Selasa, 02 Juni 2015



SYARIF SAPUTRA
1402055153


WAWANCARA DENGAN PENJUAL SEMBAKO


            Ia menjual sembako di Jl. Pramuka 8 pada tahun 2001, awalnya ia cuman berjualan beras, gula dan tepung terigu saja. Namun seiring waktu ia memperluas dagangannya dengan menjual berbagai macam bahan makanan, maupun non food misalnya sabun, sikat gigi, shampo dan sebagainya.
            Sebut saja ibu Rasnah, perempuan asal Sulawesi Selatan ini tampak semangat menyambut kedatangan saya ditempatnya. Bersama suaminya Rudi ia mulai merantau ke Samarinda sejak tahun 1998, dan setelah menetap ia kemudian memulai usaha-usaha kecil seperti berjualan kerupuk, namun setelah beberapa tahun ia kemudian membeli rumah di Pramuka dan memulai usahanya ini.Karena kesabarannya dalam berdagang, setelah 2 tahun dagangannya yang mulanya hanya berisi beras dan gula, kini sudah jauh lebih banyak. Berikut petikan wawancaranya:
Saya: Permisi bu bisa minta sedikit waktunya tuk wawancara?
Ibu Rasnah: Iya dek silahkan, ada tugas wawancara yahh??
Saya: iya nih bu ada tugas dari kampus
Ibu Rasnah: ohh iyaa
Saya: ibu mulai merantau tahun berapa?
Ibu Rasnah: waktu itu saya dengan suami merantau ke Samarinda dari tahun 1998, ibu masih ingat waktu keluarga ibu sangat kesulitan jadi kami memilih merantau.
Saya: sejak kapan ibu memulai usaha ini?
Ibu Rasnah: saya memulainya sejak suami saya membeli rumah ini pada tahun 2001, dulu usaha kami hanya kecil-kecilan saja
Ibu Rasnah: awalnya ibu hanya bermodalkan rp. 500.000 saja
Saya: sekarang ini berapa omset pendapatan rata-rata ibu sebulan?
Ibu Rasnah: kalau bersihnya sih biasanya mencapai Rp. 5.000.000 perbulannya, perharinya kadang Rp. 200,000
Saya : wahh lumayan yahh bu untungnya,, apalagi kan disekitar kampus begini pastinya ramai
Ibu Rasnah: iya dekk,, alhamdulillah, doakan yahh biar usaha ibu makin lancar
Saya : iya bu aamiin, oya terima kasih bu sebelumnya atas kesediannya di wawancarai
Ibu Rasnah: iyaa dek sama-sama