NIM : 1402055160
Penjual Perantau
Merantau
dari bagian Utara ke Timur untuk mencari rezeki demi kebutuhan hidupnya dan
keluarganya. Menjadikan Amir (36) sebagai penjual es krim keliling sebagai mata
pencahariannya. Memilih jl. Perjuangan 2 sebagai tempat mangkalnya dimana di
situ ada sebuah Sekolah Menengah Kejuruan Atas Kesehatan (SMK, Kes). Lalu
setelah itu dia berkeliling hingga es yang dia bawa habis terjual.
Pewawancara : Muhammad Rizal
Nim :
1402055160
Tanya : sejak kapan anda mulai berjualan.?
Jawab : sudah lumayan lama dari tahun (2000) sampai
sekarang.
Tanya : kenapa es nya bisa seenak ini yah.?
Jawab : jelas enak kalau saya yang buat.”sambil
tertawa”
Tanya : apa saja modal yang di butuhkan ketika
pertama kali berjualan.?
Jawab : yang terpenting harus tahu dulu cara buat es
nya, kemudian motor serta gerobak khusus untuk modal berkeliling.
Tanya : biasanya anda kalau berjualan, dalam sehari
dapat keuntungan berapa.?
Jawab : biasanya sih tergantung dari cuaca. Kalau
panas terik seperti sekarang biasa saya dapat keuntungn sekitar 500 ribu dek.
Tanya : kira-kira dengan keuntungan segitu menurut
bapak apakah sudah cukup.?
Jawab : ya, alhamdulillah cukup untuk menafkahi
istri dan anak saya satu dek. Cuman kan yang namanya manusia kan selalu kurang
dek, tidak pernah cukup.
Tanya : anak anda umur berapa.?
Jawab : baru kelas 3 sekolah dasar (SD)
Tanya : anda disini tinggal dimana.?
Jawab : saya merantau dek, di sini saya tinggal di
jl. Musosalim.
Tanya : anda berasal dari mana.?
Jawab : saya dari bulungan dek.
Tanya : kenapa anda tidak berjualan di sana saja
pak.?
Jawab : dulu itu disana sudah banyak yang berjualan
seperti ini. Karna itu saya pindah.
Tanya : kenapa bapak tidak mencoba berjualan yang
lain saja pak.?
Jawab : yang saya bisa hanya membuat es krim saja
dek.
Tanya : bapa pernah tidak kena tegur Pol PP atau
semacam nya pada saat berjualan.?
Jawab : pernah sih dek waktu saya berjualan di Sd
010, ternyata pada saat itu juga ada razia.
Tanya : jadi, apa yang bapak lakukan ketika itu.?
Jawab : ya, kabur dek.”menjabab sambil memancarkan
senyum licik”.
Tanya : kira-kira apa harapan bapak kedepannya
dengan usaha bapak ini.?
Jawab : ya, sudah jelas saya kepengennya dagangan
saya laris terus, jadi keuntungan saya juga menetap.