Selasa, 02 Juni 2015

Novia Rizky Dinda Andriani
1402055077


Perjuangan sibungsu menjadi seorang Polisi

Menjadi seseorang yang bermanfaat buat orang lain merupakan keinginan setiap orang,agar dapat saling membantu satu sama lain. Hal itu juga dirasakan oleh salah seorang remaja yg berumur 20 tahun. Harpan sapaan akrab pemuda tersebut, saat ini sedang mengabdikan diri pada Negara dengan bertugas sebagai polisi.
Termotivasi oleh pekerjaan pamannya tersebut pemuda ini sudah sedari kecil mempersiapkan diri agar dapat mengikuti seleksi masuk kepolisian. Meskipun teman-teman sepergaulannya rata-rata penggemar rokok,untungnya hal tersebut tidak berlaku baginya,karena sejak kecil ia dididik untuk tidak menyentuh rokok. Tentunya hal itu menjadi keuntungan baginya,meskipun begitu pada saat seleksi hal-hal tidak terduga juga menimpa dirinya ‘’sempat waktu daftar dibulungan ,berkasku nggak lengkap padahal besoknya kita sudah harus berangkat kebalikpapan.jadi bapak ku datang ketanjung buat bicara sama panitia penerimaan,tunggu dibalikpapan baru berkasku dilengkapi. Akhirnya jam 2 malam bapak sama kakak ku minta tanda tangan kepala desa sama ketua capil ktt.untungnya dimudahkan. Selanjutnya aku juga hampir nggak lulus diakademik,Alhamdulillah ada kebijakan dari kapolda,kuotanya ditambah.akhirnya aku lulus sampai jadi sekarang’’ ujar lelaki kelahiran 15 juni 20 tahun silam ini.
Pemuda yang sedari kecil mempunyai cita-cita sebagi seorang polisi ini selalu optimis terhadap pilihannya tersebut ‘’saya menulis keinginan tsb diselembar kertas,sampai sekarang masih ada didompet saya. Kertas itulah yang menjadi motivasi saya ingin jadi Seperti sekarang dan tentunya kedua orang tua adalah alas an terbesar saya ingin menjadi sukses . Satu orangpun nggak ada yang saya kasih tau,dan sesudah saya dilantik menjadi seorang polisi baru saya kasih lihat kakak saya’’ Ujar Harpan via telpon
Saat ditanyai mengenai masa sulit,nada suaranya tiba-tiba berubah ‘’waktu sekolah saya pernah sarapan kerak nasi,uang orang tua juga pernah cuman sisa 500 rupiah,terus juga pernah beli sepatu sekolah ditukar sama beras’’ujarnya. Sesusah apapun masalah yang ia hadapi cukup ia yg tahu,tanpa perlu orang lain tahu. Begitu yg selalu diajarkan Alm ibunda nya.
Menjadi sukses Seperti sekarang tentunya tidaklah gampang,tetapi jika dilakukan dengan ikhlas dan dengan niat yg baik Insha Allah semuanya akan mudah,tentunya bantuan,dorongan dan motivasi dari orang-orang terdekat juga menjadikannya sampai ketitik ini ‘’terima kasih terutama kepada Allah SWT,kedua orang tua,abang-abangku,semua keluarga,dan sahabat-sahabat yang sudah kuanggap saudara sendiri,makasih buat doa dan semuanya sampai aku bisa kayak sekarang’’
Akhir kata saya mengutip pesan dari sahabat dan saudara saya sendiri ini,
Harpan Adi Santoso – Hidup harus punya prinsip,yang tau diri kita yah Cuma kita sendiri,bukan orang lain. Jadi harus percaya sama dirimu sendiri bahwa kamu bisa,dan juga jangan takut untuk bermimpi karena mimpi itu kunci dari kenyataan