Senin, 01 Juni 2015

Nama               : Poltak Rizki

NIM                : 1402055085

Red Shop, Tempat Nongkrong Mahasiswa Fisipol
            Red shop, begitulah mahasiswa sering menyebutnya. Kantin sederhana yang ada di sudut kampus Fisip ini menjadi tempat favorit bagi sebagian mahasiswa untuk menghabiskan waktu dengan sekedar minum kopi atau pun makan sambil menunggu jam masuk kuliah. Kantin yang dimiliki oleh Bapak Sajib menjadi gemeran mahasiswa karena makanan dan minuman yang di sediakan dibanderol cukup murah, sesuai dengan kantong mahasiswa ataupun anak kost. Karena itulah kantin milik pria paruh baya ini tak pernah sepi. Untuk mengetahui lebih jauh tentang kantin tersebut, berikut beberapa petikan wawancara saya dengan sang pemilik kantin:
Saya                : Apa nama kantin bapak ini?
Pak Sajib         : Sebenarnya tidak pernah saya beri nama, makanya tidak ada spanduk atau plat
  namanya. Tapi saya lebih suka disebut kantin kampus Fisip.
Saya                : Warung bapak buka setiap hari apa?
Pak Sajib         : Ya bukanya setiap hari senin sampai sabtu, pokoknya mengikuti kampus, kalau
  kampus tidak ada kegiatan perkuliahan atau semacamnya, kantinnya tidak buka.
Saya                : Dari pukul berapa bapak mulai berjualan?
Pak Sajib         : Bukanya ya mulai jam 6.00 pagi.
Saya                : Kalau tutupnya?
Pak Sajib         : Tutup sekitar pukul 4.30 atau 5.00 sore. Pokoknya sebelum ibadah maghrib sudah
  tutup.
Saya                : Selama bapak berjualan apakah ada hambatan atau rintangan yang dihadapi?
Pak Sajib         : Kalau hambatan atau rintangan tidak ada yang berarti ya, karena hanya berjualan
  makanan dan minuman tidak terlalu sulit, hanya butuh tenaga dan keuletan saja.
Saya                : Sebelum membuka kantin di FISIP, apakah bapak pernah membuka usaha lain?
Pak Sajib         : Tidak pernah, dari pertama saya berjualan atau usaha ya disini, di kantin ini.
Saya                : Selama berjualan apakah bapak pernah mengalami kerugian?
Pak Sajib         : Kalau kerugian pasti ada, terutama saat libur semester genap biasanya libur
                          hingga 3 bulan. Disitu kadang mahasiswa tidak tentu masuknya untuk mengurus
  KRS, jadi kadang makanan yang dibuat banyak tapi mahasiswanya sedikit. Jadi
  banyak makanan yang tersisa. Itu yang membuat rugi.
Saya                : Untuk mengatasi kerugian, apakah bapak pernah mencoba usaha sampingan
              disela jeda kuliah mahasiswa?
Pak Sajib         : Kalau mencoba usaha lain tidak pernah ya, saya cuma fokus disini. Mungkin
  karena memang saya tidak terlalu ahli dalam berbisnis.
Saya                : Mungkin sampai disini saja pertanyaan Saya, terima kasih banyak Bapak sudah
  mau meluangkan sedikit waktu untuk wawancara ini.
Pak Sajib         : Iya, sama-sama.
            Memang usahanya hanya kecil-kecilan, tetapi kegigihan dan kerja keras yang diberikan pasti membawa hasil yang tak terduga. Mungkin itu yang ingin diterapkan oleh Pak Sajib, walaupun mengalami kerugian tapi Beliau tetap setia pada apa yang digelutinya. Memang mungkin karena ketidakmampuan dalam bidang lain, tetapi lebih kepada kecintaan Beliau pada Fisip, terutama pada para mahasiswanya.