Elvi junianti
1402055152
TUGAS ORGANISASI PERS
1. Top
Manager (Pemimpin Umum)
Pemimpin umum adalah
orang pertama yang mengendalikan perusahaan penerbitan pers baik bidang
redaksional maupun bidang usaha. Pemimpin umum bertanggung jawab terhadap maju
mundurnya perusahaan, dan memiliki kekuasaan yang luas, mengambil kebijaksanaan, menentukan arah
perkembangan penerbitan dan memperhitungkan rugi laba dari perusahaan.
Dalam mengembangkan perusahaan, pemimpin umum memegang tiga
kendali :
1. Bidang
redaksi (editor department), yang dipimpin oleh seorang pimpinan redaksi,
dan bertanggung jawab terhadap isi
penerbitan/ redaksional
2. Bidang
percetakan (printing department), yang dipimpin oleh pemimpin percetakan,
dan bertanggung jawab
terhadap produksi percetakan.
3. Bidang usaha
(Bussines department), yang dipimpin oleh seorang pimpinan perusahaan, dan bertugas mengembangkan usaha penerbitan
sebuah perusahaan.
Secara teknis,
ketiga bidang di atas melaporkan tentang pelaksanaan tugas sehari-hari. Dalam
uapaya mencapai hasil yang optimal, pemimpin umum harus mampu mensinkronkan
tugas dan wewenang ketiganya untuk maju secara bersama.
Hasil akhir dari semua komponen kerja pada perusahaan,
pemimpin umumlah yang harus bertanggung jawab kepada pemiliknya (owner). Jika
perusahaan itu milik perseorangan, pertanggungjawabannya langsung kepada
pemilik perusahaan tersebut. Tapi pada perusahaan penerbitan pers berskala
besar, diaman pemiliknya adalah para pemegang saham, maka pertanggungjawabannya
dilakukan kepada rapat umum pemegang saham. Ada kalanya pemimpin umum dari
perusahaan penerbitan pers tersebut adalah pemiliknya sendiri, sehingga
pertanggungjawabannya tidak terlalu rumit.
2. Editor Departement (Bidang Redaksi)
A. Pemimpin Redaksi
Pemimpin redaksi adalah orang pertama yang bertanggung jawab
terhadap semua isi penerbitan pers. Sesuai dengan Undang-undang Pokok Pers,
pemimpin redaksi bertanggung jawab jika ada tuntutan hukum yang disebabkan oleh
isi pemberitaan pada penerbitannya. Tapi dalam prakteknya, pemimpin redaksi
bisa mendelegasikan kepada pihak lain yang ditunjuknya.
Pemimpin redaksi dengan tanggung jawabnya yang besar,
mempertaruhkan namanya dalam pencantuman nama pada surat izin usaha penerbitan
pers (SIUPP). Itu sebabnya pemimpin redaksi adalah pemegang SIUPP. Pada masa
orde baru prosedur perubahan nama pemegang SIUPP sulit dilakukan karena
perusahaan tersebut harus membatalkan SIUPP lama dan menggantikannya dengan
SIUPP baru. Sekarang setelah orde baru digantikan dengan orde reformasi
perubahan total terjadi pada SIUPP. Pemimpin redaksi sekaranf bukan sekaligus
pemegang SIUPP. Perusahaan yang ingin menerbitkan pers bisa mengajukan surat
izin usaha penerbitan persdengan tidak mencantumkan nama pemimpin redaksinya
sebagai pemegang SIUPP. Dengan demikian, pemilik SIUPP bisa melakukan perubahan
nama pemimpin redaksinya setiap saat.
Tugas utama pemimpin redaksi adalah mengendalikan kegiatan
keredaksian di perusahaannya yang meliputi penyajian berita, penentuan liputan,
pencarian fokus pemberitaan, penentuan topik, pemilihan berita utama
(headline), berita pembukaan halaman (opening news), menugaskan atau membuat
sendiri tajuk dan sebagainya. Pendeknya, baik dan buruk isi pemberitaan pada
penerbitan tergantung pada ketajaman pemimpin redaksi dalam mencari dan memilih
materi pemberitaan. Itu sebabnya pemimpin redaksi harus memiliki wawasan yang
luas terhadap perkemabangan situasi baik politik, sosial, budaya, dan
sebagainya.
