Nama : Julia
NIM : 1402055084
All
The President’s Men
Film
yang dirilis pada tahun 1976 dan mengangkat kasus terkait skandal Watergate
tahun 1972 ini berceritakan tentang 2
orang jurnalisme yang menguak kasus skandal Watergate yang mereka anggap penuh
konspirasi dan kejanggalan tersebut. Jurnalisme tersebut yaitu Bob Woodwart dan Carl Bernstein dari
The Washington Post.
Awal penyelidikan terjadi pada kasus
pencurian di kantor pusat Komite Nasional Demokrat, Watergate. Pencuri yang
berjumlahkan 5 orang tertangkap di TKP (Tempat Kejadian Perkara) berhasil
diamankan polisi pada saat itu juga. Keesokan harinya, Bob Woodwart mendaatangi
persidangan untuk mencari informasi tentang kasus tersebut. Bob Woodward merasa
adanya kejanggalan pada kasus pencurian tersebut telah mendengar bahwa salah
satu terdakwa bernama James Mc. Cord adalah pensiunan dari konsultan keamanan
CIA.
Bob Woodward yang merupakan jurnalis
yang terbilang baru ini tertarik untuk menyelidiki kasus pencurian tersebut
yang menurutnya ada beberapa orang lagi yang teribat dalam kasus tersebut. Hasil
pengumpulan data Woodward menunjukan
adanya keterlibatan pemerintahan Richard Nixon, termasuk Penasehat Khusus
Presiden dan beberapa pejabat penting lainnya. Namun petinggi The Washington
Post tidak begitu saja memberikan tugas itu kepada Woodwart dikarenakan
pengalamannya yang masih dianggap dangkal. Setelah berdebat dengan beberapa
pimpinan lain akhirnya Woodward dapat diberikan tanggung jawab untuk menelusuri
kasus tersebut. Pada penyelidikan kasus ini Woodward tidak sendiri, ia
diberikan partner kerja yang juga seorang jurnalis dari agensi yang sama
dengannya yaitu Carl Bernstein.
Bob
Woodward dan Carl Bernstein bekerja sama dengan baik untuk menguak kasus
tersebut. Mereka menduga adanya campur tangan Gedung Putih dalam menyiasati pencurian dan juga penyadapan di
markas Partai Nasional Demokratdengan pemerintahan Richard Nixon yang merupakan
presiden Amerika yang merupakan presiden Amerika saat itu. Dugaan mereka
ternyata benar orang-orang suruhan Nixon mencoba menyabotase kampanye politik
pesaingnya dari Partai Demokrat. Kala itu Nixon kmbali menjadi kandidat calon
presiden dan akhrinya ia dapat menduduki jabatan itu.
Beberapa
orang diwawancara dan data tertulis juga dikumpul oleh mereka. Saatnya untuk
menunjukkan hasil penyelidikan mereka. Woodward dan Bernstein bahwa berita mereka ini akan sangat eksklusif
dan akan disenangi ole pimpinan mereka bahkan surat kabar lainnya pun tidak ada
mempunyai berita seperti yang mereka dapatkan. Namun Pimpinan Washington Post
mengira tak ada yang istimewanya dalam hasil peliputan mereka. Data-data yang
dihimpun dianggap masih dangkal. Berita
tentang Watergate belum jadi diterbitkan. Mereka didorong untuk mengumpulkan
informasi yang lebih dalam lagi terkait kasus tersebut.
Sempat
kecewa, Woodward dan Bersntein tak menyerah. Mereka mengerahkan seluruh
kemampuannya untuk menguak kasus tersebut. Woodward memanfaatkan jaringan yang
ia miliki untuk mencari lebih banyak informasi lagi. Ia menghubungi kenalannya
di Gedung Putih. Pertemuan rahasia dengan orang dalam pemerintahan ia
agendakan. Orang ini akan jadi informan dalam kasus yang Woodwart dan Bernstein
telusuri.
