Kamis, 04 Juni 2015

Nama             : Rizaldy Noor Fatah
NIM               : 1402055168          





EDIT BERITA

I.                   5W + 1H

·         What   :  Seorang anak pertama nyaris membunuh orangtua.
·         Where :  Jalan ER Martanadinata, Samarinda Ulu.
·         Who    :  Seorang remaja berinisial Er berumur 15 tahun.
·         When   :  Hari Kanis siang tanggal 9 April 2015.
·         Why    : Karena orangtuanya tidak mau memberikannya uang untuk   membeli gear motor.
·         How    : Dengan cara mencoba mengacungkan pisau dapur ke arah orangtuanya dengan perasaan emosi lantaran tidak diberikan uang oleh orangtuanya untuk membeli gear motor.

II.                Edit Berita
        
   Keinginan tidak dikabulkan, Nyawa Orangtua Hampir Terancam
            Sebagai anak pertama, seharusnya bisa meringankan beban orangtua serta menjadi tulang punggung keluarga suatu hari nanti. Tetapi yang satu ini bukannya meringankan beban melainkan menambahkan beban bagi orangtuanya. Dan paling mengejutkan lagi, dia mengancanm orangtuanya dengan senjata tajam. Ini adalah kisah seorang remaja yang mengancam orangtuanya sendiri.
            Pada hari Kamis siang (9/4) di Jalan ER Martadinata, Samarinda Ulu ada seorang remaja yang berinisial Er (15) baru saja pulang ke rumahnya. Kemudian dia minta uang ke orangtuanya untuk membeli gear motor, tetapi orangtuanya tak mau memberikannya uang. Dengan penuh emosi, remaja yang putus sekolah ini mengambil pisau dapur dan mengacung-acungkan pisau ke arah orangtuanya. Kelakuan yang dilakukan oleh Er membuat orangtuanya merasa ketakutan. Beruntung kehebohan itu cepat diketahui oleh para tetangganya. Warga yang tak ingin terkena bala lantaran ulah anak durhaka, segera melaporkan polisi.
            Tak berselang lama beberapa polisi berpakaiana seragam dengan mengendarai mobil patroli tiba, sehingga membuat nyali anak pertama dari tiga saudara tersebut ciut dan menyerahkan diri. Belakangan diketahui mengamuknya Er itu lantaran kedua orangtuanya tak mau memberikan uang kepada Er.
            “Katanya mau gear motor”, kata ayah Er enggan dikorankan .
            Ayah Er itu mengakui jarang sekali pulang, namun begitu pulang selalu mencari masalah dengan orangtuanya sendiri maupun tetangganya sendiri.