Pemimpin redaksi dalam melakukan tugasnya dapat dibantu
oleh beberapa tenaga lain seperti redaktur pelaksana (managing editor), dan
redaktur halaman (editor), dan asisten redaktur (subeditor). Namun, pemimpin
redaksi tidak berwewenang terhadap bidang usaha, urusan pengangkatan karyawan,
gaji, penerimaan iklan, dan sebagainya.
B. Sekretaris Redaksi
Sekretaris redaksi adalah pembantu pemimpin redaksi dalam
hal administrasi keredaksionalan. Misalnya menerima surat-surat dari luar yang
menyangkut redaksi, membuat surat-surat yang diperlukan, dll.
C. Redaktur Pelaksana
Redaktur pelaksana (managing editor) adalah pembantu
pemimpin redaksi dalam melaksanakan tugas-tugas keredaksionalannya. Dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari redaktur pelaksana mengatur pelaksanaan tugas
sesuai dengan yang digariskan oleh pemimpin redaksi. Dalam keadaan tertentu,
redaktur pelaksana bisa membebankan tugas kepada para redaktur halaman (editor)
sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tanggung jawab redaktur pelaksana adalah
langsung kepada pemimpin redaksi.
D. Redaktur (Editor)
Redaktur adalah yang
bertanggung jawab terhadap isi halaman surat kabar. Itu sebabnya ada sebutan
redaktur halaman dan redaktur bidang.
Tugas redaktur adalah menerima bahan berita, baik dari
kantor berita, wartawan, koresponden atau bahkan press release dari lembaga,
organisasi, instansi pemerintahan, atau perusahaan swasta. Karena banyaknya
bahan berita yang diterima oleh redaktur setiap harinya maka seorang redaktur
dibantu oleh asisten (subeditor). Tugas asisten redaktur hanya sebatas
mengedit, memberi tambahan data, literatur agar sesuai dengan gaya penulisan pada
penerbitan. Wewenang dimuat atau tidaknya sebuah berita tetap berada pada
redaktur.
E. Wartawan
Wartawan atau reporter adalah seseorang yang bertugas
mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita, untuk disiarkan
melalui media massa. Dari status pekerjaanya, wartawan dibedakan menjasi tiga.
Wartawan tetap, wartawan pembantu, dan wartawan lepas (freelance).
- Wartawan
tetap artinya wartawan yang bertugas di satu media massa (cetak atau
elektronik) dan diangkat menjadi keryawan tetap perusahaan itu. Istilah
karyawan tetap adalah mereka mendapat gaji tetap, tunjangan, bonus, fasilitas
kesehatan, dan sebagainya serta diperlakukan sebagaimana karyawan lainnya
dengan hak dan kewajiban yang sama. Dalam melaksanakan tugas wartawan tetap
selalu dilengkapi dengan surat tugas (kartu pers).
- Wartawan
pembantu adalah wartawan yang bekerja di satu perusahaan pers tetapi tidak
diangkat sebagai karyawan tetap.
- Wartawan
lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada perusahaan media massa, bebas
mengirimkan beritanya ke berbagai media massa. Jika beritanya dimuat akan
mendapatkan honor.
Dalam perusahaan penerbitan pers, wartawan merupakan ujung
tombak dari usahanyamereka yang paling banyak mensuplai bahan berita dan
bisanya seorang wartawan dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang mendukung
(tape recorder, telepon genggam, radio panggil, kamera, dsb.). pada
perkembangannya wartawan dibagi menjadi dua, wartawan foto (fotografer),
wartawan tulis (reporter), dan wartawan video (video jurnalis).
F. Koresponden
Koresponden (stringer) atau wartawan pembantu adalah
seseorang yang berdomisili di suatu daerah, diangkat atau ditunjuk oleh suatu
penerbitan pers di luar daerah atau luar negeri, untuk menjalankan tugas
kewartawanannya, yaitu memberikan laporan secara kontinyu tentang kejadian atau
peristiwa yang terjadi di daerahnya. Tugas dan wewenang koresponden sama dengan
wartawan tetap, dia mendapatkan fasilitas yang sama dan berhak mewakili
kegiatan-kegiatan kewartawanan untuk mewakili penerbitannya.
