Kamis, 28 Mei 2015




Nama : Adnan Rico Saputra
Nim : 1402055161
Warsito, Sang Tulang Punggung Keluarga


Pagi belum datang Warsito telah sibuk meramu adonan miliknya, diaduk-aduknya adonan itu hingga bercampur rata, peluh keringat pun mengalir di sekujur tubuhnya. Warsito adalah perantau asal Surabaya yang mengadu nasib di Samarinda. Setiap hari Warsito berjualan pentolan untuk membiayai hidupnya serta ibu dan satu orang adiknya. Ayah Warsito telah meninggal dunia, sebagai anak sulung dan laki-laki sendiri di rumahnya mengharuskan Warsito menjadi tulang punggung untuk keluarganya.
Bekerja menjadi penjual pentol di perantauan tak pernah terpikirkan oleh Warsito. Cita-cita Warsito adalah menjadi seorang tentara. Sempat ingin mendaftar menjadi tentara tetapi niatnya pun diurungkan karena mendadak ayahnya meninggal dan membuatnya harus bekerja menggantikan ayahnya.




Berikut kutipan wawancara saya bersama mas Warsito :

Adnan (Wartawan)
Nama lengkapnya siapa mas?
Warsito ( Narasumber)
Warsito mas.
Adnan (Wartawan)
Sudah lama berjualan pentol mas?
Warsito ( Narasumber)
Yah sudah hampir setahun lebih mas.
Adnan (Wartawan)
Pekerjaan terakhir sebelum bekerja sebagai penjual pentol apa mas?
Warsito ( Narasumber)
Dulu saya di kampung sempat jadi buruh bangunan mas.
Adnan (Wartawan)
Apakah dari awal sudah berjualan pentol memakai motor?
Warsito ( Narasumber)
Tidak mas, awalnya saya berjualan sambil jalan kaki. Pas duit sudah terkumpul baru saya beli motor ini.
Adnan (Wartawan)
Apakah sudah lama berjualan pentol di area unmul ini?
Warsito ( Narasumber)
Saya baru berjualan disini selama 3 hari mas.
Adnan (Wartawan)
Sebelum berjualan di unmul biasanya berjualan dimana mas?
Warsito ( Narasumber)
Sebelumnya di SMA 10 mas.
Adnan (Wartawan)
Sejak pukul berapa anda membuat adonan pentol ini?
Warsito ( Narasumber)
Biasanya saya membuat adonan sebelum subuh.
Adnan (Wartawan)
Modal untuk berjualan berapa sehari mas?
Warsito ( Narasumber)
Kalau untuk modal biasanya habis  200rb mas.
Adnan (Wartawan)
Keuntungan dari berjualan pentol berapa sehari?
Warsito ( Narasumber)
Yah kira-kira antara 150-200rb mas.
Adnan (Wartawan)
Ide berjualan pentol ini muncul dari mana?
Warsito ( Narasumber)
Yah dari saya sendiri, kebetulan dulu pernah bekerja dengan orang yang berjualan pentol juga.
Adnan (Wartawan)
Mulai berjualan dari pukul berapa dan selesai pukul berapa?
Warsito ( Narasumber)
Saya berjualan dari pukul setengah 9 sampai paling mentok jam 6 sore.
Adnan (Wartawan)
Apakah sering menghadapi hambatan ketika berjualan?
Warsito ( Narasumber)
Yah hambatan sih selalu ada mas, mulai dari ban bocor hingga mesin motor yang gak mau nyala.
Adnan (Wartawan)
Usia sekarang berapa mas?
Warsito ( Narasumber)
22 tahun mas.
Adnan (Wartawan)
Apakah sudah menikah mas?
Warsito ( Narasumber)
Belum mas.
Adnan (Wartawan)
Apakah warga asli samarinda atau perantau?
Warsito ( Narasumber)
Saya perantau dari Surabaya mas.
Adnan (Wartawan)
Sudah lama merantau di Samarinda?
Warsito ( Narasumber)
Yah kira-kira sudah hamper setahun enam bulan mas.
Adnan (Wartawan)
Pendidikan terakhir anda apa mas?
Warsito ( Narasumber)
SMA mas.
Adnan (Wartawan)
Tinggal dimana sekarang mas?
Warsito ( Narasumber)
Sekarang saya ngontrak rumah di jalan perjuangan mas.
Adnan (Wartawan)
Apakah anda merokok?
Warsito ( Narasumber)
Alhamdullilah tidak mas.
Adnan (Wartawan)
Hasil keuntungan dari berjualan pentol anda gunakan buat apa mas?
Warsito ( Narasumber)
Selain saya nikmati sendiri, juga saya kirim ke kampung untuk ibu saya sekaligus untuk membiayai adik saya yang masih sd untuk bersekolah mas.
Adnan (Wartawan)
Bisakah anda ceritakan mengapa memilih merantau dan bekerja di samarinda?
Warsito ( Narasumber)
Sebelum saya merantau ke Samarinda sebenarnya saya ingin masuk tentara mas, tetapi mendadak ayah saya meninggal dan membuat saya menjadi tulanga punggung keluarga. Akhirnya niat saya untuk menjadi tentara saya urungkan dan lebih memilih untuk bekerja. Kebetulan ada teman yang mengajak saya untuk merantau ke samarinda. Hingga akhirnya saya berjualan pentolan.
Adnan (Wartawan)
Jika tidak berjualan pentol lagi apa yang akan dilakukan?
Warsito ( Narasumber)
Palingan saya akan pulang kampung mas.
Adnan (Wartawan)
Kapan terakhir kali pulang kampong mas?
Warsito ( Narasumber)
Selama merantau di Samarinda ini tidak pernah sama sekali mas.
Adnan (Wartawan)
Apakah anda rindu keluarga yang di kampung?
Warsito ( Narasumber)
Kalau itu sih pasti mas.
Adnan (Wartawan)
Apakah sering juga berkomunikasi dengan keluarga di kampung?
Warsito ( Narasumber)
Iya mas, tiap saat.
Adnan (Wartawan)
Oke mas, terima kasih untuk wawancaranya. Semoga sukses untuk jualannya.
Warsito ( Narasumber)
Iya mas, sama-sama.