1402055128
UJIAN MAH GAMPANG!
Kesibukan
para pejabat di sekolah-sekolah termasuk sekolah dasar dan menengah yang ada di
Samarinda semakin menggebu-gebu yakni ujian sudah semakin dekat. Kementerian
Pendidikan tengah sibuk pula memikirkan tentang ujian-ujian yang akan dihadapi
siswa yang akan dihadapi sekisaran bulan Maret dan April 2015 mendatang.
Menurut
pengamat pendidikan Samarinda, Kalimantan Timur tidaklah sulit bagi para siswa
walau telah dikabarkan dari pusat pendidikan Kemendiknas yang telah mengatur
stratifikasi mengenai ujian nasional sejak akhir 2014 lalu. Kabarnya Mendikbud
telah merubah kriteria kelulusan tidak lagi penting di tahun 2015 dan ujiannya
berupa ujian online.
“Sekarang sudah jelas dasar UN itu dari Permendikbud No. 32 2013 tentang perubahan PP No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Ujian Nasional Pendidikan yang dirubah dalam Permendikbud No. 144 tahun 2014 tentang kriteria kelulusan dalam Ujian Nasional pada sekolah menengah pertama dan seterusnya.”, tegas Bapak Drs. Nanang Rijono yang ditemui Kamis (26/2/2015) di Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim.
“Sekarang sudah jelas dasar UN itu dari Permendikbud No. 32 2013 tentang perubahan PP No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Ujian Nasional Pendidikan yang dirubah dalam Permendikbud No. 144 tahun 2014 tentang kriteria kelulusan dalam Ujian Nasional pada sekolah menengah pertama dan seterusnya.”, tegas Bapak Drs. Nanang Rijono yang ditemui Kamis (26/2/2015) di Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim.
Kenyataannya
untuk menggunakan sistem online ujian
nasional sangatlah efektif tetapi ada kendala yang dimiliki oleh persiapannya
yang dijelaskan pengamat pendidikan ini yang sangat update mengenai perkembangan pendidikan kususnya di Samarinda. “Ujian nasional online itu adalah suatu yang bagus. Ini
bisa dipakai untuk model ujian yang memanfaatkan perkembangan IT, kita tahu
pada beberapa waktu lalu untuk penerimaan pegawai negeri saja menggunakan computer assisted test (CAT). Sekarang cara itu dapat digunakan untuk ujian.
Rencananya pemerintah pendidikan akan melaksanakan untuk uji coba dulu kepada
sekolah yang memenuhi syarat dulu yang memiliki fasilitas lebih.”,
diungkapkan dengan sangat mudah di Kantor Konsultan Disdik Prov Kaltim Basuki
Rahmat Samarinda.
”Mungkin untuk di Kaltim harus perlu ditanggulangi lagi dari segi server dan arus listrik yang sering padam mendadak. Makanya baru uji coba saja. Karena siswa hanya akan diajarkan dahulu penggunaannya yang jauh berbeda dengan ujian tertulis seperti tahun lalu.”, tutupnya perjelas mengenai UN 2015.
”Mungkin untuk di Kaltim harus perlu ditanggulangi lagi dari segi server dan arus listrik yang sering padam mendadak. Makanya baru uji coba saja. Karena siswa hanya akan diajarkan dahulu penggunaannya yang jauh berbeda dengan ujian tertulis seperti tahun lalu.”, tutupnya perjelas mengenai UN 2015.
Begitu
juga halnya di salah satu sekolah yang tengah sibuk di Kota Samarinda ialah
sekolah IT SMK Negeri 7 Samarinda yang sedang cemas dan genjar untuk mempersiapkan
mengenai ujian nasional yang menurutnya masih simpang siur dari pengumuman
Pemerintah Pendidikan. Namun hal ini tidak meresahkan para siswa dalam
menghadapi ujian yang akan dihadapinya. Untuk sekolah kejuruan, para siswa juga
tengah mempersipakan diri untuk menghadapi lebih dulu ujian praktik kejuruan
sesuai jurusannya.
“Menurut saya sih yang lebih menantang itu UKK-nya (Ujian
Kompetensi Kejuruan) ya, kebetulan pengujinya adalah dosen luar yang akan
menilai hasil kami nanti. Seperti skripsi saja yang kami sudah hadapi. Untuk
ujian nasional guru-guru juga sudah memberi tahu kami dan nilainya 50:50 dengan
ujian sekolah jadi kami siap aja karena sudah sering dilakukan disekolah
dulu.”, begitu tanggapan Putu, siswa kelas XII jurusan RPL II di SMKN7. “Asal tidak mati listriknya aja, semua aman.”,
lanjutnya dengan santai.