengontrol pembelian kebutuhan perusahaan, mengontrol piutang perusahaan, dan sebagainya.
-  Audit, tugasnya untuk mengetahui profit atau devisit perusahaan dengan cara menghitung rugi laba perusahaan, menghitung aset perusahaan, menghitung pajak-pajak perusahaan, serta membukukan kekayaan perusahaan.
 E.     Bagian pelayanan pelanggan (Customer Care)
 Bagian pelayanan pelanggan dibentuk guna memberi layanan yang memuaskan kepada semua pelanggan dari penerbitan pers. Pelayanan pelanggan ini merupakan bagian yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Ada yang menyebutnya sebagai information service. Mereka memberi penjelasan kepada tamu yang datang, menjawab pertanyaan dari telepon, bahkan membalas surat-surat yang datang.
Manajer pelayanan pelanggan membagi tugasnya menjadi dua yaitu tugas intern dan tugas ekstern. Tugas intern berupa pelayanan terhadap semua yang dihasilkan oleh perusahaan penerbitan sedangkan tugas ekstern adalah menjalin kerja sama dengan pihak luar untuk membuat kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung kegiatan penerbitan. Misalnya dalam kegiatan promosi, bagian layanan masyarakat bisa membuat kegiatan off print yang sifatnya memberi nilai tambah bagi pelanggannya. Mereka mendapat tugas tidak sekadar melayani pelanggan, tetapi juga merawat dan mencari pelanggan. Untuk itu, manajer pelayanan pelanggan dibantu beberapa staf.