Rabu, 03 Juni 2015



NAMA : ROCHMATUL IQBAL
NIM : 1402055135



RESENSI FILM ALL PRESIDENT MEN

 Perjuangan wartawan sejati

    Kisah yang menceritakan tentang seorang wartawan dari Washington Pos yang bernama Bob Woodwart yang ingin mengangkat kasus pencurian Watergerte yang melibatkan orang dalam atau mantan petinggi-petinggi Presiden Richard Nixon. Dalam kasus pencurian ini tertangkap lima orang tersangka yang juga terlibat dalam kegiatan CIA, yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan Gedung putih selain itu juga seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke pengadilan untuk di proses dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke pengadilan dan mendengarkan dan melihat apa yang sedang terjadi dDi ruang inilah ia bertemu dengan seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-bukti atau informasi tentang kasus yang sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan meminta Woodwart menghentikan peliputannya mengenai kasus ini.
         Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan dipecat dari Washington Post. Woodwart yang baru sembilan bulan bekerja di situ terbilang masih dianggap remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya.
        

                 Disinilah kisah bermula ketika ia masih berambisi untuk membongkar kebenaran tentang beita yang ia dapat ia menulis berbagai bukti dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf dikantornya tapi kertas yang ia tulis malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya. Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan kembali meletakan tulisan tersebut di tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu karyawan yang tadi mengambil tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan woodwart. Melihat hal itu woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa maksud orang itu mengambil tulisannhya.
         
          


          Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia ternyata karyawan itu mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa tidak senang dan merampas tulisannya kembali. woodwartpun kembali ke meja nya tapi karyawan tadi kembali menyusul ia menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal dari persahabatan mereka, Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai wartan di Washington Pos.
         
        
            Setiap hari mereka mencari informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi orang yang mereka kenal mereka hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau memberikan informasi yang sejelasnya. sampai pada sutu hari mereka menemui teman sekerja yang ternyata pernah berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan informasi tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat ditolak oleh perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka butuhkan.
         
         
          Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu dari daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai keterangan karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan dari Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi yang membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan belum banyak mereka malah di marahi.
         
      
       Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan menanyakan kembali tentang Re-Rekayasa ini awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi tapi Carl berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini mempersilakan ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya sedikit teka-teki terpecahkan juga.
        
      Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya, dan akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas mereka segera menuliskan berita di Washington Post. dan dari sinilah mereka berhasil memecahkan kasusu tersebut dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap hari terbit di Washington Post.
.