Kamis, 04 Juni 2015

Kamila Kusmeinar Tyas Asih Rijono
1402055128




UJIAN MAH GAMPANG!


            Kesibukan para pejabat di sekolah-sekolah termasuk sekolah dasar dan menengah yang ada di Samarinda semakin menggebu-gebu yakni ujian sudah semakin dekat. Kementerian Pendidikan tengah sibuk pula memikirkan tentang ujian-ujian yang akan dihadapi siswa yang akan dihadapi sekisaran bulan Maret dan April 2015 mendatang.
            Menurut pengamat pendidikan Samarinda, Kalimantan Timur tidaklah sulit bagi para siswa walau telah dikabarkan dari pusat pendidikan Kemendiknas yang telah mengatur stratifikasi mengenai ujian nasional sejak akhir 2014 lalu. Kabarnya Mendikbud telah merubah kriteria kelulusan tidak lagi penting di tahun 2015 dan ujiannya berupa ujian online.
“Sekarang sudah jelas dasar UN itu dari Permendikbud No. 32 2013 tentang perubahan PP No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Ujian Nasional Pendidikan yang dirubah dalam Permendikbud No. 144 tahun 2014 tentang kriteria kelulusan dalam Ujian Nasional pada sekolah menengah pertama dan seterusnya.”, tegas Bapak Drs. Nanang Rijono yang ditemui Kamis (26/2/2015) di Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim.
            Kenyataannya untuk menggunakan sistem online ujian nasional sangatlah efektif tetapi ada kendala yang dimiliki oleh persiapannya yang dijelaskan pengamat pendidikan ini yang sangat update mengenai perkembangan pendidikan kususnya di Samarinda. “Ujian nasional online itu adalah suatu yang bagus. Ini bisa dipakai untuk model ujian yang memanfaatkan perkembangan IT, kita tahu pada beberapa waktu lalu untuk penerimaan pegawai negeri saja menggunakan computer assisted test (CAT). Sekarang cara itu dapat digunakan untuk ujian. Rencananya pemerintah pendidikan akan melaksanakan untuk uji coba dulu kepada sekolah yang memenuhi syarat dulu yang memiliki fasilitas lebih.”, diungkapkan dengan sangat mudah di Kantor Konsultan Disdik Prov Kaltim Basuki Rahmat Samarinda.
Mungkin untuk di Kaltim harus perlu ditanggulangi lagi dari segi server dan arus listrik yang sering padam mendadak. Makanya baru uji coba saja. Karena siswa hanya akan diajarkan dahulu penggunaannya yang jauh berbeda dengan ujian tertulis seperti tahun lalu.”, tutupnya perjelas mengenai UN 2015.
           
            Begitu juga halnya di salah satu sekolah yang tengah sibuk di Kota Samarinda ialah sekolah IT SMK Negeri 7 Samarinda yang sedang cemas dan genjar untuk mempersiapkan mengenai ujian nasional yang menurutnya masih simpang siur dari pengumuman Pemerintah Pendidikan. Namun hal ini tidak meresahkan para siswa dalam menghadapi ujian yang akan dihadapinya. Untuk sekolah kejuruan, para siswa juga tengah mempersipakan diri untuk menghadapi lebih dulu ujian praktik kejuruan sesuai jurusannya.
            “Menurut saya sih yang lebih menantang itu UKK-nya (Ujian Kompetensi Kejuruan) ya, kebetulan pengujinya adalah dosen luar yang akan menilai hasil kami nanti. Seperti skripsi saja yang kami sudah hadapi. Untuk ujian nasional guru-guru juga sudah memberi tahu kami dan nilainya 50:50 dengan ujian sekolah jadi kami siap aja karena sudah sering dilakukan disekolah dulu.”, begitu tanggapan Putu, siswa kelas XII jurusan RPL II di SMKN7. “Asal tidak mati listriknya aja, semua aman.”, lanjutnya dengan santai.