Jumat, 05 Juni 2015

Nama  :  Nanda Jovanka T
Nim    :  1402055132


Perjalanan Ku di Kota Raja Tenggarong demi Mendapatkan Suatu Barang Berharga

Tepatnya di hari Sabtu (20/12) Aku dan Andi (kawan sejati) dengan terpaksa berangkat menuju kota Tenggarong pada suasana siang bolong. Awalnya Aku tidak berencana untuk pergi ke Tenggarong di karenakan, ada pesanan barang oleh Ayah Ku yang berupa racun serangga yang sangat berkhasiat namun susah untuk didapat.

Di siang hari itu, Andi (kawan sejati) hanya sekedar main ke tempat kosan Ku yang berada di jalan Suwhandi 04 kecamatan Samarinda Ulu kelurahan gunung Kelua. Setelah sadar akan pesanan barang yang sangat mendesak dari Ayah Ku maka Aku berfikir sejenak mengenai hal itu. Lalu, Aku mulai bertanya kepada kawan Ku (Andi) dengan harapan dapat ikut mencari sebuah barang penting tadi. Pada akhirnya Andi pun bersedia ikut dalam pencarian sebuah barang tadi. Barang yang Kami akan cari termasuk jenis pestisida yang khusus untuk usaha walet. Pestisida ini cair dan harganya untuk satu botol Rp. 150.000,- dengan produksi dari daerah Jawa Barat yang sudah terkenal dengan manfaatnya. Kami pun bersiap-siap untuk berangkat. Segala hal Kami telah siapkan dan kami berangkat di siang hari terik yang menyengat. Kami berangkat hanya dengan satu motor / berboncengan. Aku yang mengendarai motor dan Andi yang menjadi penumpangnya. Sebenarnya, Aku belum pernah ke Tenggarong.
Tetapi, untung saja kawan Ku (Andi) sudah pernah ke sana walaupun Ia bukan orang asli Tenggarong melainkan dari Tanah Grogot / Paser. Beberapa kilo Kami telah lewati. Dengan pemandangan hutan di sekeliling jalan. Beberapa meter Kami temui jalan yang berlubang bahkan di salah satu jalan mengalami longsor yang sangat membahayakan siapa saja yang melintasi jalan itu. Ada salah satu jalan yang hanya dilalui dengan satu arah saja di karenakan ada jalan yang longsor. Mengingat kejadian di tahun kemarin yakni ambruknya jembatan Mahkota 02 / Mahakam kota yang mencatat para korban cukup banyak membuat Kami harus menyewa jasa penyeberangan klotok untuk dapat menuju ke kota Tenggarong. Akhirnya, Kami berdua telah sampai di kota Raja ini. Kami langsung mencari-cari di pinggiran jalan tempat dimana barang yang Kami cari.

Dalam mencari barang yang berkhasiat ini sangat tidak mudah. Perlu berbagai cara maupun usaha dalam mendapatkannya. Di karenakan sudah termasuk barang langka untuk daerah di Kalimantan Timur ini. Dengan usaha Kami berdua pada akhirnya barang yang Kami cari pun telah berhasil diperoleh. Aku pun merasa lega dan sangat berterima kasih kepada Andi karena telah ikhlas untuk membantu Ku dalam mencari barang ini. Aku lalu mengajak Andi untuk melepas lelah setelah berjam-jam mencari pada daerah pinggiran sungai Mahakam juga dekat dengan jembatan yang ambruk itu. Disini Kami bercanda gurau, bertukar pengalaman, dan saling berbagi untuk merencanakan tujuan kedepan setelah lulus kuliah.

Tidak terasa saking asyiknya bercerita hari pun mulai senja. Kami pun segera bergegas untuk kembali ke kota Samarinda. Selama perjalanan Aku mulai merasakan hal yang kurang nyaman. Di karenakan hari sudah menjelang malam dengan suasana jalan yang sepi dan di kelilingi hutan lebat. Aku baru tersadar bahwa kapasitas bahan bakar motor hampir dalam kondidi habis. Aku berharap dapat menemui sebuah warung pinggir jalan yang menjual bahan bakar. Namun, harapan itu tidak terjadi. Aku pun berdoa dalam hati agar bahan bakar yang minim ini dapat mengantarkan Kami ketempat tinggal masing-masing. Pada akhirnya setelah sekian lama perjalanan Kami telah sampai di tempat tinggal masing-masing. Inilah, perjalanan Kami berdua yang penuh suka cita demi barang yang berharga ini di kota Tenggarong Kutai Kartanegara. Semoga dapat menghibur para pembaca sekalian.