Nama : Dessy
Nur Janah
NIM :
1402055147
Deskripsi !
Samarinda.
Satu lagi anak yang menjadi korban tenggelam di kolam yang diduga bekas tambang
atau kemungkinan polder. Kamis (30/4) sore, Muhammad Naufal Madiansyah (12)
anak ketiga dari pasangan Syahbirin (51) dan Rina Susanti (41). Sepulang
sekolah Naufal bersama lima orang temannya sepakat untuk berenang di kolam yang
berada di Jalan Padat Karya , Gang Cempaka, Loa Bakung pada pukul 15.30 WITA.
Kolam tersebut berada tidak jauh dari rumah Naufal, ia tinggal di Perumahan
Korpri, Kelurahan Loa Bakung, Sungai Kunjang. Naufal merupakan salah satu siswa
kelas enam di SD 027 Sungai Kunjang. Setibanya dikolam Naufal bergegas membuka
pakainnya lalu mengajak kelima temannya untuk terjun berenang ke kolam selebar
7 meter x 10 meter ini berkedalaman 1,5 meter. Naufal yang baru saja bisa
berenang ini, terjun duluan ke kolam tersebut dan disusul dengan ketiga
temannya. Kemudian Naufal berusaha berenang ke tengah kolam dan tidak
mendengarkan teman-temannya yang melarangnya untuk tidak berenang ke tengah.
Tidak lama kemudian salah seorang temannya yang bernama Fariq sadar bahwa
Naufal sudah tidak ada lagi di kolam tersebut, dan langsung berteriak pergi
meminta pertolongan warga sekitar. Setelah 30 menit berlalu hilangnya Naufal,
akhirnya Naufal ditemukan dengan keadaan kaki tersangkut di ranting yang ada di
dalam kolam.
Kolam
yang diduga bekas tambang atau polder tersebut, menurut warga sekitar setiap
akhir pekan selalu digunakan oleh anak-anak sekitar kompleks tersebut untuk
berenang. Kolam tersebut ternyata kolam hasil pematangan, pembangunan kompleks
Apel Biru kolam yang merupakan polder penampungan itu sudah dibangun sejak 2012
lalu dan sudah memakan 10 korban yang tenggelam disana. Warga sekitar pun
menjadi resah, takut apabila akan ada korban selanjutnya, dan warga juga mengatakan
manajemen Apel Biru sudah diberi teguran dan sudah membuat kesepakatan dengan
para warga tetapi tidak juga terlaksana. Pimpinan dari manajemen Apel Biru
selalu berganti-ganti, sehingga tidak ada kepastian mengenai kolam polder yang
sudah banyak memakan nyawa ini. Kepolsekta Sungai Kunjang akan terus mengusut
kasus kematian Naufal ini.
Analisis !
What : Korban
kesepuluh yang tenggelam dikolam yang diduga bekas tambang atau kemungkinan
polder
Who :
Muhammad Naufal Mardiansyah (12) korban kesepuluh yang tenggelam
When : Kamis,
30 April 2015
Where : Jalan
Padat Karya, Gang Cempaka, Loa Bakung, Sungai Kunjang. Samarinda
Why :
Muhammad Naufal Mardiansyah korban kesepuluh yang tenggelam di kolam, hasil
pematangan
pembangunan perumahan komplek Apel Biru
How : Naufal
dan kelima temannya yang pada Kamis (30/4) sore itu, pergi berenang dikolam
yang
berada di
Jalan Padat Karya Gang Cempaka, Loa Bakung. Naufal yang berenang ketengah kolam
ini, kehabisan nafas dan tenggelam. Pada saat ditemukan warga kaki Naufal dalam
keadaan tersangkut ranting yang berada di dalam kolam. Warga sekitar pun juga
resah dengan keadaan yang seperti ini mereka takut, kalau saja aka nada lagi
korban selanjutnya. Dan kematian Naufal ini akan dusut terus oleh Kapolsekta Sungai
Kunjang.
Argumentasi !
Kejadian tewasnya Naufal dikolam polder tersebut
seharusnya bisa saja dihindari, kalau warga sekitar dan manajemen dari Apel
Biru tidak lalai dalam mengawasi kolam tersebut. Seharunya kolam atau polder
tersebut di pagari, dijaga dan dipelihara agar tidak memakan korban-korban
berikutnya. Ini merupakan pelajaran bagi semua untuk selalu berhati-hati, dan
selalu waspada terhadap apa pun yang sekiranya membahayakan nyawa seseorang.
Seharusnya manajemen dari Apel Biru diberikan teguran yang keras agar tidak
memakan korban berikutnya.