Rabu, 03 Juni 2015



Nama   : Dessy Nur Janah
NIM     : 1402055147


Deskripsi !

Samarinda. Satu lagi anak yang menjadi korban tenggelam di kolam yang diduga bekas tambang atau kemungkinan polder. Kamis (30/4) sore, Muhammad Naufal Madiansyah (12) anak ketiga dari pasangan Syahbirin (51) dan Rina Susanti (41). Sepulang sekolah Naufal bersama lima orang temannya sepakat untuk berenang di kolam yang berada di Jalan Padat Karya , Gang Cempaka, Loa Bakung pada pukul 15.30 WITA. Kolam tersebut berada tidak jauh dari rumah Naufal, ia tinggal di Perumahan Korpri, Kelurahan Loa Bakung, Sungai Kunjang. Naufal merupakan salah satu siswa kelas enam di SD 027 Sungai Kunjang. Setibanya dikolam Naufal bergegas membuka pakainnya lalu mengajak kelima temannya untuk terjun berenang ke kolam selebar 7 meter x 10 meter ini berkedalaman 1,5 meter. Naufal yang baru saja bisa berenang ini, terjun duluan ke kolam tersebut dan disusul dengan ketiga temannya. Kemudian Naufal berusaha berenang ke tengah kolam dan tidak mendengarkan teman-temannya yang melarangnya untuk tidak berenang ke tengah. Tidak lama kemudian salah seorang temannya yang bernama Fariq sadar bahwa Naufal sudah tidak ada lagi di kolam tersebut, dan langsung berteriak pergi meminta pertolongan warga sekitar. Setelah 30 menit berlalu hilangnya Naufal, akhirnya Naufal ditemukan dengan keadaan kaki tersangkut di ranting yang ada di dalam kolam.
            Kolam yang diduga bekas tambang atau polder tersebut, menurut warga sekitar setiap akhir pekan selalu digunakan oleh anak-anak sekitar kompleks tersebut untuk berenang. Kolam tersebut ternyata kolam hasil pematangan, pembangunan kompleks Apel Biru kolam yang merupakan polder penampungan itu sudah dibangun sejak 2012 lalu dan sudah memakan 10 korban yang tenggelam disana. Warga sekitar pun menjadi resah, takut apabila akan ada korban selanjutnya, dan warga juga mengatakan manajemen Apel Biru sudah diberi teguran dan sudah membuat kesepakatan dengan para warga tetapi tidak juga terlaksana. Pimpinan dari manajemen Apel Biru selalu berganti-ganti, sehingga tidak ada kepastian mengenai kolam polder yang sudah banyak memakan nyawa ini. Kepolsekta Sungai Kunjang akan terus mengusut kasus kematian Naufal ini.


Analisis !

What    : Korban kesepuluh yang tenggelam dikolam yang diduga bekas tambang atau kemungkinan
polder

Who     : Muhammad Naufal Mardiansyah (12) korban kesepuluh yang tenggelam

When   : Kamis, 30 April 2015

Where  : Jalan Padat Karya, Gang Cempaka, Loa Bakung, Sungai Kunjang. Samarinda

Why     : Muhammad Naufal Mardiansyah korban kesepuluh yang tenggelam di kolam, hasil
pematangan pembangunan perumahan komplek Apel Biru

How     : Naufal dan kelima temannya yang pada Kamis (30/4) sore itu, pergi berenang dikolam yang
berada di Jalan Padat Karya Gang Cempaka, Loa Bakung. Naufal yang berenang ketengah kolam ini, kehabisan nafas dan tenggelam. Pada saat ditemukan warga kaki Naufal dalam keadaan tersangkut ranting yang berada di dalam kolam. Warga sekitar pun juga resah dengan keadaan yang seperti ini mereka takut, kalau saja aka nada lagi korban selanjutnya. Dan kematian Naufal ini akan dusut terus oleh Kapolsekta Sungai Kunjang.





Argumentasi !

Kejadian tewasnya Naufal dikolam polder tersebut seharusnya bisa saja dihindari, kalau warga sekitar dan manajemen dari Apel Biru tidak lalai dalam mengawasi kolam tersebut. Seharunya kolam atau polder tersebut di pagari, dijaga dan dipelihara agar tidak memakan korban-korban berikutnya. Ini merupakan pelajaran bagi semua untuk selalu berhati-hati, dan selalu waspada terhadap apa pun yang sekiranya membahayakan nyawa seseorang. Seharusnya manajemen dari Apel Biru diberikan teguran yang keras agar tidak memakan korban berikutnya.