Senin, 01 Juni 2015



MOCH IBRAHIM
1402055074



5W+1H
What : seorang anak mengamuk dan nyaris bunuh orang tua.
When : siang kemarin, 9 april 2015
Where : Jalan RE.Martadinata, samarinda ulu.
Why : gara-gara tidak diberi uang untuk membeli gir motor
Who : seorang remaja berinisial ER (pelaku). Orang tua ER (korban)
How : ER mengacung-acungkan pisau kearah orangtuanya agar diberi uang untuk membeli gir motor.

SEORANG REMAJA MENGAMUK, NYARIS MEMBUNUH ORANG TUANYA
                Karena tidak diberi uang untuk membeli gir motor.
Samarinda, sebagai anak tertua harusnya membantu meringankan beban orang tua, bukannya menambah beban bagi keluarganya, bahkan sampai mengamuk dan mengancam orang tuanya dengan pisau.
                Perilaku tidak pantas itu dilakukan oleh seorang remaja berinisial ER(15) warga jalan RE.Martadinata, samarinda ulu siang kemarin.
                Ditengah cuaca terik, ER berbuat onar dikampungnya sendiri. Remaja yang putus sekolah itu membuat tetangganya meradang lantaran mencoba melukai ayah dan ibunya dengan pisau dapur.
                Dengan penuh emosi ER menodongkan pisau kearah kedua orang tuanya. Perilaku ER itu tentu membuat kedua orang tuanya ketakutan, beruntung kehebohan itu cepat diketaui para tetangganya.
Warga yang tidak ingin kampungnya terkena bala akubat ulah anak durhaka, segera melaporka perbuatan ER kepada pihak kepolisian.
                Tak berselang lama, beberapa polisi berpakaian seragam dengan mengendarai mobil patrol tiba di tempat kejadian, sehingga membuat nyali ER anak pertama dari tiga bersaudara menciut dan menyerahkan diri.
                Belakangan diketahui mengamuknya ER lantaran orang tuanya tidak mau memberikan uang kepada ER.
                “Katanya mau beli gir motor,” Kata yah ER yang namanya enggan disebar luaskan.
                Ayah ER mengakui anaknya jarang sekali pulang. Namun jika pulang selalu mencari masalah dengan orang tua dan tetangganya.
                Mesku sempat ditahan, namun ER akhirnya dipulangkan setelah ayah dan ibunya yang ikut ke mapolresta, enggan menjebloskan anaknya ke penjara.
                “sebagai peringatan saja kepada dia,” ungkap ayah ER