Selasa, 02 Juni 2015

Nama    : Muhammad Rizal

NIM    : 1402055160




Penjual Perantau
IMG_20150120_132239.jpgMerantau dari bagian Utara ke Timur untuk mencari rezeki demi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Menjadikan Amir (36) sebagai penjual es krim keliling sebagai mata pencahariannya. Memilih jl. Perjuangan 2 sebagai tempat mangkalnya dimana di situ ada sebuah Sekolah Menengah Kejuruan Atas Kesehatan (SMK, Kes). Lalu setelah itu dia berkeliling hingga es yang dia bawa habis terjual.

Pewawancara  : Muhammad Rizal
Nim     : 1402055160
Tanya  : sejak kapan anda mulai berjualan.?
Jawab  : sudah lumayan lama dari tahun (2000) sampai sekarang.
Tanya  : kenapa es nya bisa seenak ini yah.?
Jawab  : jelas enak kalau saya yang buat.”sambil tertawa”
Tanya  : apa saja modal yang di butuhkan ketika pertama kali berjualan.?
Jawab  : yang terpenting harus tahu dulu cara buat es nya, kemudian motor serta gerobak khusus untuk modal berkeliling.
Tanya  : biasanya anda kalau berjualan, dalam sehari dapat keuntungan berapa.?
Jawab  : biasanya sih tergantung dari cuaca. Kalau panas terik seperti sekarang biasa saya dapat keuntungn sekitar 500 ribu dek.
Tanya  : kira-kira dengan keuntungan segitu menurut bapak apakah sudah cukup.?
Jawab  : ya, alhamdulillah cukup untuk menafkahi istri dan anak saya satu dek. Cuman kan yang namanya manusia kan selalu kurang dek, tidak pernah cukup.
Tanya  : anak anda umur berapa.?
Jawab  : baru kelas 3 sekolah dasar (SD)
Tanya  : anda disini tinggal dimana.?
Jawab  : saya merantau dek, di sini saya tinggal di jl. Musosalim.
Tanya  : anda berasal dari mana.?
Jawab  : saya dari bulungan dek.
Tanya  : kenapa anda tidak berjualan di sana saja pak.?
Jawab  : dulu itu disana sudah banyak yang berjualan seperti ini. Karna itu saya pindah.
Tanya  : kenapa bapak tidak mencoba berjualan yang lain saja pak.?
Jawab  : yang saya bisa hanya membuat es krim saja dek.
Tanya  : bapa pernah tidak kena tegur Pol PP atau semacam nya pada saat berjualan.?
Jawab  : pernah sih dek waktu saya berjualan di Sd 010, ternyata pada saat itu juga ada razia.
Tanya  : jadi, apa yang bapak lakukan ketika itu.?
Jawab  : ya, kabur dek.”menjabab sambil memancarkan senyum licik”.
Tanya  : kira-kira apa harapan bapak kedepannya dengan usaha bapak ini.?
Jawab  : ya, sudah jelas saya kepengennya dagangan saya laris terus, jadi keuntungan saya juga menetap.