Nama : Lia Badriya
NIM : 1402055131
Tittle : All the President’s Men
Sutradara : Alan J. Pakula
Produser : Wsalter Coblenz
Penulis : William Goldman. Buku Bob Carl
Bernstein
Pemeran : Dustin Hoffman, Robert Redfold, Jason Warden, Hal
Holbrook,
Jane Alexander, and Martin Balsam
Musik : David Shire
Senematografi : Gordon
Willis
Penyuting : Robert L. Wolfe
Distributor : Warner Bros
Tanggal Rilis : 4
April 1976
Durasi : 138 Menit
Negara : Amerika Serikat
Bahasa : Inggris
Anggaran : $ 8.5 Juta
Pendapatan Kotor : $
70.6 Juta (Amerika Serikat)
All the President’s Men adalah film
tahun 1976 yang didasarkan pada novel berjudul All the President’s Men karya
Bob Woodward dan Carl Bernstein, dua orang jurnais yang menyelidiki skandal
Watergate untuk Washington Post. Film ini dibintangi oleh Robert Redfold dan
Dustin Hoffman sebagai Woodward Bernstein.
Film ini menceritakan sesuatu
kejadian nyata yang benar-benar terjadi pada tahun 70’an yang menceritakan dua
orang wartawan di media The Washington Post, berjuang keras/memperjuangkan
kebenaran pada kasus korupsi. Wartawan tersebut bernama Bob Woodward dan Carl
Bernstein, wartawan ini mencari informasi menyelidiki kasus korupsi Watergate
serta mencari orang-orang yang terlibat melakukan investigasi pada kasusu
Watergate, tidak mudah untuk mendapatkan informasi bagi kedua wartawan ini
lantaran banyak kendala, dan tidak mudah untuk membuat narasumber untuk
mengakui siapa-sipa saja yang terlibatdalam kasus Watergate, dan tidak gampang
ketika kedua wartawan itu membuka dan membongkar dokumen, catata, nomor
telepon, kartu perpustakaan hanya untuk mendapat data-data akurat. Pada
kenyataannya melibatkan orang nomor 1 di negara adikuasa ini yaitu Presiden
Richard Nixon tersebut terlibat. Kemudian pemberitaan yang tertulis oleh Bob
Woorward dan Carl Bernstein mengakibatkan pengunduran diri Nixon, sehingga
Nixon lengser dari kursi kepresidenan. Laporan Bob Woorward dan Carld Bernstein
mereka tulis dalam buku dengan judul yang sama berjudul, All The President’s
Men (1974).
Kisah yang menceritakan seorang
wartawan ini yang ingin mengangkat kasus pencurian Watergate yang melibatkan
orang dalam atau mantan petinggi-petinggi Presiden Richard nixon.
Dalam
kasus pencurian ini tertangkap lima orang tersangka yang juga terlibat dalam kegiatan
CIA, yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson yang dulunya bekerja sebagai
seorang konsultan Gedung Putih selain itu juga seorang penulis dan Agen CIA.
Kelima tersangka ini dibawa kepengadilan untuk di proses dan dimintai keterangan,
mendengar itu Woodward segera pergi kepengadilan dan mendengarkan dan melihat
apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut.
Di ruang itu dia bertemu dengan
seorang saksi yang dihadirkan, ia segera menanyakan bukti-bukti atau informasi
tentang kasus yang sedang terjadi. Tapi saksi malah menghindar dan meminta
Woodward menghentikan peliputannya mengenai kasus ini.
Bukti yang masih belum cukup untuk
mengungkap dakta Woodward pun kembali ke kantor dan mempresentasikan kepada
Pimpinan Redaksi tapi informasi yang ia dapatkan malah menjadi ecehan
orang-orangm sampai-sampai ia diancam dari Washington Post. Woodward yang baru
sembilan bulan bekerja masih di anggap remeh orang orang-orang di sekitar
tempat ia kerja.
Disinilah kisah bermula ketika ia
berambisi untuk membongkar kebenaran tentang berita yang ia dapat ia menulis
berbagai bukti dengan mesin TIK nya dan meletakkannya di meja salah satu staf
dikantornya tapi kertas yang ia tulis malah dibawa oleh salah satu karyawan
lainnya. Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam hatinya dan ia pun kembali
menulis bukti yang lainnya dan kembali meletakkan tulisan tersebut di tempat
semula, dan kemudia ia memperhatikan salah satu karyawan yang tdi mengambil
tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan nya
Woodward. Melihat hal itu Woodward langsung menghampiri karyawan tersebut dan
menanyakan apa maksud orang itu mengambil tulisannya.
Setelah
sampai di meja karyawan senior tersebut ia terkejut ternyata karyawan itu
mengambil bukti tulisan Woodward ke dalam tulisannya. Woodward merasa tidak
senang dan merampas tulisannya kembali. Woodward pun kembali kemejanya tapi
karyawan tadi menyusulnya ia menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodward
dan dari sinilah awal dari persahabatan mereka, Woodward bertemu dengan Carl
Berninstein yang juga menjabat sebagai wartawan di Washington Post.
Setiap
hari merekan mencari bukti untuk memperkuat berita tulisan mereka selagi orang
yang mereka kenal mereka hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun
yang mau memberikan informasi yang sejelasnya. Sampai suatu hari mereka
menemukan teman kerja yang ternyata pernah berhubungan dengan salah satu
tersangka. Mereka meminta perempuan ini memberi informasi tentang orang-orang
yang terlibat di Gedung Putih. Awalnya mereka juga sempat ditolak oleh
perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang
mereka butuhkan.
Dari
data yang didapat inilah mereka memulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi
satu persatu dari daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya
menolah untuk dimintai keterangan karena beberapa dari mereka tidak percaya
bahwa Woodward dan Carl adalah wartawan dari Washington Post melainkan dari New
York Time. Sampai suatu hari terjadilah rapat redaksi yang membicarakan kasus
yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodward dapatkan belum
banyak mereka malah dimarahi.
Begitu
berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahwa yang mengancam keselamatan
mereka karna mengangkat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak
membuat mereka putus asa sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah
satu mantan petinggi digedung putih dan menanyakan kembali tentang rekayasa ini
awalnya perempuan ini tidak mau bertemu dengan Carl lagi tapi Carl berpura-pura
datang hanya untuk bertemu dan minum kopi akhirnya perempuan ini mempersilahkan
ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha untuk mengorek informasi dengan
kecerdikannya sedikit teka-teki terpecahkan juga.
Carl
membawa bukti yang ia dapatkan ke pada Woodward disinilah mereka mulai menulis
tapi ternyata bukti yang di dapatkan masih harus di pecahkan agar dapat menjadi
fakta yang jelas, dan akhirnya mereka sepakat untuk menemui perempuan tadi.
Setelah bukti benar-benar jelas mereka segera menulis di Washington Post dari
sinilah mereka berhasil memecahkan kasus tersebut dan menjatuhkan Presiden
Richard Nixon dengan berita yang setiap hari terbitnya di Washington Post.