3. Printing Department (Bidang Percetakan)
Memang percetakan menjadi bagian terpenting pada penerbitan
pers, tapi tidak mutlak harus ada. Penerbitan pers bisa mencetak pada
perusahaan lainnya. Tapi ada juga perusahaan penerbitan pers yang memiliki
mesin-mesin cetak sendiri dan bahkan melayani perncetakan pers lainnya.
Jika percetakan melayani perusahaan penerbitan pers lain,
mereka melakukannya secara penuh berdasarkan bisnis dan orientasi profit. Tapi
kalau mereka melayani penerbitan pers nya sendiri, perhitungan bisnisnya
dilakukan bersama dengan perusahaan penerbitan pers sebagai manajemen induknya.
Proses kerja unit percetakan dimulai dengan menerima order
cetak yang sudah jadi. Percetakan sudah menerima dalam bentuk layout dan
tinggal dibuatkan plate (plate making). Semua isi percetakan dibuat berdasarkan
layout dan plate tersebut sehingga percetakan tidak bertanggungjawab sedikitpun
terhadap isi percetakan.
Dalam manajemen percetakan, pemimpin percetakan dibantu
oleh dua manajer; manajer produksi dan manajer administrasi. Manajer produksi
membawahi tiga bidang, yaitu bidang pracetak, cetak dan perawatan. Sedangkan
manajer administrasi membawahi bidang administrasi keuangan dan administrasi
umum/personalia.
1. Bidang Pracetak
Di bidang ini merupakan kumpulan bagian yang bekerja antara
redaksi dan percetakan. Terdiri dari tata letak/perwajahan, desain, pembuatan
film negatif dan plate making. Akibat bertambah pesatnya kemajuan teknologi
komunikasi di bidang percetakan, ada tiga pekerjaan redaksional yang dialihkan
ke bidang usaha, yaitu setting (pengetikan naskah), correcting (pengoreksian
naskah) dan layout (tata letak).
Bidang pracetak memiliki 4 bagian, yaitu:
1. Bagian
Setting dan korektor adalah bagian yang menerima naskah dari luar.
2. Bagian desain
adalah satu pekerjaan yang menggabungkan antara seni dengan teknologi computer
guna menghasilkan suatu karya seni yang dapat menunjang perwajahan dari sebuah
penerbitan pers. Orang yang bertanggung jawab terhadap wajah dan penampilan
koran atau majalah disebut designer dengan berkonsultasi dahulu dengan redaksi.
3. Bagian layout
(layout/perwajahan) lebih dikenal dengan sebutan layout dalam suatu
penerbitan pers, mempunyai peranan
yang penting karena hasil kerja layout inilah yang berhadapan langsung dengan
konsumen atau pembacanya. Jika layoutnya menarik, maka masyarakat juga pasti tertarik untuk membacanya.
4. Bagian
reproduksi
Tugasnya membuat film dan plate cetak. Film dibuat dalam
dua bagian yaitu positif dan negatif. Film positif adalah film warna putih
tulisan hitam sedangkan film negatif adalah film hitam dengan tulisan putih.
Film inilah yang kemudian diserahkan kepada bagian plate untuk dibuatkan master
cetak berupa plate baja untuk diputar pada mesin cetak. Master cetak dari plate
baja inilah yang akhirnya dipasang pada mesin cetak besar, untuk diputar pada
kertas roll.
1.Bidang Cetak
Bidang cetak (printing) adalah bagian mencetak penerbitan
baik untuk koran maupun majalah. Bidang cetak umumnya ditangani dua bagian,
yaitu operator cetak dan bagian pengepakan hasil penerbitan.
1.Bidang Perawatan
Bidang perawatan (maintanance) tugasnya merawat mesin.
Perawatan ini penting untuk menjaga kualitas percetakan.
D. Administrasi
Keuangan
Administrasi keuangan pada bidang cetak adalah bagian yang
mengurusi persoalan keuangan. Misalnya, bagian kasir tugasnya menerima uang
hasil dari menarik ongkos cetak, mengatur pembelian bahan baku percetakan
seperti kertas, tinta, film, dan obat-obatan untuk reproduksi. Bagian inilah
yang akhirnya menghitung untung dan rugi perusahaan percetakan.
