Sabtu, 06 Juni 2015

Nama : Dherizdo Abdullah
NIM  : 142055166


Setiap anak sudah seharusnya patuh dan taat serta, membantu meringankan beban orang tua. Tapi tidak dengan ER (15). Remaja ini justru mengamuk dan mengancam orang tuanya dengan pisau.
            Di tengah cuaca panas terik, ER yang tinggal di jalan RE Martadinata, Samarinda Ulu malah membuat keributan dikampung temoat tinggalnya.
            Remaja putus sekolah ini membuat tetangganya meradang lantaran mencoba melukai Ibu dan Ayahnya dengan sebilah pisau dapur.
            Dengan emosi yang meluap-luap, ER mengacungkan pisau kearah orang tuanya. Tetangga sekitar yang mengetahui perbuatan ER tersebut lantas melaporkannya ke Polisi.
            Tak lama setelah laporan dari warga, polisi dengan mengendarai mobil patrol tiba. ER yang tadinya sangat emosi akhirnya menyerah dan pasrah di gelandang ke kantor polisi.
            Belakangan diketahui mengamuknya anak pertama dari tiga bersaudara ini hanya karena orang tuanya tidak mau memberikan uang kepadanya.
            “Katanya mau beli gear motor,” ungkap ayah ER yang tak ingin disebutkan namanya.
            Ayah ER mengaku bahwa anaknya sangat jarang pulang kerumah. Tetapi, sekali pulang kerumah ER selalu mencari masalah dengan orang tuanya bahkan dengan warga sekitar.
            “Seperti tadi, karena tidak dikasih uang, Dia mengamuk lalu mengambil pisau untuk mengancam saya dan Ibunya,” beber Ayah ER.
            Walau sempat ditahan, namun akhirnya ER dibebaskan setelah Ayah dan Ibunya memaafkan ER dan tidak berniat untuk menjebloskannya ke penjara.
            “Sebagai peringatan saja buat Dia,” pungkas Ayah ER.
            Dari kejadian ini terbukti bahwa seburuk-buruknya seorang anak dan separah-parahnya perbuatan yang dilakukan, maaf orang tua pasti diberikan tanpa diminta sekalipun.

Unsur 5W + 1H:
What    : Seorang anak SMA yang hampir melukai kedua orang tuanya
When    : Pada siang hari
Where    : Di sebuah kampung di jalan RE Martadinata, Samarinda ulu
Who    : ER, pemuda SMA yang putus sekolah
Why    : Dikarenakan tidak diberikan uang oleh kedua orang tuanya
How    : ER dengan emosi menodong pisau dapur kearah kedua orang tuanya