Selasa, 02 Juni 2015



SYARIF SAPUTRA
1402055153



SISI LAIN DARI JASA TUKANG PARKIR

            Ditengah-tengah teriknya sinar matahari di kawasan Juanda 8, Kelrahan Air hitam , Samarinda seorang pria paru baya mengenakan kemeja warna abu-abu justru sedang sibuk dengan tugasnya mengatur parkiran di halaman gedung Century Billiard. Nampak wajah yang begitu bersahabat menyapa para pengendara motor yang akan memarkir kendaraan nya.
            Pria kelahiran 38 tahun itu bernama lengkap Syamsul riyadi yang berasal dari suku madura asli, ia merupakan ayah dari tiga orang anak yang saat ini sedang mengenyam bangku sekolah. Menurutnya ia telah bertugas sebagai tukang parkir selama 5 tahun, “ Saya kerja disini sekitar 5 tahun yang lalu sebelum kamu masuk kerja disini “ ujarnya kepada saya sambil tersenyum.
            Di kawasan Juanda sendiri area parkir di pinggir jalan raya dan gedung-gedung itu sangat mudah ditemui, dimulai dari kantor-kantor misalnya pegadaian, TIKI,  swalayan-swalayan dan tempat hiburan. Hal tersebut sangat berarti bagi warga sekitar, karena merupakan lahan pekerjaan bagi mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, seperti halnya “Acong” atau dengan nama lengkap Mursidin yang merupakan warga kelurahan Air hitam
            Profesi acong juga sebagai tukang parkir di Show room mobil milik H. Roni, menurutnya dalam sehari ia dapat penghasilan sekitar Rp. 40,000 hingga Rp.70,000 tergantung pada pemilik kendaraan yang ramah ataupun tidak, cukup tidaknya ia harus tetap terima dengan lapang dada.
            Dari pengamatan saya, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa di era modern sekarang ini dengan daya saing yang sangat tinggi terutama di sektor pekerjaan, dua sosok tadi yaitu pak Syamsul dan pak Mursidin tidak memiliki pilihan pekerjaan lain, ditambah lagi dengan pendidikan terakhirnya yang tidak tamat sekolah Dasar membuatnya sulit untuk mengikuti persaingan dunia. Namun walau dengan penghasilan yang pas- pas an mereka tetap harus sabar dan menerima apa adanya.