Kamis, 04 Juni 2015


Dwi Puteri Ananda
1402055151



SEORANG PENJAHIT KELILING

Syahid seorang pria yang setiap hari mangkal di perempatan jalan pramuka mencobba menghidupi keluarganya dengan menjadi seorang penjahit namun dengan konsep yang berbeda yaitu ia menjual jasa jahit itu dengan berkeliling sekitar wilayah di samarinda. Ide itu ia dapatkan dari kampung halamanya di pulau jawa, kemudia ia bawa ide itu ke samarida. Awalnya, Syahid menjalankan usaha ini di banjarmasin setelah beberapa tahun kemudia salah satu temannya menyarankannya untuk ikut ke samairnda dan meneruskan ushanya di samarinda karena peuang untuk mendapatkan pelangan yang lebih banyak. Kurang lebih tujuh tahun usaha ini ia jalankan, dari tahun 2008 hingga sekarang. Biasanya Syahid berkeliling di daerah sekitar jalan Pramuka, Sempaja, Bayur, Lempake. Syahid menyediakan jasa jahit keliling ini berupa permak untuk pakaian dan tas. Syahid tidak mematok harga, hasil kerjanya hanya perlu dibayar sesuai tingkat kesulitan dari permak tersebut namun apabila barang yang dipermak hanya memerlukan sedikit perbaikan, Syahid biasanya tidak meminta untuk dibayar. Meskipun begitu Syahid tidak pernah merasa kekurangan dengan apa yang ia dapatkan, usaha yang ia jalankan itu cukup untuk menghidupi anak dan istrinya dan yang tinggal di kampung halamnnya. Tidak ada kegiatan lain yang Syahid lakukan selain menekuni profesinya ini, meskipun begitu Syahid tampak santai karena dia yakin Allah sudah mengatur rejekinya. Tidak ada rasa lelah menghampirinya, setiap hari Syahid berkeliling dengan motor yang telah ia modifikasi dengan mesin jahit terpasang di belakang motornya, demi menafkahi keluarga yang jauh darinya, syahid berharap dengan usahanya ini dapat menyekolahkan anaknya hingga keperguruan tinggi agar kelak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari dirinya.

Text Wawancara
Wawancara ini telah saya lakukan pada tanggal 22 maret 2015 pukul 13.00 WITA di jalan pramuka tempat Syahid mangkal menunggu pelangannya.
Saya                 : permisi perkenalkan namaku Dwi, mau tanya-tanya sedikit sekitar usaha Pak Le ini, boleh ?
Narasumber : oh iya mbak, silahkan, kebetulan lagi nganggur.
Saya                 : kalau saya boleh tau, nama pak le siapa ya ?
Narasumber : nama saya Syahid mbak.
Saya                 : oh iya iya, pertama le aku mau tanya, sejak kapan pak le memulai usaha jahit keliling ini ?
Narasumber : kalau awalnya dari tahun 2008 sampai sekarang, cuma aku baru mulai jahit di samarinda mulai tahun 2012.
Saya                 : daerah mana aja yang bisa pa le jadikan target, selalin mangkal disini ?
Narasumber : biasanya daerah bayur, sempaja, lempake, keliling-keliling disitu  mbak.
Saya                 : kalau aku lihat ide pak le ini kan kreatif nih jadi penjahit keliling, kalau boleh tau idenya dapa darimana ?
Narasumber : dari jawa mbak, karena aku dulu sering ngumpul sama teman-temanku disana, terus lama-lama bosen karena enggak ada kerjaan, jadi aku mikir mau buka usaha apa ini, awalnya temenku saran jual pentol dan es serut terus aku coba dan hasilnya lumayan. Ternyata lama-lama di jawa semakin banyak yang jualan seperti itu, dan akhirnya aku mikir lagi mau ganti jualan tapi apa. Terus ya kepikiran untuk jadi tukang jahit keliling seperti usahaku ini.
Saya                 : terus pak le kok bisa ke samarinda?
Narasumber : iya karena diajak temen, jadi aku bawa alatku ini naik kapal ke banjarmasin sempet buka jasa jahit disana, terus temenku bilang kalau aku nggak bisa terus-terusan usaha disini. Coba ke samarinda, disana mungkin peluangnya besar untuk dapat langgangan. Dan akhirnya aku coba, tahun 2012 aku kesamarinda, terus aku mulai coba jalankan jahit keliling ini Alhamdulilah masih bertahan samapai sekarang.
Saya                 : nah, untuk barang-barangnya selain pakaian apa aja nih, yang bisa pak le bikin disini ?
Narasumber : kalau bikin nggak bisa mbak, cuma permak aja, yaitu tas, celana, sama baju yang paling banyak.
Saya                 : untuk tarifnya, apa ada harga - harga tertentu ?
Narasumber : kalau harga aku gak mato e mbak, kalau sekiranya banyak yang dibaikin paling kau kasih harga sepuluh ribu tapu kalau sedikit biasa aku gak minta di kasih sih, apalagi kalau oran tua sama anak-anak jalanan, biasanya aku lansung suruh bawa aja gausah bayar.
Saya                 : tapi apakah dengan begitu dapat mencukupi kebutuhan pak le ?
Narasumber : alhamdulilah, aku pasrahkan semua sama Allah mbak, rejeki sudah ada yang atur, sampe sekarang alhamdulillah cukup-cukup aja untuk makan sama untuk ngirim anak istri di jawa sana.
Saya                 : hariapa pak le gak keliling, ada nggak hari liburnya ?
Narasumber : ya ngggak ada mbak, aku setiap hari keliling kalau capek ya pulang istirahat sebentar habis itu lanjut lagi.
Saya                 : okedeh le, ini pertanyaan terakhir.apa yang pa le harapakan dari usaha pak le jalani ini ?
Narasumber : ya, mudah-mudahan anak saya bisa sekolah sampe kuliah terus dapet kerja yang nggak kaya saya begini. Supaya hidupnya enak. Itu aja mbak.