Kamis, 04 Juni 2015



Elvi junianti 
1402055152




Guru jalanan

Guru jalanan tanpa tanda jasa

Samarinda,jum’at 18/3.Terdengar suara ayam berkok, membanggunkan anak kecil itu dari tidur nyeyaknya. Di Pagi hari yang buta langkah-langkah kaki kecil mulai terlihat di sudut-sudut kota Samarinda.
Dinginya pagi menyertai seyum dan tawanya. Kayu dan tutup botol ia rangkai sedemikian rupa agar menghasilkan bunyi yang indah. Buyi itu di iringi dengan suara-suara yang merdu kala lampu mereh memancarkan sinarnya. Sesekali anak itu bertedu ketika sang mentari datang. Sunnguh mengguncang sanubari meliahat cucuran keringan untuk  mencari sesuap nasi.

        Tiba-tiba seorang wanita berparas ayu menghampiri ia dan teman-temannya. Ditanganya ia memengan beberapa buku. Tak lama wanita itu duduk bersama-sama mereka mengajar dan mengajak mereka bernyanyi.
       Ternyata wanita berparas ayu itu bernama endang sri lestari, katanya” mengar dan mengajak mereka bernyayi adalah pengalaman yang sungguh luar biasa, ia juga menambahkan “ aku berharap apa yang aku ajarkan menjadi salah satu rantai kehidupan bagi mereka agar kelak mereka dapat menjadi orang-orang yang sukses”.  ujar wanita berdarah jawa itu.

    Kegiatan belajar dan mengajar ini telah di lakukan selama 2 tahun belakangan ini. Awalanya endang sri lestari hanya mengajar seorang diri namun seiring berjalannya waktu banyak orang tergerak untuk ikut serta  membantu anak-anak jalanan tersebut.