Selasa, 02 Juni 2015



Nama : Atikah Widyanisa
NIM : 1402055130

Berita
            “Ngamuk, Nyaris Bunuh Orangtua”

            Gara-gara tak diberi uang untuk beli gir motor.
Samarinda. Sebagai seorang anak tertua mestinya bisa membantu meringankan beban orangtua, bukannya malah menambah kesusahan bagi keluarga bahkan sampai mengamuk dan mengancam orangtua dengan pisau.
            Perilaku tak layak ditiru itu dilakukan seorang remaja berinisal Er (15), warga jaan RE Martadinata, Samarinda Ulu siang kemarin.
            Ditengah cuaca panas terik, Er berbuat onar di kampungnya sendiri. Remaja putus sekolah itu membuat tetangganya meradang lantaran coba melukai Ibu dan Ayahnya dengan pisau dapur.
            Dengan penuh emosi Er mengacung-acungkan pisau itu kearah kedua orangtuanya. Kelakuan Er itu tentu membuat kedua orangtuanya ketakutan. Beruntung kehebohan itu cepat diketahui para tetangganya.
            Warga yang tak ingin kampungnya terkena bala lantaran ulah anak durhaka, segera melaporkan ke polisi.
            Tak berselang lama beberapa polisi berpakaian seragam dengan mengendarai mobil patrol tiba, sehingga membuat nyali Er anak pertama dari 3 bersaudara itu ciut dan menyerahkan diri.
            Belakangan diketahui ngamuknya Er itu lantaran kedua orangtuanya tak mau membelikan uang kepada Er.
            “Katanya mau beli gir motor”, kata ayah Er yang namanya enggan dikorankan. Ayah Er mengakui anaknya itu jarang pulang, namun begitu pulang selalu mencari masalah dengan orangtuanya sendiri maupun tetangganya.
            “Seperti tadi, karena tak dikasih uang dia (Er) mengamuk dan mengambil pisau lalu diancamkan ke saya dan ibunya”, beber ayah Er.
            Meski sempat ditahan, namun Er akhirnya dipulangkan setelah ayah dan ibunya yang ikut ke malporesta enggan menjebloskan anaknya ke penjara “Sebagai peringatan saja buat Dia”, ungkas Ayah Er.

Pembenaran Berita

“Ngamuk, Nyaris Bunuh Orangtua”

            Gara-gara tak diberi uang untuk beli gir motor.
Samarinda. Sebagai seorang anak tertua mestinya bisa meringankan beban orangtua, bukan malah menambah kesusahan keluarga bahkan sampai mengamuk dan mengancam orangtua dengan pisau.
            Perilaku tak layak ditiru itu dilakukan seorang remaja berinisal Er (15), warga jalan RE Martadinata, Samarinda Ulu siang kemarin.
            Ditengah cuaca panas terik, Er berbuat onar di kampungnya sendiri. Remaja putus sekolah itu membuat tetangganya ketakutan lantaran coba melukai Ibu dan Ayahnya dengan pisau dapur.
            Dengan emosi Er menodongkan pisau itu kearah orangtuanya. Kelakuan Er itu tentu membuat orangtuanya ketakutan. Beruntung kehebohan itu cepat diketahui para tetangganya.
            Warga yang tak ingin kampungnya terkena bala lantaran ulah anak durhaka, segera melaporkan ke polisi.
            Tak lama beberapa polisi berpakaian seragam dengan mengendarai mobil patrol tiba, sehingga membuat nyali Er anak pertama dari 3 bersaudara itu ciut dan menyerahkan diri.
            Belakangan diketahui ngamuknya Er itu lantaran orangtuanya tak mau memberikan uang kepada Er.
            “Katanya mau beli gir motor”, kata ayah Er yang namanya enggan dikorankan. Ayah Er mengakui anaknya itu jarang pulang, namun begitu pulang selalu mencari masalah dengan orangtuanya sendiri maupun tetangganya.
            “Seperti tadi, karena tak dikasih uang dia (Er) mengamuk dan mengambil pisau lalu diancamkan ke saya dan ibunya”, beber ayah Er.
            Meski sempat ditahan, namun Er akhirnya dipulangkan setelah ayah dan ibunya yang ikut ke malporesta enggan menjebloskan anaknya ke penjara “Sebagai peringatan saja buat Dia”, ungkas Ayah Er.

Analisis 5W+1H
·         What (apa) :
Seorang anak mengamuk dan mengambil sebuah pisau lalu menodong kearah orangtuanya karena tak diberi uang untuk membeli gir motor

·         Who (siapa) :
Perilaku tak layak ditiru itu dilakukan seorang remaja putus sekolah berinisial Er(15), anak pertama dari 3 bersaudara

·         When (kapan) :
Ditengah cuaca panas terik, Er berbuat onar dikampungnya sendiri (Siang kemarin)

·         Why (mengapa) :
Belakangan diketahui mengamuknya Er itu lantaran orangtuanya tak mau memberikan uang kepada Er

·         Where (dimana) :
1.    Warga tak ingin kampungnya terkena bala lantaran ulah anak durhaka
2.    Er berbuat onar dikampungnya sendiri
3.    Jalan RE Martadinata, Samarinda Ulu

·         How (bagaimana) :
Remaja putus sekolah itu membuat tetangganya ketakutan lantaran mencoba untuk melukai Ibu dan Ayahnya dengan pisau dapur. Dengan emosi Er menodongkan pisau itu kearah orangtuanya. Kelakuan Er itu tentu membuat kedua orangtuanya ketakutan. Beruntung kehebohan itu cepat diketahui para tetangganya. Warga yang tak ingin kampungnya terkena bala lantaran ulah anak durhaka tersebut, segera melaporkan ke polisi. Tak lama polisi berpakaian seragam dengan mengendarai mobil patrol tiba, sehingga membuat nyali Er ciut dan menyerahkan diri.