Nama : Wisnu Prasetya
NIM : 1402055125
Tugas 4
Resensi
All The President’s Men
Berawal dari pencurian
di Gedung Komite Partai Demokrat, di mana lima orang tertangkap basah ketika
mencoba membolak-balik arsip milik partai oposisi Nixon pada 17 Juni 1972. Deep
Throat inilah yang membeberkan skandal pencurian informasi kekuatan Partai Demokrat
oleh beberapa orang dari Partai Republik dan kemudian dilanjutkan dengan
berita-berita menggegerkan yang terus terang dan tajam di halaman muka koran
terbesar di Amerika Serikat. The Washington Post, penyelidikan
dua wartawan muda. Carl Bernstein dan Bob Wordward, berhasil menyingkap skandal
Watergate yang menggemparkan. Terungkapnya kisah persekongkolan gelap dan
jejak-jejak permainan kotor yang memalukan itu mengakibatkan kejatuhan Presiden
Richard Nixon dari puncak kekuasaannya.
Woodward dan Bernstein
mulai mencatat detail demi detail hal dan peristiwa seputar peristiwa Watergate
ini. Kebenaran yang sengaja ditutup-tutupi Nixon menjadi semangat kedua
jurnalis muda saat itu untuk mengungkap. Tidak mudah lantaran banyak kendala.
Tapi, unik dan inspiratif. Tidak mudah membuat narasumber untuk buka mulut dan
mengakui keterlibatan dengan skandal itu. Tidak gampang ketika kedua jurnalis
itu mencari data dari dokumen, catatan, nomor telepon, kartu perpustakaan hanya
untuk mendapatkan data-data akurat. Tidak aman karena mereka mengalami berbagai
ancaman yang tak hanya membahayakan karirnya, tapi juga nyawanya.
Hal yang menarik
dalam buku ini, sumber utama reportase investigasi mereka adalah Deep Throat
yang selalu menjadi pertanyaan mengenai sosok dirinya ketika berita itu muncul.
Selama tiga puluh tahun kemudian, Bob Woodward dan Carl Bernstein tidak pernah
membocorkan identitas narasumbernya sesuai kode etik jurnalisme yang mereka
patuhi. Tidak mudah mencari informasi dengan wawancara oleh pihak yang terkait
skandal itu. Tidak mudah pula bagi dua orang kolega ini membongkar setiap
dokumen, catatan, nomor telepon, surat-surat, kartu perpustakaan demi sebuah
data yang akurat. Semua yang mereka kerjakan memang dalam posisi tidak aman
yang dapat membahayakan kariernya bahkan nyawanya terkait skandal sang
presiden.