Selasa, 02 Juni 2015

Nama        : Mifta Feizar Erlangga

NIM        : 1402055134



ANALISA KASUS FAHUTAN-FAPERTA

Dari isi berita pada KALTIMPOST.co.id mengenai kasus Penyalahgunaan PNBP oleh Fahutan-Faperta dapat diketahui bahwa penulis berita ingin menguak permasalahan yang terjadi pada tahun lalu yang kemudian kembali dibuka karena mulai menemukan bukti-bukti baru. Dari berita tersebut, saya dapat menyatakan bahwa penulis berita menggunakan salah satu elemen jurnalistik dalam penulisan berita tersebut. Elemen yang digunakan adalah pencarian kebenaran. Alasannya, dikarenakan dalam berita tersebut terdapat banyak fakta-fakta serta bukti-bukti mengenai kasus yang terjadi di FAHUTAN.
Dari awal berita, saya membaca kalimat “menuai titik terang” itu berarti kasus ini telah menemukan kebenaran baru. Selain itu penjelasannya berupa bukti sejumlah uang bahkan seorang tersangka yang berinisial CDB yang pada tahun sebelumnya bukan merupakan tersangka. Penulis pun menambah kejelasan terhadap kasus ini dengan cara mengutip perkataan Humas Kejari dan Mantan Dekan Fahutan Unmul. Sehingga semakin menguatkan bahwa penulis ingin memberikan kejelasan serta kebenaran yang terjadi dalam kasus ini. Untuk menemukan kebenaran pun tidak mudah, karena membutuhkan waktu yang cukup lama. Dari beberapa latar waktu yang ditunjukkan oleh penulis berita juga merupakan salah satu bukti penggunaan elemen pencari kebenaran.
Dalam berita ini, masih terdapat beberapa kekurangan yaitu mengenai kasus yang sama terhadap Faperta. Karena, penulis hanya memberikan kejelasan mengenai Fahutan. Setidaknya, penulis memberikan sedikit keterangan mengenai kasus Faperta. Namun, karena penulis menyatakan Kejari belum bersedia membeberkan perkara sehingga permasalahan tersebut bisa diterima. Selain itu pada akhir berita penulis tidak memberikan kejelasan mengenai pembelian mobil yang dituduh menggunakan uang negara tersebut.
Namun, setelah saya menganalisa berita ini menurut saya penulis telah membuat penulisan berita ini menjadi sangat akurat. Karena dari keseluruhan berita berisi keterangan yang cukup jelas sehingga kebenaran berita ini tidak diragukan. Kebenaran pun merupakan suatu yang sakral bagi jurnalis sehingga sudah sewajarnya dari setiap berita berisi kebenaran.