Nama :
Muhammad Abdul Aziz
Nim :
1402055133
Usia tua biasanya adalah waktu untuk saatnya semua orang
merasakan hidup yang santai, dan damai, semua orang mengharapkan hidup mapan
dan berharap bisa merasakan kebahagiaan di usia tua. Namun ini berbeda dengan
Nenek penjual gado-gado ini, sebut saja dia Marinem, nenek tua yang berusia 65
tahun, yang berjualan gado-gado sudah hampir 5 tahun ini memiliki cita-cita
untuk bisa membangun sebuah rumah yang layak untuk dia tinggali, karena dia
sekarang tinggal di sebuah gubuk reot yang berada di daerah Samarinda Seberang.
Saat saya temui nenek ini sedang menjajakan dagangannya di sekitar Vorvo lalu
saya sedikit berbincang-bincang mengenai perjalanan hidup nenek ini untuk bisa
mewujudkan impian kecilnya itu, yaitu memiliki rumah yang layak dihuni. Dan
inilah sedikit isi perbincangan kami.
IMPIAN
NENEK PENJUAL GADO-GADO
Tanya : Selamat siang nek,
sebelumnya tadi kan kita sudah sedikit berkenalan, dan sekarang saya mau
sharing sedikit mengenai perjalanan hidup nenek, boleh nek?
Jawab : Iya boleh, mau tanya apa?
Tanya : Nek tadi kan nenek sudah sedikit cerita kalau nenek ingin sekali
punya rumah yang layak, rumah yang seperti apa sih yang nenek inginkan?
Jawab : Nenek Cuma mau bangun rumah yang kokoh, tidak bocor, dan tidak
kena banjir, karena rumah nenek yang sekarang itu terbuat dari kayu dan
triplek.
Tanya : Kalau nenek ingin punya rumah yang kokoh, anggap saja terbuat
dari tembok lah, Usaha apa sih yang sudah nenek lakukan untuk mewujudkan mimpi
nenek?
Jawab : Nenek Cuma bisa jualan gado-gado ini, walaupun untuk memenuhi
kebutuhan nenek saja belum cukup.
Tanya : Nek kalau kebutuhan nenek saja belum tercukupi, maaf sebelumnya
nek kalau saya boleh tahu berapa sih penghasilan nenek per harinya?
Jawab : Kalau penghasilan itu tidak menentu, kadang bisa 150-200ribu per
hari.
Tanya : Itu baru penghasilan kotornya ya? Kalau penghasilan bersihnya
berapa nek?
Jawab : Kalau bersihnya paling 50 ribu saja.
Tanya : Apakah penghasilan segitu cukup nek? Untuk beli kebutuhan rumah
tangga nenek?
Jawab : Yah, di cukup-cukupkan saja, kalau tidak cukup ya kadang nenek
puasa.
Tanya : Nek, sekarang kan nenek jualan gado-gado nih. Pernah tidak
gado-gado nenek tidak habis terjual?
Jawab : Kalau itu sering, Kadang kalau tidak habis ya saya bagi-bagikan
saja sama tetangga, soalnya kalau tidak dimakan nanti lalapannya basi.
Tanya : Pertanyaan terakhir dari saya nek, Menyesal tidak punya hidup
seperti sekarang, dan apakah nenek tetap akan berusaha mewujudkan mimpi nenek?
Jawab : Saya tidak pernah menyesal, saya sangat menyesal bila saya tidak
bisa bekerja dan tidak bisa menghasilkan apa-apa. Mimpi saya akan tetap sama
karena impian itulah yang harus saya wujudkan sebelum saya meninggal dunia.
Tanya : Baik nek, terimakasih untuk waktunya, semoga impian nenek bisa
terwujud dan semangat ya nek!
Jawab : Iya sama-sama, terimakasih.
Itulah sedikit cerita kehidupan dari Nenek Marinem,
perempuan paruh baya yang selalu bekerja, dan bekerja untuk menggapai
impiannya, yaitu memiliki sebuah rumah yang layak dihuni, dan patut di ketahui
bahwa nenek Marinem adalah seorang Single Parent. Beliau bekerja untuk dirinya
sendiri, dimana kebanyakan perempuan seusianya sudah waktunya untuk
beristirahat dan bercengkrama dengan cucu-cucunya, namu berbeda dengan nenek
ini. Karena Baginya “ Beliau akan merasa berguna bila bisa terus bekerja, dan
menghasilkan sesuatu” inilah kisah nenek Marinem, Janda penjual Gado-gado yang
butuh uluran bantuan dari kita semua. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita
semua untuk bisa lebih menghargai waktu kalian, jangan sampai menyesal dihari
tua karena tidak memiliki apa-apa.