Rabu, 03 Juni 2015

Nama  : Hariska Purnama
Nim     : 1402055136




Resensi Film “All The President Man”


            Film ini bermula dari asus pencurian dan penyadapan di salah satu markas milik Partai Nasional Demokrat, Watergate. Kemudian dua orang jurnalis The Washington Post mnecoba untuk mengungkap kasus yang mereja anggap penuh konspirasi, dua jurnalis tersebut yakni Bob Woodward dan Carl Berstein.
            Kasus watergate mengalami keganjalan yang berawal dari persidangan lima orang terdakwa Woodward yang saat itu hadir dalam persidangan mengdengae bahwa salah satu terdaka yang bernama James Mc.Cord adalah pensiunan konsultan keamanan CIA. Kasus semakin ditelususri, data yang di kumpulkan Woodard menunjukan adanya keterlibatan pemerintahan Richard Nixon, termasuk Penasehat Khusus Presiden dan beberapa pejabat lain.Woodward baru sembilan bulan menjadi jurnalis di surat kabar kenamaan Amerika, hal itu membuat petinggi Washington Post tak gampang memberikan tugas itu kepada Woodard. Pengalamannya, masih di anggap dangkal. Setelah terjadi perdebatan antar beberapa pemimpin, barulah Woodward di amanahkan untuk menguak kasus tersebut. Tak cukup hanya Woodward, redaktur Washington Post juga menunjuk Carl Berstein dalam peliputan kasus watergate.
Woodward mengungkap, adanya campur tangan Gedung Putih dalam menyiasati pencurian dan penyadapan di markas Pastai Nasional Demokrat, lantas saja petinggi gedung putih tersandung kasus. Orang-orang Nixon mencoba menyabotase kampanye politik pesaingnya dari Partai Nasional Demokrat, saat itu adalah tahun politik Amerika. Nixon kembali menjadi kandidat calon presiden dan akhirnya menang.Saatnya Woodward dan Bernstein menunjukan hasil liputannya. Mereka berdua amat yakin dengan hasilnya, dan mereka kira surat kabar nomer wahid Amerika yakni The New York Times tidak memiliki informasi khusus terkait skandal watergate. Pemimpin Washington Postmengira tidak ada yang istimewa dalam hasil liputannya, data-data yang di kumpulkan rupanya masih dangkal isinya hanya menyangkut luar dari kasus itu. Berita tentang watergate belum jadi di terbitkan. Woodword dan Berstein kecewa alhasil mereka harus memutar otak lebih keras.
Tidak jadi terbit, Woodword dan Berstein tidak hentikan langkah memanfaatkan jaringan yang ia miliki tentu untuk mengorek banyak informasi. Ia menghubungi kenalannya di gedung putih. Pertemuan rahasia dengan orang dalam pemerintahan ia agendakan. Orang tersebut akan jadi informan dalam kasus watergate. Tibalah saat pertemuan rahasia, orang misterius itu dinamai Deep Thoart. Woodward menginginkan Deep Thoart mengungkapkan semua yang diketahuinya tentang skandal watergate. Namun Deep Thoart tidak secara gamblang mengungkapkan semua hal, hanya kata kuncinya saja.
Akhirnya Deep Thoart ingin agarWoodward dan Berstein menelusuri uang sejumlah $25.000 yang ada di rekening salah satu tersangka pencurian, dana tersebut mengalir dari Komite pemenangan kembali presiden Richard Nixon ke rekening pelaku pencurian watergate. Pemberitaan tentang kasus watergate tersiarkan, gedung putih gempar. Aksi dari dua wartawan ini menyeret beberapa nama penting di pemerintahan. Mulailah terkuak konspirasi pejabat tinggi gedung putih dalam kasus watergate. Dalam proses peliputan Woodward dan Berstein jadi sosok berbahaya, hal demikian membuat agen khusus negara tidak tinggal diam, mereka berdua kerap di buntuti mata-mata. Gerak-gerik mereka diawasi bahkan komunikasi yang di lakukan dua wartawan ini di sadap. Deep Thoart lah yang memberitahuakan hal itu kepada Woodward dan Berstein,
Banyak orang enggan mengungkapkan kebenaran saat di wawancara, agen khusus negara mencoba menekan beberapa orang yang terlibat supaya mengunci rapat mulutnya. Woodward dan Berstein harus susah payah mencari narasumber yang sukarela kunci terkuak kasus. Belum lagi akibat pemberitaan tersebut pemerintah mengecam praktet jusnalistme yang di lakukan Washington Post. Menteri penerangan Amerika saat itu, Ronal Ziegler menganggap Washington Post telah menerbitkan pemberitaan yang keji terhadap watergate. Woodward dan Berstein masih di jalurnya, tekanan politik menghujam Washington Post. Berita demi berita makin menyudutkan beberapa pejabat gedung putih untuk menutupi kasus watergate. Nama-nama yang Woodward dan Berstein ungkap dalam tulisan berita perlahan mereka mulai terseret ke meja hijau. Dalam salah satu bukti, Richard Nixon terlibat. Ia nyatanya menyetujui kegiatan dalam kasus watergate pemerintah Nixon ambruk, kekuatannya melemah pada 9 Agustus 1974, Richard Nixon menyatakan mengundurkan diri sebagia presiden negara yang bergelar adidaya.