NIM : 1402055160
Jam Malam ku Menjadi
Siangku
Malam
seakan menangis tetes embun membasahi setiap titik aspal jalan. Di salah satu
jalan di M. Yamin di sudut pinggir jalan
dibawah pohon, terlihat beberapa orang sedang memilih beberapa jenis sampah.
Sukoy
salah satu dari beberapa orang yang memulungi sampah di situ mengatakan,”Hidup
itu penuh dengan perjuangan dek”.”Ujar Sukoy sewaktu ditanya mengapa memulung.
Pria yang berumur 40 tahun ini menjalani aktifitas nya mulai pukul 23.00-03.00
karena pada saat itulah orang-orang sekitar membuang sampah di tong sampah umum
yang disediakan pemerintah dan juga belum ada truk sampah yang mengambil sampah
di daerah tersebut.
Bermodalkan
senter yang di taruh di kepala, Sukoy dan teman-temannya memilah antara sampah
pelastik dan sampah basah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Sukoy rela
mengganti jam malamnya menjadi siang. Dia bekerja menjdai pemulung dan
mengumpulkan sampah pelastik, yang kemudian setelah terkumpul akan dijual ke
pengepul untuk di daur ulang. Tidak ada penghasilan tetap dalam pekerjaan ini,
namun Sukoy adalah seorang pekerja keras, siang harinya biasa ia gunakan untuk
bekerja sebagai tukang bangunan, dimana saja, tergantung borongan dan temannya
mengajak. Dan setelah malam dia kembali menjadi pemulung.
“Saya
sendiri tinggal di rumah teman yang sederhana di jl. Sempaja dan saya juga
belum punya keluarga, entah belum ketemu jodoh atau belum ada yang mau sama
saya”. Kata Sukoy sambil tertawa menikmati pekerjaannya ketika ditanya untuk
siapa bapak bekerja.