Jumat, 05 Juni 2015

NAMA    : DEWI YUSTIN PADAUNAN
NIM        : 1402055150



All The President Men
Sutradara : Alan J. Pakula
Pemeran : Robert Redford, Dustin Hoffman, Jason Robards
Rilis : 1976
Genre : Drama, history, mystery

All The President’s Men merupakan sebuah film jurnalistik. Melalui film ini, kita dapat mengetahui bagaimana pekerjaan sehari-hari seorang wartawan dalam memburu berita.kekuatan sesungguhnya dari film ini adalah ceritanya yang mengalir dengan sangat baik meskipun penonton sangat memerlukan pengetahuan sejarah Skandal Watergate yang mumpuni untuk benar-benar memahami film ini secara keseluruhan. Skandal Watergate adalah salah satu skandal politik yang paling menggemparkan dalam sejarah pemerintahan Amerika Serikat. Kasus ini berawal dari dipergokinya 5 orang pencuri yang tertangkap basah sedang menyusup ke komplek perhotelan Watergate yang merupakan basis dari Partai Demokrat. Investigasi menjadi semakin meluas sampai berdampak pada mundurnya Presiden Nixon dari jabatannya pada tahun 1974 (pertama kalinya dalam sejarah seorang Presiden AS mengundurkan diri). Kasus itu bisa terungkap berkat kontribusi besar dari dua orang wartawan muda harian Washington Post, yakni Bob Woodward dan Carl Bernstein.
Sebagai seorang wartawan, terlebih pegiat pers mahasiswa, kredibilitas seorang wartawan dipertaruhkan dalam tulisan. Maka koreksi dari teman sesama wartawan sangat penting sebelum disiarkan ke khalayak. Masyarakat akan bisa menilai kualitas wartawan bahkan juga media tempat ia bernaung. Jika saja tulisan yang dibuat kacau, bisa jadi seorang wartawan akan berperkara di Dewan Pers dan citra media yang bersangkutan akan memburuk. Namun, apabila sebuah tulisan dapat dipahami maksud, arah, dan substansinya, reputasi wartawan dan media yang bersangkutan juga meningkat. Maka, aturan mengenai penulisan teras berita, tubuh berita, struktur kalimat, EYD, dan lain-lain mesti diperhatikan betul-betul jika tak ingin bersinggungan dengan keredaksian dan publik tentunya.
Proses wawancara pada tingkat yang lebih sulit pun menghadang dua wartawan ini. . Mereka mewawancara puluhan orang yang bekerja di bagian keuangan pemerintahan untuk mengetahui aliran dana sebesar $25.000 tersebut. Mereka melakukannya Door to door. Putus asa hampir menghinggapi perasaan dua orang ini, tapi wawancara demi wawancara terus mereka lakukan. Akhirnya, mereka menemukan orang yang bersedia mengungkap untuk apa aliran dana tersebut. Ternyata dana itu digunakan untuk kegiatan spionase dalam kasus Watergate. Bayangkan, untuk mengetahui sebuah aliran dana saja, mereka berdua mesti mewancara puluhan orang bahkan sampai larut malam.

    Bernstein dan Woodwart juga serius dengan perkembangan infomasi terkait Watergate. Berita yang baik tentunya tak mencakup kulit luar, tapi mendalam dan terus diikuti perkembangannya, inilah follow up. Jika tidak demikian, tak mungkin dua wartawan ini dianugrahi penghargaan Putlizer. Betapa tidak, berita yang ditulis dua wartawan ini mengungkap pelaku kriminal yang melibatkan pejabat tinggi pemerintah, sampai tuntas, berakhir di pengadilan, dan Nixon menyerah.