Akhirnya
tibalah saatnya pertemuan rahasia tersebut, orang misterius itu dinamai Deep
Throat. Woodwart menginginkan Deep Throat mengungkap semua yang diketahuinya
tentang skandal Watergate. Namun Deep Throat tidak secara gampang membeberkan
semua hal, hanya kata kuncinya saja. Akhirnya Deep Throat ingin agar Woodwart
dan Berstein menelusuri uang berjumlah $25.000 yang ada di rekening salah satu
tersangka pencurian.
Selama
beberapa minggu berikutnya, Woodward dan Bernstein menghubungkan lima pencuri
untuk menyelidiki ribuan dolar tersebut. Dana
tersebut ternyata mengalir dari Komite
Pemenangan Kembali Presiden Richard Nixon ke rekening pelaku pencurian
Watergate.
Berita
tentang skandal Watergate tersiarkan. Hasil penyelidikan Woodward dan Bersntein
menyeret beberapa nama penting di pemerintahan. Hingga terkuaklah konspirasi
pejabat tinggi Gedung Putih dalam kasus Watergate.Akibat pemberitaan skandal
yang mngemparkan tersebut Woodward dan Berstein menjadi sosok yang sangat
ditakuti oleh agen khuss negara yang terlibat dalam kasus Watergate tersebut.
Deep Throat memberitahukan kepada Woodwart dan Berstein bahwa mereka berdua mulai
diawasi mulai dari gerak-gerik hingga komunikasi mereka untuk mencari informasi
terkait kasus tersebut.
Agen
khusus negara mencoba menekan beberapa orang yang terlibat supaya mengunci
rapat mulutnya. Meski dengan susah payah mencari informasi dikarenakan beberapa
orang enggan diwawancarai, Woodwart dan Berstein tetap mencari orang-orang yang
mau untuk diwawancari terkait kasus tersebut. The Washington Post dilanda
kecaman oleh pemerintah tentang paktek jurnalisme yang dilakukan The Washington
Post. Ronal Ziegler yang merupakan Menteri Penerangan Amerika kala itu
menganggap The Washington Post telah menerbitkan pemberitaan yang benar terkait
Watergate.
Woodwart
dan Berstein tetap pada jalur mereka untuk menguak kasus hingga tuntas meski
banyak yang mengecam The Washington Post. Berita yang mereka dapatkan sedikit
demi sedikit menyeret dan menyulitkan beberapa pejabat Gedung Putih untuk
mencoba menutupi skandal Watergate. Nama-nama yang Woodwart dan Berstein ungkap
dalam tulisan mereka perlahan mulai terseret ke meja hijau.
Akhirnya,
dalam gelar perkara pengadilan, nama-nama yang diungkap Woodwart dan Bernstein
dalam skandal kasus Watergate dinyatakan bersalah.Nama-nama tersebut yaitu
Hunt, Magruder, Segretti, Kalmbach, Chapin, Porter, Mantan Jaksa Agung
Kleindiest, Colson, Stans, Mitchell, Haldeman, Erhlichman, dan Presiden Richard
Nixon yang terlibat yang terbukti sebuah sebuah rekaman. Ia ternyata menyetujui
kegiatan spionase dalam kasus Watergate. Pada 9 Agustus 1974, Richard Nixon
menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden dan Gerald Ford menjadi presiden
berikutnya.
Analisa:
Film All The President’s Men ini mengkisahkan dua
orang sahabat yaitu Bob Woodwart dan Carl Bernstein dari The Washington Post
yang ingin menguak kasus Watergate. Dalam prosesnya tentulah tidak mudah mereka
harus melakukan verifikasi- verifikasi terus menerus hingga akhirnya skandal
Watergate dapat menemukan titik terangnya. Film ini sangat membantu memberi
motivasi kepada orang yang bekerja maupun akan bekerja dibidang jurnalistik
karena dalam menguak skandal tersebut seorang jurnalistik tidak hanya melakukan
verifikasi satu kali bahkan verifikasi dan penyelidikan bisa dilakukan berkali-
kali sehingga jurnalis tidak sembarang memberi berita melainkan seorang
jurnalis harus memberi berita yang akurat sesuai dengan kenyataan. Dan sikap dua orang jurnalis dalam film ini dalam
rangka wawancara, pengumpulan data hingga memfollow up berita sangat baik untuk diikuti.