Selasa, 02 Juni 2015

Nama    : Muhammad Rizal

NIM    : 1402055160



Edit Berita Dan Buat Tulisan Yang Baik

What   : Remaja putus sekolah itu membuat tetangganya meradang lantara coba melukai Ibu dan Ayahnya dengan pisau.
Where            : Jl. ER Martadinata, Samarinda Hulu.
When : Siang kemarin, tanggal 9 April 2015
Why    : Gara-gara tak diberi uang untuk membeli gir motor.
Who    : Seorang remaja berinisial ER, 15 tahun.
How    : “seperti tadi, karena tak dikasih uang dia (ER) mengamuk dan mengambil pisau lalu diancamkan ke Saya dan Ibunya”, beber Ayah ER.

Modifikasi dengan bahasa yang lebih formal.

Judul
Seorang Remaja Mengamuk, Nyaris Membunuh Orang Tua Sendiri Dengan Pisau.

Lead
Panas terik menambah amarah seorang remaja yang hampir membunuh orang tuanya sendiri.

Tubuh Berita
            Sebagai seorang anak yang paling tua seharusnya bisa membantu meringankan beban orang tua. Tetapi tidak untuk seorang remaja yang berinisia ER (15), warga Jl. ER. Martadinata, Samarinda Hulu ini dengan nekad dia mengancam bahkan sampai mengamuk kepada orang tuanya sendiri dengan mengacung-acungkan pisau ke arah kedua orang tuanya.
            Siang kemarin, di tengah cuaca panas terik, ER berbuat onar di Kampungnya sendiri. Remaja putus sekolah itu membuat tetangganya meradang lantaran mencoba melukai Ibu dan Ayahnya dengan pisau dapur.
            Beruntung kehebohan itu cepat diketahui para tetangganya. Warga yang berada di sekitar tempat kejadian tersebut langsung melaporkannya ke Polisi. Tidak lama kemudian Polisi pun tiba di TKP, sehingga membuat nyali ER menciut menyerahkan diri.
            Belakangan diketahui mengamuknya ER itu lantaran orang tuanya tidak mau memberikan uang kepada ER.
            “Katanya mau beli gir motor,” kata Ayah ER yang namanya tidak mau disebar luaskan.
            Ayah ER mengakui anaknya itu jarang sekali pulang. Namun begitu pulang selalu mencari masalah dengan orang tuanya.
            Meski sempat ditahan, namun ER akhirnya dipulangkan setelah Ayah dan Ibunya yang ikut Mapolresta, Samarinda enggan menjebloskan anaknya ke Penjara.
            “Sebagai peringatan saja kepada dia,” ungkap Ayah ER.