Kamis, 04 Juni 2015



Elvi junianti 
1402055152




Wawancara Bersama Pedagang Bakso

BAKSO MANTEP



   Budi sutiyoso adalah salah satu pedagang bakso yang berjualan di Gelatik. bapak yang berumur 52 tahun ini adalah seorang ayah  dari ke 3 anak-anaknya. Ia juga mengatakan bahwa melalui usaha baksonya ini ia berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi. dan berikut ini adalah kutipan wawancara saya  bersama pak Budi sutiyoso.

W : wartawan
N : narasumber

W : selamat pagi, permisi bapak saya Elvi mahasiswi dari Unmul. Saya mendapat tugas dari kampus untuk wawancara. Boleh saya minta waktu sebentar untuk mewawancarai bapak ?
N: ohh iya dek, silahkan !
W : kalau boleh tau nama bapak siapa?
N : nama saya Budi sutiyoso, tapi biasa di panggil pak Budi.
W:saat ini  bapak berusia berapa?
N ; bulan ini saya telah menginjak usia 52 tahun.
W; apakah bapak sudah berkeluarga ?
N: saya sudah berkeluarga dan memiliki 3 anak.
W: dari mana bapak terinspirasi untuk berjualan bakso?
N; saya terinspirasi berjualan bakso karena melihat adik saya yang berada di Surabaya, dulu saya sempat membatu usaha mereka dan sekarang  allhamdulillah sudah tau cara membuat bakso.
W ; kenapa bapak memilih untuk berjualan di Gelatik ?
N : karena kebetulan saya memiliki rumah di sini dan lokasinya yang sangat stagis karena berdekatan dengan unmul.
W : lalu sejak kapan bapak berjualan di sini ?
N : kira-kira sekitar 10 tahun yang lalu.
W : bahan apa saja yang bapak guanakan untuk membuat bakso dan apakah bapak memiliki resep khusus ?
N :  resep khusus tidak ada, saya membuat bakso seperti pada umumnya, bahan-bahan yang saya gunakan seperti daging sapi , tepung dan bumbu dapur lainya
W : perharinya berapa kilo daging sapi yang bapak gunakan?
N : untuk membuat bakso saya membutuhkan 10 kilo perharinya.
W ; lalu dari mana bapak mendapatkan dagi sapi tersebut ?
N : saya membeli dari langganan saya  di pasar pagi.
W ; sudah berapa lama bapak berlangganan dengan penjual daging sapi tersebut
N : kira-kira sudah 6-7 tahun.
W: bagaimana dengan kualitas daging sapi yang bapak gunakan?
N :saya selalu menggunakan daging sapi segar, karena selain enak, hasil baksonya pun jauh lebih baik.
W : apakah bapak pernah mengalami kekurangan atau kesulitan mendapatkan daging sapi?
N :  kalu itu biasanya pada saat lebaran mbak.
W : apakah bapak pernah mengalami masalah seiri dengan melonjaknya harga daging sapi?
N :  kalau itu pasti mbak.
W : lalu apa yang bapak lakukan ?
N : kalau sudah begitu, biasanya saya siasati dengan mengurangi daging dan menambahkan lebih banyak tepung pada campuran bakso.
W : apakah dengan cara itu tidak mengurangi pelanggan bapak ?
N : ya sebenarnya ada beberapa pelanggan yang komplain karena tidak sesuai biasanya.
W : di luar sana banyak pedagang-pedagang bakso yang usil, karena daging sapi terlalu mahal biasanya mereka mencampurkan daging celeng ke adonan bakso. Apakah bapak pernah  berfikir untuk melakukan hal itu?
N : sama sekali tidak, karena saya percaya rejeki sudah di atur sama yang di Atas.
W : seiring maraknya berita mengenaki kikil berformalin dan bakso celeng, apakah berdampak pada usaha bapak?
N : allhamdulillah  tidak berpengaruh pada usaha saya, karena  pendapatan perhari masih sama seperti hari-hari biasanya.
W : apakah dari usahan bakso ini sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari?
N : allhamdulillah sudah, bahkan dari usaha bakso ini saya bisa menyekolahkan ke 3 anak-anak saya.
W : apa harapan bapak kedepan sehubungan dengan  usaha bakso ini?
N : saya berharap kedepanya bisa membuka cabang di seluruh Kalimantan bahkan di indonesia.
W : kalau begitu terima kasih atas waktu yang telah bapak sediakan. Dan sukses selalu buat usaha bakso  bapak.
N : terima kasih kembali, semoga mbaknya juga sukses dalam pendidikannya.
   Demikianlah hasil wawancara saya bersama pak budi sutiyoso. Dari wawancara ini saya dapat menarik kesimpulan bahwa didalam membuka suatu usaha tentu kesulitan akan kita hadapi. Namun kesulitan bukan menjadi alasan untuk berbuat curang. sama seperti yang pak budi alami.Walaupun harga daging sapi semakin melonjak di pasaran, ia tetap mempertahankan menggunakan daging sapi pada baksonya dan tidak mengikuti jejak-jejak pedangan bakso yang acapkali usil menggunakan daging celeng.
   Maka dari itu selalulah menaburkan ke jujuran karena kejujuran akan membawa kita kepada kesuksesan.