Sabtu, 06 Juni 2015

Nino Aldilla Kusumawardani
1402055073



Tidak Diberi Uang, Remaja Nyaris Bunuh Orangtua



Seorang remaja tidak diberi uang, nyaris membunuh kedua orang tuanya.

Samarinda, sebagai seorang anak tertua mestinya dapat membantu meringankan beban kedua orang tua, bukannya menambah kesusahan bagi keluarga, bahkan sampai mengamuk dan mengancam kedua orang tua dengan sebuah pisau.
Perilaku tak layak ditiru itu dilakukan oleh seorang remaja berinisial ER (15), warga Jalan Martadinata, Samarinda ulu siang kemarin.

Ditengah terik panasnya matahari, Er berbuat onar dikampungnya sendiri. Remaja putus sekolah itu membuat tetangganya meradang lantaran ia melakukan aksi percobaan pembunuhan kepada orang tuanya dengan sebuah pisau dapur.

Dengan emosi yang memuncak Er mengacungkan sebuah pisau itu kearah ibu dan ayahnya. Perilaku Er itu tentu membuat kedua orang tuanya ketakutan. Beruntung kegaduhan itu, cepat di ketahui oleh para tetangga dan warga sekitar.

Warga yang tak ingin kampungnya terkena bala karena, ulah anak durhaka tersebut segera dilaporkan ke kantor polisi. Tak berlangsung lama anggota kepolisian datang  dengan mengendarai sebuah mobil patroli tiba, hingga membuat nyali Er ciut dan menyerahkan diri.

Diketahui, akibat mengamuknya Er karena ibu dan ayahnya tidak memberi uang. “katanya, mau beli Gir motor ” kata ayah Er yang namanya dikorankan. Dan ayah Er juga mengakui anaknya jarang pulang, namun begitu pulang selalu mencari masalah dengan kedua orang tuanya, maupun  kepada tetangga sekitar. “seperti tadi, karena tidak dikasih uang dia mengambil pisau di dapur  mengacungkannya ke saya” beber ayah Er.
Meski Er sempat ditahan, namun Er dipulangkan lagi setelah ayah dan ibunya ikut ke malpolresta karena enggan menjebloskan anaknya kepenjara. “sebagai peringatan saja buat dia” pungkas ayah Er.

5 W+1H
What (apa) :  seorang anak mengamuk dan mengambil sebuah pisau lalu menodong kearah orangtuanya
Why (mengapa) :  karena tidak diberi uang oleh orangtuanya untuk membeli Gir motor
When (kapan) :  siang hari pada tanggal 10 April 2015
Who (siapa) :  seorang remaja yang berinisial ER (15)
Where (dimana) : Jalan RE Martadinata, Samarinda ulu.
How (bagaimana) : Warga sekitar rumah Er, melaporkan tindakan Er ke polisi.