Jumat, 05 Juni 2015



DATA FILM
Sutradara                     : Alan J.Pakula
Produser                      : Walter Coblenz
Pemeran Utama           : Dustin Hoffman dan Robert Redford
Tanggal rilis                 : 4 April 1976

            Film ini menceritakan kisah nyata tentang dua orang wartawan The Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein, yang melakukan investigasi pada kasus Watergate yang melibatkan orang nomor di negara yaitu, presiden Ricahrd Nixon. Kerja super keras dari dua wartawan ini berujung pada pengunduran diri Nixon dari kursi kepresidenan. Kerumitan reportasse spesial itu menginspirasi Alan J.Pakula untuk menangkan dalam film. Bob Woodward diperankan oleh Robert Redford dan Carl Bernastein diperankan oleh Dustman Hoffman. Penggarapannya yang cantik dan detail seperti kejadian sebenarnya, membuat film ini mendapatkan penghargaan Oscar pada tahun 1976. Film ini memvisualisasi laporan Bob Woodward dan Carl Bernastein yang mereka tulis dalam buku berjudul sama, All The President’s Men (1974).
            Diawali dengan peristiwa pencurian yang tampak biasa saja dimarkas partai demokrat di Washington dan kemudian dilanjutkan dengan berita-berita menggegerkan yang terus terang dan tajam dihalaman muka kora terbesar di Amerika Serikat, The Washington Post, penyelidikan 2 wartawan muda, Carl Bernastein dan Bob Woodward, berhasil menyikap scandal watergate yang menggemparkan. Kejanggalan kasus Watergate berawal dari persidangan 5 orang terdakwa. Woodward yang kala itu hadir dalam persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama James Mc. Cord adalah pensiunan konsultan keamaanan CIA.
            Kasus inipun terus ditelusuri mereka, data yang dikumpulkan Woodward menunjukan ada keterlibatan pemerintahan Richard Nixon, termasuk penasehat khusus dan pejabat penting lainnya setelah data dihimpun, ada dinamika dalam ruaang redaksi nyatanya. Woodward baru sembilan bulan mejadi jurnalis di surat kabar tersebut. Hal itu membuat petinggi The Washington Post tak mau memberikan tugas itu kepada Woodward. Pengalamannya masih sangat sedikit. Setelah beberapa pimpinan bersitegang, barulah Woodward diamankan untuk menelusuri kasus tersebut. Tak akan cukup satu, redaktur Washingtonn Post juga menunjuk Carl Bernastain dalam peliputan skandal Watergate.
            Orang-orang diwawancara, data tertulis pun kian dihimpun, saatnya Woodward dan Bernaistein menunjukan hasil liputannya. Mereka berdua amat yakin akan hasilnya, juga menduga berita ini akan sangat exclusive. Bahkan mereka kira, surat kabar nomer wahid amerika yakni The New York Times tak memiliki informasi khusus terkait skandal Watergate. Namunn pimpinan Washington Pos mengira tak ada yang istimewa dalam hasil peliputan. Data-data yang dihimpun rupanya masih dangkal. Isinya kering dan hanya menyangkut kulit luar dari kasus itu. Berita tentang Watergate belum jadi diterbitkan Woodward dan Bernestein pun kecewa.
            Tidak jadi terbit,Woodward dan Bernestein tak dihentikan langkah. Tibalah saatnya Woodward memanfaatkan jaringan yang ia miliki. Tentu untuk mengorek banyak informasi. Ia menghubungi kenalannya di gedung putih. Pertemuan rahasia dengan orang dalam pemerintahan ia agendakan. Orang ini akan jadi informan dalam kasus yang Woodward dan Bernestain telusuri, tibalah saat pertemuan rahasia, orang misterius itu dinamai Deep Throat. Woodward menginginkan Deep Throat mengungkapkan semua yang diketahuinya tentang skandal Watergate. Namun Deep Throat tidak secara gembleng membeberkan semua hal, hanyakata kuncinya saja.Woodward nampak bingung. Mesti darimana ia memulai, akhirya Deep Throat ingin agar Woodward dan Bernstain menelusuri uang sejumlah $25.000 yang ada di rekening salah satu tersangka pencurian. Karena dana tersebut mengalir dari komite pemenangan kembali Presiden Ricahrd Nixon ke rekening pelaku pencurian Watergate.
            Usaha dua wartawan ini banyak sekali mendapat banyak rintangan. Banyak orang yang tidak mau mengungkap kebenaran saat di wawancara. Agen khusus negara mencoba menekan beberapa orang yang terlibat supaya mengunci rapat mulutnya. Woodward dan Bernstain harus susah payah mencari narasumber yang sukarela menjadi kunci terkuaknya kasus. Belum lagi, akibat pemberitan tersebut, pemerintah mengecam praktek jurnalisme yang dilakukan Washington Post. Akhirnya dalam gelar perkara pengadilan, satu persatu nama yang diungkap Woodward dan Bernstain dalam skandal kasus Watergate dinyatakan bersalah. Dalam salah satu bukti, Richard Nixon terlibat. Tanggal 6 Agustus 1974 ada bukti rekaman yang menunjukan bahwa Nixon setuju menutupi, Presiden mengatakan ia tidak akan mengundurkan diri. Ia nyatakan menyetujui kegiatan Spionase dalam kasus Watergate. Pemerintahan Nixon ambruk, kekuatannya melemah. Pada 9 Agustus 1974, Ricard Nixon menyatakan mengundurkan diri sebagai Presiden Negara dan Gerald Ford pun naik menjadi presiden ke 38.