SYARIF SAPUTRA
1402055153
SISI
LAIN DARI JASA TUKANG PARKIR
Ditengah-tengah teriknya sinar
matahari di kawasan Juanda 8, Kelrahan Air hitam , Samarinda seorang pria paru
baya mengenakan kemeja warna abu-abu justru sedang sibuk dengan tugasnya
mengatur parkiran di halaman gedung Century Billiard. Nampak wajah yang begitu
bersahabat menyapa para pengendara motor yang akan memarkir kendaraan nya.
Pria kelahiran 38 tahun itu bernama
lengkap Syamsul riyadi yang berasal dari suku madura asli, ia merupakan ayah
dari tiga orang anak yang saat ini sedang mengenyam bangku sekolah. Menurutnya
ia telah bertugas sebagai tukang parkir selama 5 tahun, “ Saya kerja disini
sekitar 5 tahun yang lalu sebelum kamu masuk kerja disini “ ujarnya kepada saya
sambil tersenyum.
Di kawasan Juanda sendiri area
parkir di pinggir jalan raya dan gedung-gedung itu sangat mudah ditemui,
dimulai dari kantor-kantor misalnya pegadaian, TIKI, swalayan-swalayan dan tempat hiburan. Hal
tersebut sangat berarti bagi warga sekitar, karena merupakan lahan pekerjaan
bagi mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, seperti halnya “Acong” atau
dengan nama lengkap Mursidin yang merupakan warga kelurahan Air hitam
Profesi acong juga sebagai tukang
parkir di Show room mobil milik H. Roni, menurutnya dalam sehari ia dapat
penghasilan sekitar Rp. 40,000 hingga Rp.70,000 tergantung pada pemilik
kendaraan yang ramah ataupun tidak, cukup tidaknya ia harus tetap terima dengan
lapang dada.
Dari pengamatan saya, saya dapat
mengambil kesimpulan bahwa di era modern sekarang ini dengan daya saing yang
sangat tinggi terutama di sektor pekerjaan, dua sosok tadi yaitu pak Syamsul
dan pak Mursidin tidak memiliki pilihan pekerjaan lain, ditambah lagi dengan
pendidikan terakhirnya yang tidak tamat sekolah Dasar membuatnya sulit untuk
mengikuti persaingan dunia. Namun walau dengan penghasilan yang pas- pas an
mereka tetap harus sabar dan menerima apa adanya.