Nama : Poltak Rizki
NIM : 1402055085
Setiap anak sudah seharusnya patuh dan taat serta,
membantu meringankan beban orang tua. Tapi tidak dengan ER (15). Remaja ini
justru mengamuk dan mengancam orang tuanya dengan pisau.
Di
tengah cuaca panas terik, ER yang tinggal di jalan RE Martadinata, Samarinda
Ulu malah membuat keributan.
Remaja
putus sekolah ini membuat tetangganya meradang lantaran mencoba melukai Ibu dan
Ayahnya dengan sebilah pisau dapur.
Dengan
emosi yang meluap-luap, ER mengacungkan pisau kearah orang tuanya. Tetangga
sekitar yang mengetahui perbuatan ER tersebut lantas melaporkannya ke Polisi.
Tak
lama setelah laporan dari warga, polisi dengan mengendarai mobil patrol tiba.
ER yang tadinya sangat emosi akhirnya menyerah dan pasrah di gelandang ke
kantor polisi.
Belakangan
diketahui mengamuknya anak pertama dari tiga bersaudara ini hanya karena orang
tuanya tidak mau memberikan uang kepadanya.
“Katanya
mau beli gear motor,” ungkap ayah ER
yang tak ingin disebutkan namanya.
Ayah
ER mengaku bahwa anaknya sangat jarang pulang kerumah. Tetapi, sekali pulang
kerumah ER selalu mencari masalah dengan orang tuanya bahkan dengan warga
sekitar.
“Seperti
tadi, karena tidak dikasih uang, Dia mengamuk lalu mengambil pisau untuk
mengancam saya dan Ibunya,” beber Ayah ER.
Walau
sempat ditahan, namun akhirnya ER dibebaskan setelah Ayah dan Ibunya memaafkan
ER dan tidak berniat untuk menjebloskannya ke penjara.
“Sebagai
peringatan saja buat Dia,” pungkas Ayah ER.
Dari
kejadian ini terbukti bahwa seburuk-buruknya seorang anak dan separah-parahnya
perbuatan yang dilakukan, maaf orang tua pasti diberikan tanpa diminta
sekalipun.
Unsur 5W + 1H:
Ø What :
Seorang pemuda hamper membunuh orang tuanya dengan pisau dapur
Ø Where : Di
jalan RE Martadinata, Samarinda Ulu
Ø When : Di
tengah cuaca panas terik
Ø Who : ER,
pemuda putus sekolah berusia 15 tahun
Ø Why :
Karena tidak diberi uang oleh orang tuanya
Ø How :
Dengan emosi ER mengacungkan pisau kearah kedua orang tuanya,
yang membuat warga geram dan melaporkannya ke
polisi