Andi Anugerah Hamdalah
1402255121
Loper
Koran Cilik
Dari
tadi pagi hujan mengguyur kota tanpa henti, udara yang biasanya sangat panas,
hari ini terasa sangat dingin. Di jalanan hanya sesekali mobil yang lewat, hari
ini hari libur membuat orang kota malas untuk keluar rumah.
Di perempatan
jalan, Umar, seorang anak kecil berlari-lari menghampiri mobil yang berhenti di
lampu merah, dia membiarkan tubuhnya terguyur air hujan, hanya saja dia begitu
erat melindungi koran dagangannya dengan lembaran plastik.
Setiap harinya
dia menjual koran dari pagi hingga sore, sekitar pukul 7 hingga pukul 6 sore.
Umar biasa berjualan koran di sekitar perempatan Lembuswana bersama teman –
temannya yang berjualan koran dan beberapa ada juga yang mengamen.
Uang hasil penjualan
koran tidak sepenuhnya ia gunakan sendiri. “Sebagian uangnya untuk makan,
sebagian besar diberikan ke orangtua bantu bayar kontrakan rumah dan sisanya
ditabung,” ujarnya lagi, Namun untuk menghemat waktu saat pengambilan koran di
subuh buta, ia tinggal di kos-kosan bersama teman loper koran yang lain.
Demi sesuap nasi
dan bertahan hidup, Umar rela berjualan koran setiap hari dengan berkeliling di
sekitar perempatan lebuswana. Mungkin koran yang dibeli tidak sepenuhnya
dibaca, terkadang hanya untuk dijadikan alas duduk ketika di kereta. Tapi bagi
Umar, uang dua ribuan yang diterima sangat membantu mereka memenuhi kebutuhan
hidupnya.