Wisnu Prasetya
1402055125
Mencari Rupiah Dengan Berjualan
Saya melakukan wawancara ini untuk mengetahui
seputar pekerjaan pedagang di warung makan, dan juga suka duka dari pekerjaan
pedagang makanan.
Laporan Hasil Wawancara :
Hari/Tanggal :
Kamis 26 Maret 2015
Waktu :
13.20
Tempat :
Terminal Rasa Pramuka Warung Sedayu 2
Narasumber :
Ibu Tya Seorang Pedagang Makanan
Pewawancara :
Wisnu Prasetya
Topik :
Seputar Pekerjaan Pedagang di Warung Makan
Inilah hasil wawancara saya dengan ibu Tya:
S : Saya
P : Penjual
S : Permisi bu
P : Iya ada apa mas
S : Nama ibu siapa?
P : Saya Tya
S : Menu – menu makanan
yang ibu jual apa saja?
P : Ada ayam kremes,
ayam bakar lunak, ayam kecap, ayam goreng mentega, soto, ati ampela, nasi
rames, ikan nila dan lain lain
S : Satu porsi nya
berapa bu?
P : kebanyakan makanan
disini harga seporsinya dua belas ribu, kecuali ikan nila dua puluh ribu
seporsinya
S : Ibu mulai berjualan
dari jam berapa sampai jam berapa?
P : Saya berjualan dari
jam sembilan pagi sampai jam sembilan malam kalau lagi rame jam sepuluh malam
tutupnya
S : Ibu mulai
mempersiapkan bahan – bahannya dari jam berapa?
P : Setiap jam enam
pagi saya sudah berbelanja di pasar segiri
S : Kapan ibu mulai
mendirikan usaha rumah makan ini?
P : Saya mendirikan
usaha ini semenjak tahun 2009
S : Ibu mempunyai
berapa pegawai?
P : Saya mempunyai tiga
pegawai namanya Matus, Rofiah, dan ibu Wahidah
S : Kira – kira
pendapatan ibu perharinya berapa?
P : Kisaran dua juta
tiap harinya
S : Selain usaha warung
makan ini apakah ibu mempunyai usaha yang lain?
P : Biasanya untuk
menambah penghasilan saya berjualan baju dan aksesoris wanita lainnya dirumah
S : Suka dukanya
berjualan disini apa bu?
P : Kalau dagangannya
laris saya sangat senang mas, kalau dagangan saya masih banyak mas dikit aja
pembelinya disitu saya kadang merasa sedih mas.
S : Terima kasih ya bu
atas waktunya semoga dagangannya makin laris ya bu
P : Iya sama sama mas,
amin ya allah makasih ya mas doanya
Kesimpulan
Demikianlah wawancara saya dengan
Ibu Tya, karena mulai banyak pengunjung yang membeli dagangan Ibu Tya, maka
saya hanya mendapatkan sedikit waktu untuk mewawancara beliau. Tapi melihat
pembeli yang semakin banyak, saya juga turut senang. Ibu Tya juga sangat ramah
dan baik, beliau mau menjadi narasumber saya, meskipun saya sedikit menyita
waktunya.
Dari hasil wawancara saya dengan Ibu
Tya seorang pedagang makanan di Terminal Rasa, Seperti Ibu Tya, ia memilih
profesi sebagai pedagang makanan untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarganya , walaupun terlihat mudah namun dalam
menjalani hari-harinya sebagai pedagang makanan mengalami kendala dan hambatan
seperti yang dikatakannya ia dapat mengalami kerugian apabila pembeli yang
datang hanya sedikit, maka dia bisa rugi karena yang membeli dagangannya tidak
banyak.
Maka dari itu sekarang kita
mengetahui betapa sulitnya mencari uang , maka hikmah yang dapat saya ambil
dari cerita diatas adalah hargailah uang dan berikanlah kepada orang yang
membutuhkan dengan tulus apabila kita berlebih.