E. Bagian
Administrasi Umum Dan Personalia
Tugasnya yaitu mengatur tenaga kerja (sumber daya manusia),
mengurusi gaji dan kesejahteraan karyawan, keamanan kerja, serta pemeliharaan
gedung.
Dalam me-manage
percetakan seorang manajer percetakan harus melakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
- Mendorong aktivitas karyawan untuk memelihara
keadaan lingkungan kerja, mengatur tata
letak ruangan, menyusun urutan tugas dan sistem kerja yang diberlakukan
guna menciptakan lingkungan kerja yang enak dan menyenangkan.
- Mendisiplinkan
kerja karyawan.
- Meningkatkan
kemampuan karyawan dalam penguasaan teknik mencetak.
- Menyusun estimasi harga pokok (ongkos cetak) dengan menyelenggarakan
program pengendalian
kualitas cetak.
- Menyusun rencana
penggunaan bahan baku, bahan penolong lainnya sesuai dengan order yang diterima atau disesuaikan dengan
bagian distribusi.
- Menentukan spesifikasi bahan baku serta komponen yang
diperlukan dalam suatu
percetakan, sekaligus menetapkan kuantitas dan volume kegiatan yang
diproyeksikan dalam jangka waktu tertentu.
- Menyimpan dan
memelihara bahan-bahan, komponen-komponen percetakan, dan bahan baku lainnya untuk memenuhi kebutuhan
produksi harian sehingga tidak mengganggu aktivitas kerja dalam percetakan.
4. Business Department (Bidang Usaha)
A. Pemimpin Perusahaan
Pemimpin perusahaan
adalah orang mendapat kepercayaan dari pemimpin umum untuk membantu dalam
pengelolaan bidang usaha. Dia mendapat kepercayaan penuh mengendalikan usaha,
untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya guna kesejahteraan semua
karyawan.
Pemimpin perusahaan mempunyai beberapa manajer dalam
bidang-bidang yang dibutuhkan, antara lain bidang produksi, sirkulasi, iklan,
keuangan, teknik, personalia, dan layanan pelanggan (customer care), dan
memiliki wewenang untuk mengarahkan para manajer untuk mencapai hasil yang
maksimal. Segala gerak yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan harus
memperhitungkan bisnis, dengan upaya menekan biaya (cost) serendah-rendahnya
dan menghasilkan (profit) sebanyak-banyaknya.
Dalam keadaan tertentu, pemimpin perusahaan harus
mengadakan koordinasi dengan pemimpin redaksi untuk membahas produk yang
dihasilkan agar sesuai dengan keinginan pasar.
B. Bagian Iklan
Bagian ini menjual kolom-kolom yang ada pada surat kabar
atau majalah dalam bentuk advertensi (advertising). Pejabat dari bagian iklan
ini, disebut kepala bagian iklan atau manajer iklan. Iklan dibagi dalam dua
jenis, yaitu iklan umum dan iklan khusus. Iklan umum artinya iklan yang
benar-benar untuk kepentingan bisnis, misalnya perusahaan-perusahaan, lembaga
bisnis, instansi pemerintah, atau siapa saja yang ingin mempromosikan hasil
usahanya yang sasarannya diperuntukkan untuk mencari keuntungan.
Iklan khusus artinya iklan yang sasarannya diperuntukkan
bagi kegiatan sosial, misalnya pengumuman-pengumuman, iklan keluarga, iklan
layanan masyarakat, dan sebagainya. Sedangkan bentuk iklan bisa berupa iklan
display, iklan kolom, iklan baris, dan pariwara (advetorial). Dalam
melaksanakan tugasnya, manajer iklan mempunyai staf yang menangani administrasi
dan mencari iklan (sales). Manajer iklan bertanggung jawab kepada pemimpin
perusahaan dalam hal menentukan harga iklan karena ini menyangkut prestise
perusahaan.
