Selasa, 02 Juni 2015



Wisnu Prasetya
1402055125

Mencari Rupiah Dengan Berjualan


Saya melakukan wawancara ini untuk mengetahui seputar pekerjaan pedagang di warung makan, dan juga suka duka dari pekerjaan pedagang makanan.
Laporan Hasil Wawancara :
Hari/Tanggal   : Kamis 26 Maret 2015
Waktu             : 13.20
Tempat            : Terminal Rasa Pramuka Warung Sedayu 2
Narasumber     : Ibu Tya Seorang Pedagang Makanan
Pewawancara  : Wisnu Prasetya
Topik               : Seputar Pekerjaan Pedagang di Warung Makan

Inilah hasil wawancara saya dengan ibu Tya:

S : Saya
P : Penjual

S : Permisi bu
P : Iya ada apa mas
S : Nama ibu siapa?
P : Saya Tya
S : Menu – menu makanan yang ibu jual apa saja?
P : Ada ayam kremes, ayam bakar lunak, ayam kecap, ayam goreng mentega, soto, ati ampela, nasi rames, ikan nila dan lain lain
S : Satu porsi nya berapa bu?
P : kebanyakan makanan disini harga seporsinya dua belas ribu, kecuali ikan nila dua puluh ribu seporsinya
S : Ibu mulai berjualan dari jam berapa sampai jam berapa?
P : Saya berjualan dari jam sembilan pagi sampai jam sembilan malam kalau lagi rame jam sepuluh malam tutupnya
S : Ibu mulai mempersiapkan bahan – bahannya dari jam berapa?
P : Setiap jam enam pagi saya sudah berbelanja di pasar segiri
S : Kapan ibu mulai mendirikan usaha rumah makan ini?
P : Saya mendirikan usaha ini semenjak tahun 2009
S : Ibu mempunyai berapa pegawai?
P : Saya mempunyai tiga pegawai namanya Matus, Rofiah, dan ibu Wahidah
S : Kira – kira pendapatan ibu perharinya berapa?
P : Kisaran dua juta tiap harinya
S : Selain usaha warung makan ini apakah ibu mempunyai usaha yang lain?
P : Biasanya untuk menambah penghasilan saya berjualan baju dan aksesoris wanita lainnya dirumah
S : Suka dukanya berjualan disini apa bu?
P : Kalau dagangannya laris saya sangat senang mas, kalau dagangan saya masih banyak mas dikit aja pembelinya disitu saya kadang merasa sedih mas.
S : Terima kasih ya bu atas waktunya semoga dagangannya makin laris ya bu
P : Iya sama sama mas, amin ya allah makasih ya mas doanya

Kesimpulan

Demikianlah wawancara saya dengan Ibu Tya, karena mulai banyak pengunjung yang membeli dagangan Ibu Tya, maka saya hanya mendapatkan sedikit waktu untuk mewawancara beliau. Tapi melihat pembeli yang semakin banyak, saya juga turut senang. Ibu Tya juga sangat ramah dan baik, beliau mau menjadi narasumber saya, meskipun saya sedikit menyita waktunya.
Dari hasil wawancara saya dengan Ibu Tya seorang pedagang makanan di Terminal Rasa, Seperti Ibu Tya, ia memilih profesi sebagai pedagang makanan  untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya , walaupun terlihat mudah namun dalam menjalani hari-harinya sebagai pedagang makanan mengalami kendala dan hambatan seperti yang dikatakannya ia dapat mengalami kerugian apabila pembeli yang datang hanya sedikit, maka dia bisa rugi karena yang membeli dagangannya tidak banyak.
Maka dari itu sekarang kita mengetahui betapa sulitnya mencari uang , maka hikmah yang dapat saya ambil dari cerita diatas adalah hargailah uang dan berikanlah kepada orang yang membutuhkan dengan tulus apabila kita berlebih.