NAMA :
LUCY HOU LISA
NIM :
1402055144
FEATURE
NEWS
Nasib Keberadaan Putu
Labu
Berbicara
tentang Indonesia memang tiada habisnya, selain terkenal akan tempat-tempat
wisatanya yang indah, Indonesia juga terkenal akan wisata kulinernya, apalagi
jajanan-jajanan khas dari berbagai daerah diseluruh Indonesia. Berbicara
tentang jajanan khas Indonesia, ada satu yang menjadi kegemaran saya yaitu putu
labu. Kue yang terbuat dari campuran tepung beras, gula merah, dan kelapa parut
ini merupakan salah satu kue tradisional khas Indonesia. Kue ini terkenal
sangat enak dan terbilang unik karena proses pemasakannya yang menggunakan uap.
Namun pada masa sekarang, kue ini telah jarang kita temukan, hanya beberapa
orang saja yang dapat kita jumpai berjualan jajanan ini. Salah satunya dapat
kita jumpai disekitar kawasan Jl. H. Suwandi.
Pak
Saipul atau yang kerab dipanggil pak Ipul ini sudah hampir sekitar 5 tahun
berdagang putu labu. Sekitar pukul 18:00 sore, pak Ipul mulai keluar dari
kediamannya pergi berdagang putu labu buatannya. Dengan bermodalkan sepeda
ontelnya, pak Ipul berkeliling mengitari daerah Suwandi dan sekitarnya. Profesi
yang dilakoni pak Ipul sebagai seorang penjual putu labu memang tidaklah mudah,
dia harus mengayuh sepeda ontelnya dijalan yang berbukit-bukit. Namun pak Ipul
tidak mengeluhkan hal tersebut. “Ini merupakan satu-satunya mata pencaharian
saya untuk menafkahi keluarga, selain itu saya juga senang melakukan pekerjaan
ini karena sudah jarang sekali orang-orang yang mau melakoni usaha putu labu
seperti saya“, ujar pak Ipul sambil melayani pelanggan. Memang dimasa sekarang
ini penjual putu labu bisa dibilang terancam keberadaannya. Dengan terancamnya
keberadaan penjual putu labu membuat jajanan yang enak khas Indonesia ini pun
terancam keberadaannya. ”Harapan saya agar warga sadar bahwa profesi seperti
saya ini sudah sangat jarang dan warga mau ikut berpartisipasi dalam
melestarikan kue putu labu ini“. Begitulah secerca harapan dari pak Ipul.
Kurangnya perhatian akan hal ini membuat kita lupa akan nasib jajanan daerah
kita sendiri, kita malah sibuk dengan melestarikan jajanan daerah luar dan
bahkan bangga dengan jajanan luar dibandingkan daerah sendiri.