Nama : Poltak Rizki
NIM : 1402055085
Red Shop, Tempat Nongkrong Mahasiswa Fisipol
Red shop, begitulah mahasiswa sering menyebutnya. Kantin sederhana yang ada di
sudut kampus Fisip ini menjadi tempat favorit bagi sebagian mahasiswa untuk
menghabiskan waktu dengan sekedar minum kopi atau pun makan sambil menunggu jam
masuk kuliah. Kantin yang dimiliki oleh Bapak Sajib menjadi gemeran mahasiswa
karena makanan dan minuman yang di sediakan dibanderol cukup murah, sesuai
dengan kantong mahasiswa ataupun anak kost. Karena itulah kantin milik pria
paruh baya ini tak pernah sepi. Untuk mengetahui lebih jauh tentang kantin
tersebut, berikut beberapa petikan wawancara saya dengan sang pemilik kantin:
Saya : Apa nama
kantin bapak ini?
Pak Sajib : Sebenarnya tidak pernah saya beri
nama, makanya tidak ada spanduk atau plat
namanya.
Tapi saya lebih suka disebut kantin kampus Fisip.
Saya : Warung bapak
buka setiap hari apa?
Pak Sajib : Ya bukanya setiap hari senin sampai sabtu,
pokoknya mengikuti kampus, kalau
kampus
tidak ada kegiatan perkuliahan atau semacamnya, kantinnya tidak buka.
Saya : Dari pukul
berapa bapak mulai berjualan?
Pak Sajib : Bukanya ya
mulai jam 6.00 pagi.
Saya : Kalau
tutupnya?
Pak Sajib : Tutup sekitar
pukul 4.30 atau 5.00 sore. Pokoknya sebelum ibadah maghrib sudah
tutup.
Saya : Selama bapak
berjualan apakah ada hambatan atau rintangan yang dihadapi?
Pak Sajib : Kalau hambatan atau rintangan tidak
ada yang berarti ya, karena hanya berjualan
makanan dan
minuman tidak terlalu sulit, hanya butuh tenaga dan keuletan saja.
Saya : Sebelum
membuka kantin di FISIP, apakah bapak pernah membuka usaha lain?
Pak Sajib : Tidak pernah,
dari pertama saya berjualan atau usaha ya disini, di kantin ini.
Saya : Selama
berjualan apakah bapak pernah mengalami kerugian?
Pak Sajib : Kalau kerugian pasti ada, terutama
saat libur semester genap biasanya libur
hingga
3 bulan. Disitu kadang mahasiswa tidak tentu masuknya untuk mengurus
KRS, jadi kadang makanan yang
dibuat banyak tapi mahasiswanya sedikit. Jadi
banyak makanan yang tersisa. Itu
yang membuat rugi.
Saya : Untuk mengatasi kerugian, apakah bapak pernah
mencoba usaha sampingan
disela jeda kuliah mahasiswa?
Pak Sajib : Kalau mencoba usaha lain tidak pernah
ya, saya cuma fokus disini. Mungkin
karena
memang saya tidak terlalu ahli dalam berbisnis.
Saya : Mungkin sampai disini saja pertanyaan Saya, terima
kasih banyak Bapak sudah
mau
meluangkan sedikit waktu untuk wawancara ini.
Pak Sajib : Iya, sama-sama.
Memang usahanya hanya kecil-kecilan,
tetapi kegigihan dan kerja keras yang diberikan pasti membawa hasil yang tak
terduga. Mungkin itu yang ingin diterapkan oleh Pak Sajib, walaupun mengalami
kerugian tapi Beliau tetap setia pada apa yang digelutinya. Memang mungkin
karena ketidakmampuan dalam bidang lain, tetapi lebih kepada kecintaan Beliau
pada Fisip, terutama pada para mahasiswanya.