Nama : Muhammad Razzaq
Nim :1402055162
Wawancara dengan Pedagang Gado-gado Asal Madura
Ibu Masna Kodir Zaelani yang akrab
di panggil ibu Masna ( 53 tahun ). Beliau adalah salah satu pedagang yang
berjualan di sekitar Kampus Banggeris Universitas Mulawarman Program Studi PGSD.
Ibu Masna memilih berjualan gado-gado karena bahan baku yang harus dibeli dan
diperoleh tidaklah sulit, selain itu juga cara pembuatannya tidak repot. Dengan
berjualan gado-gado tersebut beliau dapat mencukupi kebutuhan keluarga hingga
ke-4 anaknya bersekolah.
Razzaq : Selamat pagi, bu
Ibu Masna : Selamat pagi, dik. Ada apa ya?
Razzaq : bolehkan saya mewawancarai ibu
sebentar untuk tugas kuliah?
Ibu Masna :oh, tentu saja boleh dik. Silahkan saja.
Razzaq : hmm, siapa nama lengkap ibu?
Ibu Masna : Masna Kodir Zaelani.
Razzaq : kapan ibu berdagang disini?
Ibu Masna : sekitar 5 tahun yang lalu.
Razzaq : bagaimana awal mula ibu bisa
berdagang disini?
Ibu Masna :
awalnya hanya keliling sekitar kampus dan secara kebetulan di tawarin berdagang di halaman depan dari pihak
kampus serta mendapat izin dari Rt setempat.
Razzaq : kenapa ibu memilih jadi pedagang
gado-gado?
Ibu Masna :
karena tidak dapat pekerjaan dan hanya berjualan gado-gado keahlian ibu.
Razzaq : berapa modal awal ibu waktu itu?
Ibu Masna : sekitar Rp. 500.000,00
Razzaq : apa hambatan yang muncul pada saat
ibu berdagang disini?
Ibu Masna :
faktor cuaca, ketika musim hujan tiba omzetberjualan menurun. Tetapi ibu tetap
bersyukur karena rejeki sudah ada yang mengatur.
Razzaq : kalau saya boleh tahu, ibu. Berapa
omzet perhari?
Ibu Masna : sekitar 500 – 400 ribu, untungnya
sekitar 200 – 100 ribu perhari.
Razzaq : apa saja bahan-bahan membuat
gado-gado ini?
Ibu Masna :
lontong 2 kg, tahu dan tempe 20 biji, telur sepiring, kangkung, lombok, petis,
gula, dll.
Razzaq : dimana ibu membeli bahan-bahan
tersebut? Sulit ga dapatnya?
Ibu Masna : di Pasar Jabar. Tidak, semua bahan ada
di jual disana.
Razzaq : oh iya bu, siapa saja pembeli yang
beli dagangan ibu?
Ibu Masna : dari mahasiswa,warga sekitar, dan
karyawan.
Razzaq : apa dari usaha ini, ibu bisa
memenuhi kebutuhan keluarga?
Ibu Masna :
alhamdullilah...cukup, dik. Bisa menyekolahkan anak hingga SMA dan ada juga di
Pondok Pesantren.
Razzaq : apa ibu berencana membuka usaha
lainnya?
Ibu Masna : Tidak, dik.
Razzaq :apa sih kiat ibu agar bisa
mengembangkan dagang tersebut?
Ibu Masna :
Pantang menyerah, selalu berdoa serta bersyukur kepada Allah SWT agar sehat,
panjang umur dan diberikan rejeki dalam bergadang gado-gado ini.
Razzaq : oh begitu ya, bu. Saya rasa sudah
cukup wawancaranya.
Ibu Masna : hmm, sudah cukup ya, dik.
Razzaq : terima kasih yah, ibu. Sudah mau
saya wawancara.
Ibu Masna : oh, iya. Sama-sama, dik.
Razzaq : selamat siang, ibu. Semoga laris
manis tanjung kimpul deh dagangnya.