Jumat, 05 Juni 2015



Muhammad Mirza Aqmal
1402055143




Mengamuk, nyaris saja membunuh orang tuanya karena tak diberi uang untuk membeli gir motor. 


Samarinda, sebagai seorang anak tertua mestinya bisa membantu meringankan beban orang tua, bukan malah menambah kesusahan bagi keluarga. Bahkan sampai mengamuk dan mengancam orang tua dengan pisau. 
Perilaku tidak layak ditiru itu dilakukan oleh seorang remaja berinisial ER (15), warga jalan R.E Martadinata, Samarinda Ulu siang kemarin. Di tengah cuaca panas terik, ER berbuat onar di kampungnya.
Remaja putus sekolah itu membuat tetangganya meradang, lantaran mencoba melukai kedua orang tuanya. Kelakuan ER itu tentu membuat kedua orang tuanya ketakutan. Untung saja keonaran itu cepat diketahui para tetangganya.
Warga yang tak ingin terkena bala karena ulah anak durhaka itu, segera menelepon polisi. Tak lama setelah itu beberapa polisi berseragam lengkap dengan mobil patroli pun tiba, sehingga membuat ER anak pertama dari tiga bersaudara itu ciut dan menyerahkan diri.
Belakangan diketahui mengamuknya ER itu lantaran kedua orang tuanya tak mau memberikan uang kepada ER.
“katanya mau beli gir motor”, kata Ayah ER yang namanya enggan disebut.
Ayah ER mengakui anaknya itu jarang pulang, namun begitu pulang selalu mencari masalah dengan orang tuanya sendiri dan para tetangganya.
“Seperti tadi, karena tidak diberi uang dia (ER; red) mengamuk dan mengambil pisau lalu diancamkan ke saya dan ibunya”, beber Ayah ER.
Meski sempat ditahan, namun ER akhirnya dipulangkan setelah ayah dab ibunya yang ikut ke Malporesta Samarinda enggan menjebloskan anaknya ke penjara.