Kamis, 04 Juni 2015


Dwi Puteri Ananda
1402055151


SEMANGAT YANG TAK LUNTUR OLEH KEADAAN

Denok sang pedagang gado-gado yang bercita-cita tinggi, perempuan berusia 45 tahun ini adalah sosok seorang ibu yang mempunyai cita-cita tinggi untuk mendidik keempat anaknya. Kehidupan yang serba tak berkecukupan, tidak membuat perempuan yang berprofesi sebagai penjual “gado-gado” ini lupa akan pentingnya sebuah pendidikan. Denok, begitulah panggilannya, walau hanya tamat sekolah menengah pertama tidak menutupi pikirannya untuk menyekolahkan anak-anaknya ke pendidikan yang tinggi.

Keinginan yang keras demi melihat anak-anaknya mendapat pendidikan yang layak dan mendapat sebuah ilmu yang akan menunjang pekerjaan adalah harapan besar untuk mewujudkan cita-citanya yang mulia tersebut.

Sedikit demi sedikit uang yang didapat dari hasil berjualan dikumpulkannya. dari uang itulah janda empat anak ini dapat menyekolahkan keempat anaknya hingga ke perguruan tinggi, kesadaran akan pentingnya pendidikan membuat Denok banting tulang untuk mencukupi kebutuhan pendidikan keempat anaknya yang dirasakannya memang sangat berat namun Denok yang lahir di samarinda itu tak patah semangat. Kesulitan yang dialami bukan tak ada, biaya perkuliahan yang sederhana sekarang semakin tinggi membuat denok sesekali hutang ke tetangganya untuk membayar biaya sekolah anak-anaknya. Sebuah perjuangan besar dan dibayar mahal dengan keberhasilan anak pertamanya yang lulus pada tahun 2010 dengan gelar S.E, serta keluusan anak keduanya pada tahun 2013 dengan gelar S.FARM, harapan dan juga cita-cita tinggi Denok masih  menyisakan satu perjuangan besar yaitu membiayai sepasang anak kembarnya yang masih duduk di bangku kelas 8 di SMPN 5 samarinda.

Kesuksesan dari sebuah perjuangan besar yang hanya dengan berjualan “gado-gado” mampu mewujudkan cita cita seorang ibu, sekaligus menyediakan pendidikan yang tinggi untuk anak-anaknya.