Kamis, 04 Juni 2015

Nama  : Nanda Melyawati Aisyiya
NIM     : 1402055076


Wawancara Dengan Pedagang Minuman

IMG_20150331_141242.jpgSamarinda, 29 Maret 2015. Di siang hari yang cerah ini, saya berkesempatan mewawancarai seorang pedagang minuman Ice Coffe Lovers yang terletak di Jalan Pramuka. Pedagang yang bernama Lina ini dengan senang hati diwawancari mengenai dagangannya. Berikut percakapan singkatnya:
Nanda   : Selamat siang mba. Boleh saya tau siapa namanya?
Lina        : Nama saya Lina
N             : Kalau boleh tau, mba sudah berjualan berapa lama?
L              : Saya sih baru aja jualan, kira-kira seminggu. Sebenarnya sudah lama juga sih saya jualan, ada sekitar tiga bulan, tapi itu pas waktu jualannya masih ‘di sana’ (di Jalan Belatuk)
N            : Terus, ada minuman rasa apa aja yang dijual?
L              : Ada vanilla latte, coklat, coklat ice cream, cappucino, moccacino, milo malaysia,carrebian nut, dan lain-lain.
N            : Kalau toppingnya ini, di kasi apa mba?
L              : Di kasi susu coklat, cincau, sama oreo aja dik.
N            : Terus, kalau jualan minuman ini, paling banyak itu berapa gelas terjual dalam sehari?
L              : Kalau dulu itu dik, bisa sampe 100 gelas. Itu ramai sekali, tapi dulu. Sekarang ini ya sepi, jadinya hanya dapat sekitar 40 sampai 80 gelas saja.
N            : Itu kira-kira kenapa bisa sepi?
L              : Ya kadang-kadang itu sepinya karena ‘kita’ sering pindah-pindah tempat, jadi pelanggannya lari ke tempat lain. Terus kadang juga, misalnya orang mau pesan coklat, tapi stoknya habis, jadinya orangnya tidak jadi beli.
N            : Paling ramai itu,kalau jualan pas hari apa?
L              : Kalau paling ramai itu pas hari Senin. Banyak anak-anak habis pulang sekolah itu langsung beli di sini.
N            : Mba kalau jualan, mulai dari jam berapa sampai jam berapa?
L              : Dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore
N            : Nah, ini kan bisnis waralaba, mba pasti dapat gaji. Kalau boleh tau, kira-kira gajinya berapa?
L              : Kalau dulu, pas masih ramai-ramainya jualan itu, gajinya per hari bisa 50.000. Karena sekarang sepi, jadinya gajinya turun.
N            : Kenapa mba mau kerja untuk jualan minuman ini?
L              : Buat bantu-bantu saja dik
N            : Kira-kira dengan gajinya yang kecil itu, apa cukup buat hidup sehari-hari? Apa mba punya tanggungan lain?
L              : Ya sebenarnya tidak cukup dik. Biaya buat makan sama angkotnya itu, apalagi sekarang BBM lagi naik. Dulu saya kerja di café sampai 8 bulan, terus keluar. Suami juga kerjanya tukang bangunan. Terus ada keponakan juga ikut tinggal di rumah, jadinya tidak cukup.
N            : Oh begitu. Oke mba, terima kasih atas waktunya. Maaf sudah mengganggu.
L              : Iya dik, sama-sama
.
Begitulah wawancara singkat mengenai Ice Coffe Lover dengan Mba Lina. Jadi kesimpulannya adalah Mba Lina bekerja sebagai pedagang minuman Ice Coffe Lovers yang menjual minuman kopi dengan bermacam-macam rasa. Jika ramai, dalam seharinya ia dapat menjual sekitar 100 gelas, dan bila sepi, ia dapat menjual sekitar 40 sampai 80 gelas per hari dengan gaji yang di patok per harinya kurang lebih   Rp 50.000,00. Namun, dengan gaji yang minim, ia tetap saja masih kekurangan karena tanggunannya yang banyak, di tambah lagi, ia juga membiayai keponakannya yang tinggal bersamanya.