Selasa, 02 Juni 2015

Nama               : Dwi Indah Astuti
Nim                  : 1402055137


Perjuangan Seorang Ibu Penjual Jamu Yang Tak Kenal Lelah
 
20150322_172159.jpg

“Jamuu, jamuu..”. Itu adalah kalimat yang setiap pagi keluar dari mulutnya. Dengan menggunakan pakaian sederhana dan sarung untuk menutup kepalanya dari terik matahari, dia mendorong gerobaknya yang berisikan botol-botol jamu dan beberapa jenis makanan ringan seperti bakwan, tempe goreng tepung dan juga kerupuk yang tergantung dipinggir gerobaknya itu mengelilingi perumahan, dari satu gang ke gang yang lain.

     Suyati, wanita yang berumur 50 tahun ini adalah seorang tukang jamu keliling di daerah perumahan Pasar Kemuning Loa Bakung, Samarinda. Jamu-jamu yang ia jajakan merupakan racikan tangannya sendiri. Ibu Suyati mulai berjualan jamu sekitar 9 tahun silam, tepatnya ketika suami beliau sudah tidak dapat bekerja lagi yang dikarenakan penyakit Diabetes yang ia idap.

    Tidak hanya berjualan jamu, ibu yang kerap disapa “mama Dian” ini juga pandai dalam memijat. Saat ini ia adalah tulang punggung untuk keluarganya. Pekerjaan sebagai tukang jamu ini dia kerjakan dengan penuh ikhlas dan semangat untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya untuk kedepannya agar bisa menjadi lebih baik dari pada dirinya yang hanya lulusan SMP.
    “Bulek mah ya gini neng, apa aja kerjaannya asalkan itu halal, bulek kerjakan. Yang penting bulek bias nyekolahin anak-anak bulek sampai tinggi.” Ungkap wanita paruh baya itu sambil tersenyum.

     Dari hasil berjualan jamu, ia membawa uang rata-rata  Rp. 50.000,00-per hari. Sebagian ditabung untuk biaya sekolah anak-anaknya, sisanya untuk kebutuhan sehari-hari dan pengobatan suaminya. Namun, ia mengaku perjuangannya masih panjang dan tidak akan berhenti bekerja sebelum seluruh anaknya menyelesaikan sekolah dan berumah tangga. Sebuah perjuangan yang tak mengenal lelah dari seorang Ibu.