C. Bagian Sirkulasi
Bagian sirkulasi atau bagian peredaran merupakan satu dari
tiga komponen penjualan yang khusus menjual produk penerbitan (koran atau
majalah). Komponen lain adalah bagian iklan dan layanan pelanggan. Pejabat yang
memimpin sirkulasi disebut kepala bagian sirkulasi atau manajer sirkulasi yang
bertanggung jawab penuh untuk laku tidaknya produk penerbitan di pasaran. Untuk
itu diperlukan orang yang benar-benar berjiwa wirausaha atau enterpreneur.
Betapapun bagus isi penerbitan jika bagian sirkulasi tidak mampu menjualnya
produk tidak akan sampai di pasaran.
Menangani sirkulasi memerlukan ketelitian, kejelian, dan
kecermatan. Harus memperhatikan satu persatu pelanggan, jangan sampai ada yang
kecewa karena tidak terlayani dengan baik.
Bagian sirkulasi, biasanya ditangani oleh beberapa tenaga
seperti bagian langganan dalam kota, luar kota, eceran tetap, eceran
konsinyasi, pengaduan tidak terima koran atau majalah, dan sebagainya. Dalam
menyebar produk, sirkulasi membuka agen-agen baik di dalam maupun di luar kota.
Agen-agen ini mengelola loper yang akan mengirimkan ke pelanggan atau
pembacanya. Perlu diingat bahwa agen dan loper bukan merupakan karyawan tetap
dari perusahaan penerbitan pers yang bersangkutan. Mereka mendapat imbalan
berdasarkan persentase dari harga pelanggannya.
D. Bagian Keuangan
Bagian keuangan dipimpin oleh seorang manajer atau kepala
bagian keuangan, yang tugasnya mengendalikan keuangan perusahaan yang meliputi
menghitung pemasukan dan pengeluaran uang, menyimpan dan membayar uang,
memungut dan membayar pajak, membayar kebutuhan operasional perusahaan, serta
mengumpulkan kekayaan perusahaan. Kepala bagian atau manajer keuangan
bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan.
Sedikitnya ada empat
tugas poko bagian keuangan, yaitu :
- Inkaso, tugasnya menerima setoran uang dari langganan
koran atau majalah, mengumpulkan keuangan dari penjualan iklan, memungut
setoran uang dari pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) dari pemasang iklan
serta menerima uang dari penjualan jasa.
- Kasir, tugasnya
mengendalikan pengeluaran uang, berupa pembayaran-pembayaran operasional
perusahaan sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan. Misalnya, membayar gaji karyawan,
membayar honor penulis artikel, honor pemuatan foto, honor wartawan pembantu,
dan lain-lain.
- Controller, yang bertugas mengontrol pemasukan dan
pengeluaran perusahaan. Pemasukan dikontrol dari hasil penjualan koran, iklan,
dan jasa. Mengontrol pembelian kebutuhan perusahaan, mengontrol piutang
perusahaan, dan sebagainya.
- Audit, tugasnya
untuk mengetahui profit atau devisit perusahaan dengan cara menghitung rugi
laba perusahaan, menghitung aset perusahaan, menghitung pajak-pajak perusahaan,
serta membukukan kekayaan perusahaan.
E. Bagian pelayanan pelanggan (Customer Care)
Bagian pelayanan
pelanggan dibentuk guna memberi layanan yang memuaskan kepada semua pelanggan
dari penerbitan pers. Pelayanan pelanggan ini merupakan bagian yang berhadapan
langsung dengan masyarakat. Ada yang menyebutnya sebagai information service.
Mereka memberi penjelasan kepada tamu yang datang, menjawab pertanyaan dari
telepon, bahkan membalas surat-surat yang datang.
Manajer pelayanan pelanggan membagi tugasnya menjadi dua
yaitu tugas intern dan tugas ekstern. Tugas intern berupa pelayanan terhadap
semua yang dihasilkan oleh perusahaan penerbitan sedangkan tugas ekstern adalah
menjalin kerja sama dengan pihak luar untuk membuat kegiatan-kegiatan yang
dapat mendukung kegiatan penerbitan. Misalnya dalam kegiatan promosi, bagian
layanan masyarakat bisa membuat kegiatan off print yang sifatnya memberi nilai
tambah bagi pelanggannya. Mereka mendapat tugas tidak sekadar melayani
pelanggan, tetapi juga merawat dan mencari pelanggan. Untuk itu, manajer
pelayanan pelanggan dibantu beberapa staf.