Rabu, 03 Juni 2015



Nama    : Dewi Desyanti
Nim        : 1402055167



All The President’s Men
Integritas  Sang  Jurnalis


Pengunduran diri dan lengsernya Presiden Richard Nixon dari kursi kepresidenan yang dimuat pada film berjudul : “ All The President’s Men”, merupakan salah satu reportase investigasi terbaik dalam sejarah pers dunia. Kisah 2 wartawan hebat yakni Bob Woodward dan Carl Bernstein dalam penyelidikan korupsi Watergate untuk media Washington Post, yang menjatuhkan Presiden AS Richard Nixon.
All The President’s men merupakan sebuah film jurnalistik yang sangat bagus. Melalui film ini, kita dapat mengetahui bagaimana pekerjaan sehari-hari seorang wartawan dalam memburu berita. Kekuatan sesungguhnya dari film ini adalah ceritanya yang mengalir dengan sangat baik meskipun beberapa penonton akan mengalami sedikit kesulitan untuk benar-benar memahami film ini secara keseluruhan.
Film ini menceritakan suatu kejadian yang menceritakan bagaimana dua orang wartawan  di media The Washington Post, berjuang keras atau memperjuangkan kebenaran pada suatu kasus korupsi, wartawan ini mencari informasi, menyelidiki kasus korupsi watergate, serta mencari orang-orang yang terlibat melakukan investigasi pada kasus Watergate, tidak mudah mendapatkan informasi bagi kedua wartawan ini karena banyaknya kendala yang mereka hadapi, dan tidak mudah membuat narasumber untuk mengakui siapa-siapa saja yang terlibat dalam kasus Watergate, dan tidak mudah ketika kedua wartawan itu membuka dan membongkar dokumen, catatan, nomor telepon dan kartu perpustakaan hanya untuk mendapatkan data-data akurat. Pada kenyataannya melibatkan orang nomor satu di negara adikuasa ini yaitu President Richard Nixon terbukti terlibat.
Woodward, yang kala itu hadir dalam persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama James Mc.Cord adalah pensiunan konsultan keamanan CIA. Semakin ditelusuri, bukti yang didapat pun semakin menunjukan bahwa adanya keterlibatan pemerintahan Richard Nixon, termasuk penasehat khusus Presiden dan beberapa pejabat penting lainya. Setelah melakukan beberapa wawancara dan data tertulis pun semakin banyak, kini saatnya Woodward dan Bernstein menunjukan hasil liputannya.
Woodward dan Bernstein merasa sangat yakin dengan hasilnya, mereka juga menduga berita ini akan menjadi sangat eksklusif, namun pimpinan Washington Post mengira tak ada yang istimewa dalam hasil peliputan tersebut. Alhasil berita tentang Watergate tidak jadi diterbitkan, tentu saja Woodward dan Bernstein merasa kecewa, namun meski tidak jadi diterbitkan Woodward dan Bernstein tak menghentikan langkahnya. Hingga Woodward mulai menghubungi beberapa kenalannya digedung putih untuk mencari informasi.
Hingga tiba saat nya untuk pertemuan rahasia dengan dalam pemerintahan di agendakan, orang tersebut jugalah yang akan menjadi informan dari Woodward dan Bernstein. Orang tersebut bernama Deep Throat dan Woodward ingin Deep Throat untuk mengungkapkan segala yang diketahuinya tentang skandal watergate. Pemberitaan tentang skandal Watergate akhirnya tersiar dan membuat gempar seisi gedung putih.
Aksi dari dua wartawan ini menyeret beberapa nama penting dipemerintahan. Mulailah  terkuak konspirasi pejabat penting pemerintahan dalam kasus Watergate. Dalam proses peliputannya Woodward dan Bernstein banyak menemukan penghalang seperti dimata matai dan diawasi gerak geriknya oleh penjaga keamanan gedung putih. Banyak orang yang enggan untuk mengungkapkan kebenaran saat diwawancara karena, agen khusus negara mencoba menekan beberapa orang yang terlibat untuk mengunci rapat mulutnya tentang kasus Watergate tersebut.
Dibawah tekanan politik dari pihak gedung putih atas pemberitaan yang dikeluarkan oleh Washington Post tidak membuat Woodward dan Bernstein berhenti dan mereka masih berada pada jalurnya, malahan berita demi berita sekamin menyulitkan beberapa pejabat gedung putih untuk menutupi skandal Watergate. Nama-nama yang Woodward dan Bernstein cantumkan dalam tulisan mereka perlahan mulai terseret ke meja hijau. Akhirnya didalam persidangan nama-nama yang dicantumkan oleh Woodward dan Bernstein dinyatakan bersalah dan presiden Richard Nixon terbukti terlbat.
Pemerintahan Nixon ambruk, kekuatannya melemah. Hingga pada tanggal 9 agustus 1974, Richard Nixon menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden negara yang bergelar Adidaya tersebut.
Permasalahan pokok dari film All The President’s Men adalah filim ini berisi tentang politik dibalik kampanye, dimana rekayasa politik itu selalu ada, siapa yang cerdik, siapa yang bisa mencari kesempatan, dan siapa yang paling lihai, dialah yang akan berhasil menjadi orang nomor satu atau pemenang. Bagaimana caranya untuk bertahan dan selalu ada yang namanya misteri disetiap kegiatan politik. Didalam film ini melibatkan media sebagai ide cerita dan kegiatan jurnalisme sebagai faktor yang menarik dalam film ini.

Data film
Sutradara : Alan j. Pakula
Produser : Walter Coblenz
Pemeran utama : Dustin Hoofman dan Robert Redford
Sineas : Warner Bros
Tanggal rilis : 4 April 1976
Genre : Drama, History
Durasi : 138 menit