Selasa, 02 Juni 2015

Nama    : Elriko Romy Chenarna
NIM    : 1402055081


Review Film
Judul            : All The President’s Men
Sutradara        : J. Pakula
Produser        : Walter Coblenz
Pemeran Utama    : Dustin Hoofman dan Robert Redford
Sineas            : Warner Bros
Tanggal Rilis        : 4 April 1976
Analisis
    Menurut saya film ini adalah film yang bagus, dimana banyak sekali nilai-nilai jurnalistiknya namun film ini mempunyai sedikit kekurangan yaitu minimnya sisi hiburannya. Film ini sangat berbeda dengan film-film sejenis yang lainnya karena kita tidak akan menemui adegan-adegan percintaan maupun adegan menegangkan seperti perang-perangan ataupun tembak-tembakan.
    Saya sangat terkesan dengan Woodwart dan Bernstein karena mereka menampilkan aksi kewartawanan dengan cara yang professional yaitu dengan cara Investigasi. Mereka juga mempunyai sisi lain dalam menelusuri skandal Watergate yaitu selain menjadi wartawan mereka juga menjadi detektif.
Wawancara
Dari segi wawancara ada beberapa bagian film yang menampilkan kehebatan dua wartawan ini dalam mencari informasi dari narasumber. Seperti pada awal film, Bernstein tidak hanya menjadi seorang wartawan, tetapi juga menyamar menjadi seorang perayu wanita. Dimana Bernstein sering mengeluarkan kata-kata rayuan kepada wanita yang akan di wawancarainya. Sehingga membuat suasana yang dibangun antara wartawan dan narasumber menjadi cair dan membuat narasumber lebih mudah memberikan informasi tanpa ditutup-tutupi.
Pengumpulan Data
Setelah wawancara tidak menuai hasil, Woodwart dan Bernstein mencari data tertulis. Sangat unik dan profesional cara Woodwart dan Bernstein mencari data tertulis ini. Mereka tidak hanya mencari data kepada orang-orang yang terlibat saja bahkan hubungan antara narasumber primer dan sekunder juga dicari datanya. Contohnya seperti riwayat kampanye politik, daftar peminjaman buku perpustakaan,pegawai yang bekerja di bagian keuangan Negara, sampai riwayat panggilan telpon pun diselidiki oleh dua wartawan ini. Dari cara itu mereka dapat menghasilkan berita yang padat informasi dan kaya akan data.
    Selain dari sisi reportase, Woodwart dan Bernstein juka tidak hanya mengandalkan data tertulis dan wawancara. Untungnya Woodwart juga mengenal Deep Throat yang berperan sebagai informan dalam penelusuran kasus. Hal ini berkaitan dengan jaringan yang dimiliki seorang wartawan. Analisa dan jaringan juga adalah salah satu jalan untuk mengungkapkan kasus-kasus.
Kekurangan film
    Kekurangan dari film ini adalah terlalu banyaknya tokoh didalam cerita yang membuat saya tidak fokus pada isi cerita dan membuat saya harus mengulangi beberapa bagian filmnya. Namun, hal itu wajar apabila kita melihat isi ceritanya. Karena saat saya melakukan googling atau searching mengenai film ini ternyata film All The President Men ini adalah film yang diangkat dari buku yang berdasarkan dari kisah nyata tentang skandal Watergate. Dalam kenyataan pun tokoh atau pelaku yang terlibat juga sangat banyak. Hal ini penting dilakukan agar penonton dapat  memahami film dan realita sebenarnya tentang skandal Watergate ini. Nama-nama yang ada dalam film ini sangat berpengaruh pada proses peliputan dan fakta tentang skandal Watergate ini. Penonton harus tau secara menyeluruh tentang Watergate dan siapa saja yang terlibat.
Saya tidak akan membahas tentang cinematografi dari film ini karena film All The President Men ini adalah film lama jadi mungkin teknik pengambilan gambarnya sangat jauh kurangnya dari film-film jaman sekarang. Kekurangan lainnya dari film ini adalah seperti yan disebutkan di awal review yaitu minimnya unsur hiburan, karena minimnya unsur itu saya jadi kadang merasa bosan dan mengantuk. Tetapi walaupun minim dengan unsur hiburan saya rasa film ini cukup memberikan pelajaran dan pemahaman lebih jauh tentang film dan jurnalistik.