Rabu, 03 Juni 2015

Nama               :           Lia Badriya
NIM                :           1402055131



1.      What   :           Remaja putus sekolah itu membuat tetangganya meradang lantaran coba
melukaiibu dan ayahnya dengan pisau.
2.      Where  :           Jl. ER Martadinata, Samarinda Ulu.
3.      When   :           Siang kemarin, tanggal 9 April 2015.
4.      Why    :           Gara-gara tak diberi uang untuk beli gear motor.
5.      Who    :           Seorang remaja berinisial Er (15).
6.      How    :           “Seperti tadi, karena tak dikasih uang dia (Er, red) mengamuk dan mengambil
pisau lalu diacamkan ke saya dan ibunya,” Beber ayah Er.

Modifikasi dengan bahasa yang lebih formal :
                                                            JUDUL
Seorang remaja mengamuk, nyaris membunuh orang tuanya sendiri dengan pisau.
                                                            LEAD
Panas terik menambah amarah seorang remaja yang hampir membunuh orang tuanya sendiri.
                                                TUBUH BERITA
Sebagai seorang anak yang paling tua seharusnya bisa membantu meringankan beban orang tua, tetapi tidak untuk Er (15).
Seorang remaja yang berinisial Er (15), warga jalan ER. Martadinata, Samarinda Ulu ini dengan nekad dia mengancam bahkan sampai mengamuk kepada orang tuanya sendiri dengan mengacung-acungkan pisau kearah kedua orang tuanya.
            Siang kemarin, ditengah cuaca panas terik, Er berbuat onar dikampungnya sendiri. Remaja putus sekolah itu membuat tetangganya meradang lantara mencoba melukai ayah dan ibunya dengan pisau dapur.
            Beruntungnya kehebohan itu cepat diketahui para tetangganya, warga yang berada di sekitar tempat tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Tidak lama kemudian pun polisi tiba di TKP, sehingga membuat nyali Er menciut menyerahkan diri.
            Belakangan diketahui mengamuknya Er itu lantaran orang tua tidak memberikan uang kepada Er.
            “Katanya mau membeli Gear motor,” kata ayah Er yang namanya tidak mau disebar luaskan.
            Ayah Er mengaku anaknya tersebut jarang sekali pulang. Namun begitu pulang slalu mencari masalah denganorang tuanya. Meski sampai ditahan namun Er akhirnya dipulangkan setelah ayah dan ibu Er ikut ke Malporesta Samarinda enggan menjobloskan anaknya ke penjara. “Sebagai peringatan saja kepada dia,” ungkap ayah Er.