Dwi Puteri Ananda
1402055151
SEMANGAT YANG TAK
LUNTUR OLEH KEADAAN
Denok sang
pedagang gado-gado yang bercita-cita tinggi, perempuan berusia 45 tahun ini
adalah sosok seorang ibu yang mempunyai cita-cita tinggi untuk mendidik keempat
anaknya. Kehidupan yang serba tak berkecukupan, tidak membuat perempuan yang
berprofesi sebagai penjual “gado-gado” ini lupa akan pentingnya sebuah
pendidikan. Denok, begitulah panggilannya, walau hanya tamat sekolah menengah
pertama tidak menutupi pikirannya untuk menyekolahkan anak-anaknya ke pendidikan
yang tinggi.
Keinginan yang
keras demi melihat anak-anaknya mendapat pendidikan yang layak dan mendapat
sebuah ilmu yang akan menunjang pekerjaan adalah harapan besar untuk mewujudkan
cita-citanya yang mulia tersebut.
Sedikit demi
sedikit uang yang didapat dari hasil berjualan dikumpulkannya. dari uang itulah
janda empat anak ini dapat menyekolahkan keempat anaknya hingga ke perguruan
tinggi, kesadaran akan pentingnya pendidikan membuat Denok banting tulang untuk
mencukupi kebutuhan pendidikan keempat anaknya yang dirasakannya memang sangat
berat namun Denok yang lahir di samarinda itu tak patah semangat. Kesulitan
yang dialami bukan tak ada, biaya perkuliahan yang sederhana sekarang semakin
tinggi membuat denok sesekali hutang ke tetangganya untuk membayar biaya
sekolah anak-anaknya. Sebuah perjuangan besar dan dibayar mahal dengan
keberhasilan anak pertamanya yang lulus pada tahun 2010 dengan gelar S.E, serta
keluusan anak keduanya pada tahun 2013 dengan gelar S.FARM, harapan dan juga
cita-cita tinggi Denok masih menyisakan
satu perjuangan besar yaitu membiayai sepasang anak kembarnya yang masih duduk
di bangku kelas 8 di SMPN 5 samarinda.
Kesuksesan dari
sebuah perjuangan besar yang hanya dengan berjualan “gado-gado” mampu
mewujudkan cita cita seorang ibu, sekaligus menyediakan pendidikan yang tinggi
untuk anak-anaknya.