Muhammad Mirza Aqmal
1402055143
Kepemimpinan
Joko Widodo dan Jusuf Kalla Di Mata Masyarakat Awam
Mirza : Permisi, mbak..
Yana : Ya, mas, mau pesan apa?
Mirza : Saya Sosis Hot nya 1
bungkus ya.
Yana : Tunggu sebentar ya,
mas. Duduk saja dulu, mas..
Mirza : Sambil saya wawancara,
boleh ya, mbak. Buat tugas kuliah..
Yana : Oh, boleh, mas.. tanya
aja. Tentang apa ya?
Mirza : Kalau boleh tau, namanya
siapa ya, mbak? Saya Mirza.
Yana : Saya Yana, mas.
Mirza : Langsung saja, ya,
mbak.. Jadi begini, sekarang lagi heboh tentang kepemimpinan
Joko Widodo dan
Jusuf Kalla, banyak yang bilang tidak bagus, tapi ada juga yang
bilang bagus. Menurut mbak Yana, kinerja
Joko Widodo dan Jusuf Kalla
bagaimana?
Yana : Saya sih sebenarnya
kemarin milih mereka, tapi sekarang sedikit kecewa sama kinerja nya, mas. Saya kurang setuju dengan
kebijakan kenaikan BBM yang tidak
jelas dan berubah-ubah. Kemarin naik, sekarang
turun, dan sekarang naik lagi.
Efek nya sangat berpengaruh pada pedagang.
Mirza : Hahahaha.. saya juga
tidak setuju, tapi untung saja saya memilih tetangga
sebelah. Nah, ada 1 kebijakan Joko Widodo
yang cukup banyak mendapat
perhatian. Tentang eksekusi mati terpidana narkoba.
Menurut mbak Yana
bagaimana?
Yana : Sebentar, mas, ini
sosis nya sudah jadi. Tapi lanjut saja dulu, ya.. Kalau menurut
saya, antara setuju dan tidak. Memang
di dalam Al-Qur’an ada disebutkan. Tapi kalau melihat dari sisi kemanusiaan,
saya tidak begitu setuju. Lebih baik dihukum seumur hidup dan dimiskinkan saja.
Mirza : Benar juga ya, mbak.
Saya juga sangat tidak setuju. Menurut saya, terlepas dari
Al-Qur’an, hidup dan mati adalah pemberian
Tuhan dan hanya bisa diambil oleh
Tuhan pula, bukan manusia.
Yana : Iya, mas, saya setuju..
Mirza : Untuk kedepannya, apa
harapan mbak Yana untuk kepemimpinan Presiden kita
yang masih akan berlangsung dalam 4 tahun
kedepan?
Yana : Ya, semoga bisa menjadi
pemimpin yang amanah, tegas , tidak plin-plan dan
bertanggung jawab. Kita masih
menunggu janji-janji ketika kampanye. Kalau bisa mengambil keputusannya
dipikirkan secara matang, dipikirkan efek panjang dan pendeknya. Jangan sampai
demi citra baik, rela mengorbankan rakyat.
Mirza : Baiklah, semoga Presiden
kita bisa sesuai harapan kita ya, mbak. Ya, sudah, terima
Kasih ya, mbak atas bantuannya. Ini
uangnya.. sekali lagi terima kasih, ya.
Yana : Sama-sama, mas.
Samarinda, 26 Maret 2015